Di duga Terdapat Penimbunan Pupuk, Empat Kelompok Tani Gigit Jari
* Kepala Dinas Pertanian Sarankan Petani Beli Pupuk Non SubsidiA
* AkuiPengecer Non Resmi Timbun Pupuk
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriansyah
MUARADUA, SRIPO--Para petani yang mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi di Kabupaten OKU Selatan membuat Dinas Pertanian menyarankan solusi dengan beralih ke pupuk non subsidi dan pupuk organik.
"Kita arahkan ke pupuk non subsidi, kami telah menyurati distributor dan pengecer supaya menyiapkan non subsidi dan petani dapat beralih ke pupuk non subsidi dan pupuk organik,"ujar Asep di wawancara media, Senin(23/1).
Kendati demikian, dikatakannya tidak menutup kemungkinan ada penimbunan pupuk bersubsidi oleh oknum petani para pengecer yang tidak resmi dengan menyimpan pupuk dimusim kemarau lalu
"Bisa jadi pengecer resmi telah menyetok, buktinya sekarang ini masih bisa dibeli tetapi harganya saya tidak tahu,"ungkapnya.
Di beberkannya tahun 2019 Kabupaten OKU Selatan mendapat kouta pupuk sebanyak 14.300.00 ton. Sedangkan sebelumnya ditahun 2018 mendapat kouta lebih dari 17 ribu ton yang dianggap cukup untuk kebutuhan para petani.
Dipenghujung tahun ini dikatakannya pihaknya telah sebanyak tiga kali mengusulkan pada Provinsi terkait kekurangan pupuk. Kendati demikian mengingat telah memasuki penghujung tahun tidak bisa terpeuhi.
"Kita sudah berusaha, bahkan sudah tiga kali mengusulkan ke Provinsi, supaya pupuk OKU Selatan ditambah, terakhir tanggal 13 Desember,"ungkap Dia.
Terpisah ketua kelompok Tani di Kecamatan Buay Pemaca Aan mempertanyakan sulitnya pupuk bersubsidi untuk para kelompok yang berakibat pada tanaman jagung terancam gagal panen.
"Seharusnya yanh diutamakan pupuk subsidi kelompok tani terlebih dahulu, dan kita tidak tahu kemana larinya pupuk tersebut,"ujar ketua Aan.(cr28).
SRIWIJAYA POST: NOPRIANSYAH
Petani Jagung : Petani Jagung sedang berada di kebun, Senin (22/12/2019).
0 Response to "Berita Kelangkaan Pupuk Subsidi OKUS"
Post a Comment