Setelah Jamaah Umroh Distop Saudi, Jamaah Haji Ketar-ketir
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---Kebijakan Arab Saudi menyetop jamaah umroh karena virus Corona membuat ketar-ketir para calon jamaah haji yang direncanakan mulai berangkat Juni 2020. Pasalnya selain akan menimbulkan kerugian dari semua negara juga akan berimbas kepada Pemerintah Arab Saudi sendiri, Kamis (5/3/2020).
Menurut salah seorang Calon Jemaah Haji asal Kabupaten Muaraenim Sugiharto bahwa dirinya sudah beberapa tahun masuk daftar antri untuk menunaikan ibadah haji, dan sesuai jadwal tahun 2020 ini dirinya berangkat haji. Jika ditunda lagi, tentu akan berpengaruh terhadap daftar tunggu lainnya yang telah mengantri akan menjadi semakin lama. Untuk itu ia berharap kebijakan menghentikan sementara apalagi sampai setahun jangan sampai terjadi, sebab ibadah haji itu hanya setahun sekali bukan setiap bulan seperti umroh.
"Jika memang terpaksa tentu ia hanya menunggu saja, tapi kalau bisa jangan ditunda, kita tidak tahu umur kita sampai kemana. Tinggal diperiksa saja oleh tim kesehatan," ujar Sugiharto yang juga menjabat sebagai Camat Ujan Mas, Kabupaten Muaraenim ini.
Hal senada juga dikatakan oleh pemilik Travel Darul Umroh Al Haramain Muaraenim Abdul Haris Nasution, pada intinya kita menyerahkan sepenuhnya kepada Allah, semoga bencana Virus Corona diangkat sehingga umat Islam bisa kembali melakukan Umroh dan Haji. Untuk dirinya, dengan kebijakan tersebut belum ada kerugian sebab ia terakhir memberangkatkan jemaahnya pada akhir bulan Oktober 2019, setelah itu tidak ada lagi yang daftar.
Masih dikatakan Abdul Haris, seandainya kalau ada jamaah yang terlanjur stor uang langsung kita kembalikan. Kalau visa telah keluar, kita akan potong biaya visa dan di tambah 10 persen return tiket pesawat, sebab kalau visa sudah keluar berarti tiket sudah ada, karena syarat mengurus visa adalah paspor dan tiket pesawat pulang-pergi. Itu resiko Travel
Jamaah tidak boleh dirugikan, kalu travel rugi sudah biasa, sebab kadang-kadang banyak pengeluaran tidak terduga di Arab Saudi seperti Jemaah sakit, jemaah hilang dan sebagainya. Kalau jemaah sakit dan hanya mengandalkan berobat gratis prosesnya lama sekali dan jauh lagi rumah sakit maka terpaksa harus ekstra pengeluaran. Semoga saja Corona cepat teratasi sehingga Saudi segera mencabut kebijakan ini.
Hal serupa dikatakan pemilik As Sakinah Indo Wisata Tour and Travel H Akwam Mutdasir bahwa terkait adanya penghentian sementara penerimaan jamaah umroh oleh pemerintah Arab Saudi juga berdampak pada jamaah yang telah mendaftarkan diri di Tour and Travel miliknya. Sebab gara-gara adanya larangan tersebut, terpaksa sebanyak 40 jamaah umroh yang akan berangkat akhirnya kita tunda, sampai situasi membaik.
Ketika dikonfirmasi ke Kemenag Muaraenim H Abdul Harris Putra mengatakan untuk pemberitahuan secara resmi penghentian jemaah umroh dan haji oleh Pemerihtah Arab Saudi dari pemerintah pusat belum diterimanya. Karena belum ada, tentu pihaknya belum bisa memastikan kebenaran kebijakan pemerintah Arab Saudi tersebut. Namun jika benar, tentu sangat disayangkan terutama untuk jemaah Haji, sebab haji itu sudah terjadwal dan hanya bisa dilakukan setahun sekali, bukan seperti umroh bisa setiap bulan diluar musim haji. Antreannya juga begitu panjang, bisa mencapai kisaran 15 sampai 25 tahun. Jika ditunda lagi sampai tahun depan, tentu sangat mengecewakan kita, dan bagi negara negara lain yang juga tertolak masuk arab Saudi.
"Ini pasti dirasakan oleh seluruh dunia, dan yang rugi bukan negara kita saja, tetapi negara diseluruh dunia termasuk pemerintah Arab Saudi sendiri," ujar Kemenag.
Dijelaskan Abdul Haris, untuk tahun 2020 ini, kuota jamaah haji Kabupaten Muaraenim sebanyak 364 orang. Saat ini, sudah masuk tahap pemeriksaan kesehatan ,dan jika sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk berangkat, baru mereka akan melakukan pelunasan biaya haji. Namun jika kedepan ada penundaan hal ini tentu harus diberikan penjelasan khusus kepada para jamaah. Karena jika penundaan itu demi kesehatan dan keselamatan, itu bisa dipertimbangan dan dimaklumi oleh para jamaah, namun jika bisa dicarikan solusinya seperti melakukan pemeriksaan kesehatan rutin oleh tim kesehatan kita seperti memperkuat imun para jamaah haji, memberi vaksin atau upaya-upaya lainnya sehingga mereka tetap bisa berangkat tanpa khawatir terkena virus Corona.(ari)
CAPTION FOTO :
Abdul Haris Nasution : pemilik Travel Darul Umroh Al Haramain Muaraenim
0 Response to " "
Post a Comment