Libatkan Penjahit di Muba, Pemkan Muba Siapkan 10 Ribu Masker Gratis
SEKAYU, SRIPO—Minimnya stok Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker menjadi perhatian serius oleh Pemkab Muba. Maka itu Bupati Muba mengajak para penjahit di bumi Serasan Sekate tersebut untuk berkontribusi atasi pencegahan penyebaran wabah virus Corona melalui pembuatan masker kain.
Penggunaan masker kain ini menjadi alternatif mengingat masker medis makin langka dan harganya juga mahal kalaupun ada di pasaran. Maka itu penjahit lokal ini sengaja dilibatkan di tengah wabah Covid-19 atau virus corona, melalui Program Gerakan Masker Muba.
Gerakan ini memiliki beberapa tujuan yaitu menyediakan masker kain untuk mencegah menyebarnya percikan liur atau biasa disebut droplets sembari melakukan pemberdayaan para penjahit yang kini kesulitan mencari nafkah akibat pesanan jahitan menurun drastis dampak dari wabah corona ini.
Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Muba bersama Dekranasda Muba telah mengupayakan pelibatan para penjahit Muba untuk membuat 10 ribu masker kain. Masker ini akan dibagikan secara gratis untuk warga Muba.
"Masker ini berbahan kain dan dibuat oleh penjahit di Muba yang difasilitasi Disdagperin serta Dekranasda Muba. Dalam waktu dekat akan kita luncurkan Gerakan Masker Muba yang merupakan turunan dari Masker World di dunia," ujar Bupati Muba, Dodi Reza Alex.
Ia menjelaskan, bahwa masker-masker yang sekarang ini digunakan merupakan masker medis untuk melindungi yang sakit dan para tenaga medis, yang dapat membentengi diri hingga tidak akan penyebabkan penularan.
"Bagi yang tidak ada gejala sakit, yang kondisinya sehat kita imbau dengan Gerakan Masker Muba. Mereka diimbau tidak mencari dan membeli masker medis, masker tersebut sangat mahal dan lebih dibutuhkan oleh fasilitas-fasilitas kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas. Sedangkan masker medis ini sekali pakai langsung buang," ujarnya.
Maka itu ia mengimbau bagi yang sehat digerakkan memakai masker kain yang bisa dicuci sehingga bisa dipakai berkali- kali. Sekaligus memberdayakan UMKM khususnya para penjahit di Sekayu untuk memproduksi masker kain ini, agar membantu sumber pendapatannya.
"Langkah ini sekalian membantu sosial ekonomi para penjahit. Kita rinci, pembuat masker kain mendapat Rp3.500 per masker untuk ongkos kerja. Ke depan bila memungkinkan ongkosnya kita naikkan menjadi Rp5.000 untuk 1 masker. Ini bisa dipakai berkali-kali," terangnya.
Ia berkeyakinan, gerakan Masker Muba dapat membantu memutus penyebaran virus Corona. Apalagi beberapa waktu lalu, muncul pendapat jika yang sehat tidak perlu memakai masker. Namun seiring informasi yg lebih maju, sekarang orang yang terpapar virus pun terkadang tidak merasakan gejala sakit apapun.
"Tidak ada jaminan bahwa orang yang merasa sehat berarti tidak membawa virus. Maka sebaiknya siapapun yg merasa sehat tetap memakai masker kain saat keluar rumah, untuk mencegah percikan liurnya mengenai orang lain. Tentu ini bisa sukses jika semua orang melakukan hal yang sama. inilah yang mendasari Gerakan Masker Muba. Hanya jika kita semua bersama2 melakukannya maka usaha menyetop penyebaran virus ini bisa berhasil," tegasnya.
Sementara itu, Plt Kadisdagperin, Azizah SSos MT mengatakan, saat ini sudah ada puluhan penjahit yang mendapat order 10.000 masker tahap pertama.
"Tahap pertama 10 ribu buah akan dibagikan gratis untuk masyarakat Muba. Masker kain digunakan bagi masyarakat yang sehat, tujuannya untuk back-up kelangkaan masker medis," terangnya. (dho)
0 Response to "Libatkan Penjahit di Muba, Pemkan Muba Siapkan 10 Ribu Masker Gratis"
Post a Comment