Buy and Sell text links

Berita OKU Selatan

Langka dan Mahal, Harga Elpiji 3 Kg di OKU Selatan tak Terkendali,Tembus Rp 35 Ribu

* Warga Maksimalkan Persedian Kayu Bakar
* Operasi Pasar tak Berikan Dampak

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriansyah

MUARADUA, SRIPO--Meski dilakukan sempat dilakukan operasi pasar, penukaran tabung Gas elpiji ukuran 3 kilogram masih sulit didapat masyarakat dengan harga tak terkendali diatas HET mencapai Rp 35 ribu pertabung khussunya di wilayah Kabupaten OKU Selatan.

Pantauan Sripoku.com, Selasa (22/9), meskipun Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 18 ribu dilapangan didapati dibeberapa tempat berbeda harga eceran pada masyarakat semua diatas Rp 25 ribu, seperti di wilayah perkotaan Jantung Kota Muaradua tepatnya di Kelurahan Banding Agung Gas elpiji 3 kilogram tembus Rp 28 ribu.

Sementara di Desa Pagar Agung Kecamatan Pulau Beringin kelangkaan terus terjadi Rp 30 ribu, selanjutnya diwilayah Kecamatan Kisam Ilir seperti wilayah Desa Pulau Kemiling dan Desa Pius mencapai Rp 35 ribu pertabung.

"Untuk saat ini masih langka, harga Rp 30 ribu pertabung ukuran tiga kilogram,"ujar Esa salah seorang pengecer di wilayah Kecamatan Pulau Beringin di hubungi Sripoku.com, Selasa (22/9).

Akibat kelangkaan dan mengingat hampir setiap toko yang menyediakan gas elpiji masyarakat terpaksa harus menunggu beberapa hari dengan berupaya memaksimalkan penyedian kayu bakar untuk keperluan memasak dirumah.
"Tadi sudah keliling-keliling toko, namun banyak yang habis terpaksa memasak memanfaatkan kayu bakar seadanya,"ujar Sari Warga Kecamatan Kisam Ilir.

Kendati demikian, pertamina sempat melakukan penambahan 4 persen atau 4.480 tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram untuk suplay ke OKU Selatan namun tak mempengaruhi harga elpiji dikalangan masyarakat.

Sslain itu ditambah lagi Pihak SPBE melalui kepala SPBE OKU Selatan Edi Sucipto mengungkapkan suplay Gas Melon ke agen-agen di OKU Selatan berjalan dengan baik dengan menyuplay sebanyak kapasitas rata-rata 8.400 kilgoram perharinya.
"Saya kira tidak ada masalah kalau dari penyuplaian SPBE ke agen kapasitas rata-rata sehari 8.400 kilogram perharinya,"ujar Edi Sucipto diwawancara awak media di ruang kerjanya.

Terpisah, walaupun jarang terlihat stok  terlihat persedian tabung gas ditoko tingkat pengecer Kabag Perekonomian OKU Selatan Permiadi Haikal, menduga- duga adanya permainan dari tingkat pengecer, terkait hal itu ia memerintahkan pihak Kecamatan melakukan menyuratinya untuk diteruskan keagen.

"Mungkin ditingkat pengecer, maka terkait masih langkanya gas elpiji kita meminta buatkan surat untuk operasi pasar yang kita teruskan pada agen,"ujar Permiadi.
(cr28).

SRIWIJAYA POST: IST
Operasi Pasar : Operasi pasar yang dilakukan Pemerintah Daerah dua pekan lalu, Selasa (20/9/2020).






Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita OKU Selatan"