Telah di Realisasikan Dana Rp 24,9 Milyar Dari Rp 113 Milyar, Penyaluran Bantuan Covid-19 di OKU Selatan Belum Maksimal
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriansyah
MUARADUA, SRIPO--Termasuk wilayah yang tidak mengalami darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) penggunaan dana pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten OKU Selatan telah menggelontorkan realisasi dana APBD Covid-19 hampir mencapai Rp 25 Milyar.
Dikatakan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) M Rahmattulah, SSTP, MM Kabupaten OKU Selatan kepada Sripoku total dana yang telah terealisasi Rp Rp 24,9 Milyar dari total anggaran Rp 113 Milyar yang telah dilaporkan kepada mentri keuangan namun diakuinya belum maksimal.
Selain itu Rahmat menjelaskan anggaran dana APBD yang bersumber dari pemangkasan 35 persen anggaran OPD Kabupaten OKU Selatan dijabarkannya pada laporan anggaran hingga Mei 2020 Rp 65,3 Milyar, yang telah terealisasi 14,9 Milyar atau 22,91 persen yang digelontorkan ke sejumlah OPD yang berkaitan untuk percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten OKU Selatan.
"Anggaran ini terdapat pada Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan, RSUD, Dinas PU penambahaan ruang isolasi, BPBD dan Dishub termasuk Pol PP untuk tenaga personil,"ujar Rahmat kepada Sripo.
Dirincikannya belanja tidak terduga dibidang penanganan kinerja dibidang kesehatan dianggarkan sebesar Rp 4,9 Milyar dan telah terealisasi lebih dari Rp 3,4 Milyar atau 61 persen.
"Anggaran ini termasuk pengadaan APD, obat-obatan, vitamin C dan E, rapid test dan pemberian intensif petugas, penyemprotan disenfektan dan penanganan jenazah,"tambah Rahmat.
Pada Pandemi Covid-19, Kabupaten OKU Selatan menargetkan cadangan dana untuk pemakaman covid sebanyak 5 orang dengan total anggaran Rp 88, 4 juta dan telah terpakai Rp 6,6 juta atau terhitung setiap satu orang pemakaman secara protokoler Covid-19 kisaran Rp 17 juta.
Selain itu untuk bantuan sosial (bansos) pada masyarakat yang terdampak secara ekonomi Covid-19 melakukan kegiatan pasar murah sembako dengan anggaran Rp 1,9 Milyar dengan realisasi Rp 1,2 Milyar program dari disperindag dan dinas pertanian bantuan ketahanan pangan dengan anggaran Rp 200 juta dengan realisasi Rp 188 juta.
Kemudian belanja tidak terduga (BTT) yang dikoordinir BPBD Kabupaten untuk pengadaan pangan dan kebutuhan pokok menekan atau menekan (panic buying) dengan anggaran Rp 10, 7 Milyar, baru terealisasi Rp 399 juta atau 1.33 persen dengan kegiatan dapur umum, pemberian subsidi pada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) tagihan pelanggan PDAM selama dua bulan.
"Kegiatan yang telah kita lakukan ini memang belum maksimal ada dapur umum termasuk pembagaian nasi bungkus saat ramadhan, hingga subsidi 100 persen pada masyarakat MBR yang direncanakan dua bulan, namum saat ini belum ditagih PDAM,"ujar Rahmat.
Selain itu digunakan bantuan sosial safety net atau jaringan pengamanan sosial berupa pembagian sembako beras 10 kilogram pada KK yang terdampak yang dikoordininir Dinas Sosial dengan realisasinya Rp 5.2 Milyar.
Dikatakan Rahmat terkait anggaran Covid-19 yang bersumber dari APBD Kabupaten OKU Selatan yang dilaporkan realisasi hingga akhir bulan Mei yang dilaporkan setiap sebulan satu kali.
"Ini realisasi hingga akhir bulan Mei, kalau bulan juni nanti disusun laporan di awal bulan Juli, karena setiap bulan satu kali laporan pada mentri keuangan,"pungkas Rahmat.
Sementara itu dihimpun Sripo saat ini tim gugus tugas Kabupaten OKU Selatan telah melakukan pemakaman jenazah secara protokol Covid sebanyak 4 orang jenazah hanya saja 4 orang diantaranya hasil swab non reaktif hasil swab terpapar virus corona.
Kendati demikian di Kabupaten OKU Selatan terdata dua orang yang dinyatakan positif Covid-19 satu orang meninggal dunia dimakamkan secara protokol Covid namun dilakukan di Kota Metro Lampung sementara satu orang pasien lainnya masih menjalani perawatan di RSUD Muaradua.(cr28).
SRIWIJAYA POST: ALAN NOPRIANSYAH
Kepala BPKAD : Kepala BPKAD M Rahmattulah, SSTP, MM diruang kerjanya, Kamis (18/6/2020).
0 Response to "Berita OKU Selatan"
Post a Comment