Warga Kecele, Sholat Hajat Minta Terhindar Dari Virus Corrona Tiba-tiba Batal
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---
Warga Muaraenim yang berencana akan melaksanakan sholat Hajat, Do'a & Dzikir berjama'ah, tiba-tiba kaget dan kecewa. Pasalnya pembatalan tersebut mendadak diberitahukan ketika warga sudah berkumpul bersiap melaksanakan sholat Hajat, Do'a & Dzikir berjama'ah dihalaman Pemkab Muaraenim, Kamis (19/3/2020).
Dari pengamatan dan informasi di lapangan, sekitar pukul 06.30 warga Muaraenim mulai terlihat satu persatu mendatangi halaman kantor Pemkab Muaraenim, namun sekitar sekitar pukul 06.45, baru diberitahukan jika pelaksanaan sholat Hajat, Do'a & Dzikir berjama'ah dibatalkan oleh Pemkab Muaraenim tanpa alasan yang jelas. Selain itu juga, tidak ada tanda-tanda akan ada pelaksanaan sholat hajat, Do'a dan Dzikir, namun masih ada spanduk sholat Hajat, Do'a & Dzikir berjama'ah yang dipasang di Kantor Pemkab Muaraenim.
"Saya datang sengaja pagi-pagi niat mau mengikuti kegiatan ini, namun tiba-tiba dibatalkan tanpa alasan," ujar Marshall salah seorang warga Muaraenim.
Menurut Marshall, intinya pihaknya tidak ada masalah jika memang dibatalkan namun jangan mendadak ketika warga sudah datang, tetapi diberitahu sehari sebelumnya atau minimal malamnya. Kalau karena takut oleh Corona, seharusnya tidak karena Corona adalah mahluk Alllah SWT dan kita semua akan mati, tinggal bagaimana cara matinya.
"Kita bersama-sama meminta pertolongan-Nya, pokoknya kita ikhtiar dulu. Kasihan yang sudah datang dari pagi dan jauh," pungkasnya.
Plt Bupati Muaraenim H Juarsah SH didampingi Sekda Muaraenim Ir H Hasanudin MSi, mengatakan bahwa batalnya sholat hajat, doa dan dzikir bersama yang seharusnya dilaksanakan hari ini, Kamis (19/3/2020), tidak lain karena banyaknya masukan yang disampaikan kepada Pemkab Muaraenim mulai dari Pemerintah Pusat dan lain-lain. Atas pertimbangan dan masukan dari berbagai pihak tersebut maka sholat berjemaahnya yang dibatalkan, tetapi kalau sholat sendiri bisa dilakukan dirumah masing-masing.
"Kita tetap memohon kepada Allah kita terhindar dari virus Corona ini, mari sholat hajat dan doa ini tetap kita laksanakan di rumah kita masing," pungkas Juarsah.
Hal senada diungkapkan oleh
Ketua MUI Sumsel Prof Dr KH Aflatun Muchtar, bahwa Islam itu agama yang fleksibel, hukum itu tergantung dengan setuasi dan kondisi, jika memang genting dan akan sangat membahayakan menurut Islam ada solusi. Sudah ada kaedah-kaedahnya seperti sholat Jumat tidak diperbolehkan itu bukan untuk seluruh masjid, hanya di masjid yang lokasinya terletak di tempat-tempat kritis dan endemi yang akan membahayakan jemaah jika masih dilakukan.
"Islam itu fleksibel dan luas dan selalu ada solusinya. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobat," tutupnya yang akan beraudensi dengan Plt Bupati Muaraenim.(ari)
CAPTION FOTO :
Dibatalkan : Tampak warga Muaraenim yang kecele akan melaksanakan sholat hajat, doa dan dzikir berjemaah dihalaman Pemkab Muaraenim, Kamis (20/3).
Spanduk : Tampak beberapa petugas menurunkan spanduk sholat Hajat, Do'a & Dzikir berjama'ah dihalaman Pemkab Muaraenim, Kamis (19/3).



0 Response to " "
Post a Comment