Proyek Serasi Terus Disoal Masyarakat
BANYUASIN, SRIPO - Proyek pembangunan saluran air hingga ke Box Bagi di Kabupaten Banyuasin, terus disoal oleh masyarakat. Lantaran, program selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi) dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, dinilai dikerjakan asal jadi, Kamis (5/12/2019).
Meskipun, pengerjaan kegiatan Program Serasi di wilayah Banyuasin terus digenjot karena ditargetkan harus selesai hingga berakhirnya tahun ini. Namun, keadaan dilapangkan ada yang merasa petani dirugikan. Karena, pelaksana box bagi, tebang pilih. Ada yang dicor beton dan ada yang hanya dibangun dengan susunan batu merah.
Hal inilah yang membuat kekhawatiran masyarakat, setelah bangunan selesai dan diserah terimahkan, lalu siapa yang akan bertanggungjawab biaya pemeliharaan ketika bangunan roboh atau rusak akibat tekanan debit air ketika musim hujan.
"Mestinya box bagi saluran air dibangun cor beton keliling, tapi yang terjadi dibangun gunakan bata merah," kata salah satu petani di Desa Telang Jaya Kecamatan Muara Telang Banyuasin yang namanya untuk tidak disebutkan.
Dijelaskannya, apabila terjadi air pasang dan pompa air nanti telah berfungsi secara otomotasi tekanan air ke dinding tembok lebih kuat. Apalagi luasnya box bagi tak sebanding dengan kekuatan penahan tembok dan pondasi box.
"Kami petani hanya khawatir saja jika bangunan box bagi tidak bertahan lama. Jadi uang negara yang dibangunkan tak ada manfaat panjang bagi petani ketika musim hujan maupun kering," ungkapnya.
Petani desa, juga mempertanyakan pengunaan anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan Program Serasi di desa. Diduga dalam pengerjaan proyek Serasi ada pengurangan volume sehingga anggaran tidak jelas kemana.
"Kami minta unit pengelola keuangan dan kegiatan dalam hal ini UPKK, agar transfaran dalam pengelolaan anggaran Serasi, jangan sampai merugikan masyarakat pasca pembangunan," cetusnya panjang lebar karena pembangunan serasi hak bagi masyarakat.
Terpisah, Ketika dikonfirmasi wartawan Ketua UPKK Telang Jaya Yasir menjelaskan, pembangunan box bagi dan kegiatan lainnya memang ada pengurangan volume karena anggaran yang diterimanya tidak cukup.
"Pengurangan volume karena box bagi dibangun 5 titik dari 3 titik yang ditentukan. Sehingga terpaksa dibangun mengunakan bata merah bukan cor beton," jelas Yasir berkilah karena disebabkan anggaran kecil yang diterima sehingga dibangun semampunya. (mbd)
SRIPO/MAT BODOK
Proyek pembangunan saluran air hingga ke Box Bagi di Kabupaten Banyuasin, dibangun dengan dua sistem, ada yang menggunakan cor beton dan ada yang menggunakan susunan batu bata.
0 Response to "Berita Banyuasin 3"
Post a Comment