Buy and Sell text links

Atensi Khusus Wilayah Timur

Atensi Khusus Wilayah Timur
//Bupati Muba Jadi Pilot Pantau Hot Spot Lewat Udara

SEKAYU, SRIPO --Kini setiap daerah tengah bersiap memasuki musim kemarau. Terlebih lagi sudah melanda Kabupaten Musi Banyuasin dan menjadi perhatian serius Bupati Muba.

Potensi terjadinya kebakaran hutan kebun dan lahan (karhutbunlah) juga sudah sejak lama diantisipasi. Bahkan, Sabtu (8/8) Bupati Muba Dodi Reza bersama Dandim 0401 Muba Letkol ARH Faris Kurniawan SST MT, Sekretaris Daerah Kab Muba Drs H Apriyadi MSi, dan Kepala BPBD Muba Jhoni Martohonan AP pimpin langsung memantau potensi titik hot spot memakai jalur udara.

Pemantauan tersebut sekaligus uji coba take off dan landing di Bandara Pangeran Abdul Hamid Sekayu setelah Teregister Bandara Udara resmi keluar dari Kementerian Perhubungan RI.

Beberapa titik pun ditinjau seperti di  Sungai Lilin, Keluang, Bayung Lencir, Tungkal Jaya, dan Lalan yang merupakan wilayah timur di Kabupten Muba. Dari hasil peninjauan tampak ada satu titik hotspot yang terpantau yakni di kawasan antara Sungai Lilin-Lalan. Bupati Muba dalam kesempatan ini turut langsung menjadi Pilot membawa pesawat jenis BN2T/PK - WMR yang berkapasitas 10 tempat duduk.

"Prinsipnya karhutbunlah ini jangan seperti tahun-tahun lalu, antisipasi pencegahan kita maksimalkan dan saya atensi khusus pencegahan di kawasan Timur," ujar Dodi. 

Menurutnya, segala upaya pencegahan sudah mulai dimaksimalkan bahkan Pemkab Muba juga telah bersinergi dengan Provinsi Jambi agar bersama-sama memaksimalkan upaya pencegahan potensi karhutbunlah di kawasan perbatasan Muba-Jambi. 

"Fokus kita ke pencegahan bukan ke penanganan, ini yang harus dimaksimalkan. Tim di lapangan juga disiagakan dengan baik dalam upaya pencegahan tersebut, termasuk kesiapan sarana dan prasarana," jelasnya. 

Lanjutnya, ada 7 instruksi tegas yang dikeluarkan sejak tahun 2019 lalu yakni diantaranya sinkronisasi satuan tugas siaga karhutbunla kabupaten Muba dengan satuan tugas provinsi Sumsel, membagi tugas Satgas siaga kebakaran hutan, kebun dan lahan dengan melibatkan stakeholder. Optimalisasi peralatan produksi pertanian yang pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran.

Kemudian, memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuka lahan dengan cara pembakaran atau pembakaran pasca panen. Selain itu, memperkuat sarana dan prasarana pemadaman kebakaran serta personil terlatih pada regu pemadaman kebakaran perusahaan perkebunan. 

"Perusahaan-perusahaan diminta juga untuk aktif dalam upaya pencegahan dan edukasi karhutbunlah di masing-masing wilayah operasional," terangnya.

Ia menambahkan, melalui dana APBD Muba juga telah menyediakan sarana prasarana serta fasilitas pemadam kebakaran. Fasilitas alat pemadam kebakaran tersebut sudah disebar terutama di daerah rawan karhutbunlah. 

"Saya mewajibkan perangkat Kecamatan dan perangkat Desa agar stand by di wilayah masing-masing. Terutama Camat dan Kades wajib berada di tempat, sosialisasi dan edukasi warga agar tidak melakukan pembakaran hutan untuk membuka lahan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Muba Jhoni Martohonan AP MSi menyebutkan pihaknya bersama TNI Polri juga saat ini terus gencar sosialisasi ke masyarakat hingga ke pelosok terkait upaya pencegahan karhutbunlah. 

"Setiap hari juga dilakukan patroli rutin oleh tim melalui jalur darat guna memaksimalkan upaya pencegahan karhutbunlah," ungkapnya. (dho)

Jadikan gambar sebaris


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Atensi Khusus Wilayah Timur"