Tol Simpang Indralaya - Bengkulu Telan Dana Rp 85,51 T
SRIPOKU.COM, MUARAENIM,---Pembangunan jalan Tol dari Simpang Indralaya - Muaraenim - Lubuk Linggau - Bengkulu sepanjang 329,3 KM diperkirakan akan menelan dana Rp 85,51 Triliun dengan masa konsensi 40 tahun.
Menurut Kepala BPJT Danang Parikesit yang didampingi Dirut PT Hutama Karya
Bintang Perbowo, untuk pembangunan total panjang jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.952 KM, yang terdiri dari Koridor Utama 2.062 KM sebanyakn18 ruas dan Koridor Pendukung 890 KM sebanyak sembilan ruas. Untuk Koridor Pendukung yakni Koridor Lain yakni Palembang - Tanjung Api-Api 70 KM, Batu Ampar - Hang Nadim 25 KM, Tebing Tinggi - Pematang Siantar - Sibolga 200 KM. Koridor Pendukung Pekanbaru - Padang yakni Pekanbaru - Bangkinang - Payakumbuh - Bukit Tinggi 162 KM, Bukit Tinggi - Padang Panjang -Lubuk Alung - Padang 82 KM. Koridor Pendukung Palembang - Bengkulu yakni Palembang - Simpang Indralaya 22 KM, Simpang Indralaya - Muaraenim 119 KM, Muaraenim - Lubuk Linggau 114,5 KM, Lubuk Linggau - Bengkulu 95,8 KM.
Sedangkan untuk Target Penyelesaian jalan tol Simpang Indralaya - Muaraenim - Lubuk Linggau - Bengkulu dari tahun 2019-2023. Untuk ruas tol Simpang Indralaya - Muaraenim, pembebasan selesai tahun 2020 dan konstruksi selesai tahun 2022. Lalu ruas Muaraenim - Lahat - Lubuk Linggau selesai pembebasan tahun 2020 dan konstruksi tahun 2023. Kemudian ruas Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu untuk pembebasan lahan selesai Desember 2019 dan langsung kontruksi yang selesai 2022.
"Untuk pendanaan dari kita sekitar 70 persen dan selebihnya dari pinjaman," tegas Danang.
Menurut Gubermur Sumsel Herman Deru yang didampingi Bupati Muaraenim Ahmad Yani, bahwa hari ini benar-benar hari yang bersejarah bagi Kabupaten Muaraenim, sebab yang sebelumnya tidak pernah terbayang akan ada Tol, namun hari ini telah dibuktikan jika jalan tol tersebut benar-benar terealisasi. Proyek tol akan dimulai, namun cepat atau lambatnya tergantung masyarakat itu sendiri.
"Rasanya seperti mimpi jadi kenyataan, jika Kabupaten Muaraenim akan ada jalan tol. Mudah-mudahan akan bermanfaat dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," tambah Deru.
Sementara itu Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya, untuk tim pembebasan bisa belajar di Lampung, karena cukup cepat dan bisa menjadi percontohan, dan mudah-mudahan di Muaraenim bisa lebih cepat lagi. Untuk kendala dilapangan pasti ada kendala, tinggal bagaimana tim melakukan pendekatan kepada masyarakat. Dan harus diketahui, proyek tol ini adalah program strategis nasional. Jika pembebasan lahan lancar, maka konstruksi akan lebih cepat dari yang ditargetkan.
Dikatakan Basuki, keberadaan jalan tol tidak ada gunanya hanya lewat saja, tetapi harus bisa memberikan manfaat untuk ke pengembangan kawasan industri dan kawasan pariwisata. Dan nanti di rest area akan banyak yang dijual produk-produk lokal dan diberikan space tersendiri untuk produk-produk lokal seperti tempoyak, rusip, dan sebagainya.
"Kalau dahulu 70 : 30 untuk produk asing, tetapi akan kita balik 70 : 30 untuk produk lokal," ujarnya.(ari)
CAPTION FOTO :
Ground Braking :
Dua menteri yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, hadiri Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) Muaraenim - Lahat - Lubuk Linggau di Desa Kepur, Kecamatan Muaraenim, Kabupaten Muaraenim, Selasa (9/4).
0 Response to " "
Post a Comment