* Nayuh Rutin di Lakukan di Momen Pesta Pernikahan dan Syukuran
Mengenal Budaya "Nayuh" Marga Ranau, Menjadi Rutinitas Acara Syukuran
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Alan Nopriansyah
MUARADUA, SRIPO--Sejak dulu hingga saat ini Budaya membakar Ikan atau dikenal dengan sebutan "Nayuh" masih menjadi rutinitas Marga Ranau Kabupaten OKU Selatan.
Budaya Nayuh dilakuakan warga secara bergotong - royong pada acara syukuran seperti khitanan, pesta pernikahan atau syukuran menghuni rumah baru yang diselenggarakan oleh ahli rumah.
"Acara seperti ini biasanye dalam rangka untuk pesta pernikahan, syukuran khitanan, syukuran pernikahan atau syukuran menghuni rumah baru,"ungkap Aryo penduduk setempat saat melakukan Budaya tersebut di Desa Gedung Baru Kecamatan BPRRT, Selasa (10/12).
Budaya Nayuh diadakan warga dalam sebuah acara pada momen gembira sudah merupakan menu wajib untuk menjamu para tamu undangan melalui hidangan makan besar dengan menghidangkan ikan bakar Mujair khas Ranau.
Belum lama ini warga setempat kembali melakukan budaya Nayuh yang diadakan oleh tuan rumah sebagai syukuran menghuni rumah baru atau yang biasa disebut warga Ranau 'Bediom'. di lakukan di Desa Gedung Baru Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT)
"Hari kita kembali melakukan Nayuh ikan karena syukuran menghuni rumah baru atau disebut bediom,"tambahnya.
Pada acara syukuran biasanya warga membantu ahli rumah secara bahu-membahu persiapan hingga melakukan bakar ikan untuk disajikan pada hari jadi pada para tamu undangan.
Selain itu, jenis ikan yang dibakar merupakan ikan yang memiliki sisik, atau yang umum digunakan yakni ikan khas setempat Mujair yang memiliki warna kehitaman atau biasa disebut Mujair Kumbang atau Mujair Ranau yang di dapat dari perairan Danau Ranau.
Setelahnya pembersihan bagian isi perut ikan, ikan ditusuk menggunakan bilah bambu perekornya dan dibakar dengan arang api dengan penyanggah barisan bata yang memanjang.(cr28)
SRIWIJAYA POST/ALAN NOPRIANSYAH
Nayuh : Warga Marga Ranau membakar ikan Mujair dalam jumlah banyak secara bersama-sama, Selasa (10/12/2019).
0 Response to "Berita Budaya Nayuh OKU Selatan"
Post a Comment