Bupati Banyuasin Harapkan Pembangunan 2 Dermaga di Srimenanti dikebut
BANYUASIN, SRIPO--Dalam kunjungan kerja Dialog Nasional ke-33 "Indonesia Maju" Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi berkunjung ke Bumi Sedulang Setudung Kabupaten Banyuasin Bupati harapkan transportasi dapat teratasi secepatnya. Sabtu (17/11) kemaren.
Kunjungan dengan mengunakan kendaraan lewat jalur udara helikopter kedatangan Mentri yang didampingi Gubernur Sumsel H Herman Deru yang disambut Kepala Daerah Bupati Banyuasin Askolani, SH MH bersama Wabup H Slamet SH, Damdim 0430 Letkol Arh Alpian dan Wakil Ketua DPRD Banyuasin Heriyadi HM Yusup SP.
Sebelum membuka acara Dialog Nasional ke-33 "Indonesia Maju" di Gedung Sedulang Setudung, Menhub dan Gubernur istirahat di Guest House Rumah Dinas Bupati Banyuasin.
Didepan Menhub, Bupati H Askolani menyampaikan kawasan topografi Kabupaten Banyuasin yang sebagian besar terdiri dari perairan yang berbanding mencapai 80 persen dan sisahnya hanya 20 persen terdiri dari daratan.
Disampaikannya kondisi ini demikian memiliki kendala terhadap transportasi menuju wilayah perairan. Bahwa selama ini transportasi Kabupaten yang dibangun pemerintah belum bisa menjangkau semua daerah hanya dengan mengandalkan angkutan tradisional seperti speedboat, ketek, jukung dan tongkang.
"Saya selaku kepala daerah yang baru dilantik bersama Pakde Slamet bertekad untuk menyelesaikan infrastruktur jalan selama periode 5 tahun ini dan tentunya juga minta bantuan dukungan dana dari Bapak Gubernur dan Kementerian PUPR, karena besarnya dana yang dibutuhkan untuk membangun jalan dan jembatan,"katanya.
Diketahui saat sejumlah wilayah yang sangat memprihatinkan seperti jalan trans Pulau Rimau, Air Sugihan, Tungkal Ilir yang sulit dijangkau angkutan umum. Maka dari itu untuk mencapai daerah-daerah delta yang belum terhubung dengan jalan raya mengharapkan bantuan Menteri Perhubungan untuk menyediakan prasarana dan sarana angkutan sungai dermaga dan kapal.
Saat ini Kementerian Perhubungan telah membangun pelabuhan penyebrangan sungai tahap I di Desa Srimenanti untuk menghubungkan delta telang dengan Tanjung Api-Api di Tanjung Lago.
"Untuk itu kami mohon Bapak Menteri Perhubungan tahap dua dermaga penyeberangan Sri Menanti dapat diselesaikan selama 2019 dan kami harapkan ditahap dua tahun 2019 sudah bisa dioperasionalkan, namun informasi yang kami dapat dari Rp 17 M yang dibutuhkan baru tersedia Rp 3 M ditahun 2019,"tuturnya Askolani.
Selain dari pada itu, masih ada satu Delta yang belum bisa terhubung dengan jalan raya yaitu Delpa Upang Kecamatan Makartijaya, maka kami melalui Dana APBD telah melakukan Study DED dan kajian lingkungannya. Dan tahun ini juga telah masuk dalam Renstranya Kementerian Perhubungan dan dibutuhkan dana pembangunan dua dermaga dalam satu lintasan penyemberangan Sungai Rp 26 Miliar.
"Untuk itu kami mohon dana pembangunan dermaga ini dapat masuk dalam program prioritas Kemenhub,"tambah Bupati.
Dikatakan Bupati, sarana dan prasarana transpkrt saat ini, kerap mengalami masalah keselematam bagi penumpang warga penduduk setempat seeprti musibah kecelakaan bahkan memakan korban jiwa.
"Selain Prasarana Perhubungan tersebut, sarana angkutan sungai untuk penumpang yang ada saat ini juga masih bermasalah dalam segi keselamatan. Sudah sering terjadi musibah kecelakaan angkutan sungai yang memakan korban jiwa manusia,"kata Dia.
Untuk itu angkutan sungai yang dikelola masyakat ini di butuhkan prototype dengan angkutan sungai yang dapat terjamin keselamatan penumpang dengan kecepatan memadai dan tarif angkutannya murah.
"Untuk itu kami mohon bantuan bus air, K
Kapal penyemberangan (roro) kapasitas kecil dan bus sekolah maupun beserta bus perintis."tutupnya. (cr28)
SRIWIJAYA POST: ALAN NOPRIANSYAH
Kunjungan : Menteri Perhubungan RI kemeja putih tengah Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Sumsel Herman Deru kanan dan Bupati Banyuasin H Askolani SH., MH, Sabtu (18/11/2018).
BANYUASIN, SRIPO--Dalam kunjungan kerja Dialog Nasional ke-33 "Indonesia Maju" Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi berkunjung ke Bumi Sedulang Setudung Kabupaten Banyuasin Bupati harapkan transportasi dapat teratasi secepatnya. Sabtu (17/11) kemaren.
Kunjungan dengan mengunakan kendaraan lewat jalur udara helikopter kedatangan Mentri yang didampingi Gubernur Sumsel H Herman Deru yang disambut Kepala Daerah Bupati Banyuasin Askolani, SH MH bersama Wabup H Slamet SH, Damdim 0430 Letkol Arh Alpian dan Wakil Ketua DPRD Banyuasin Heriyadi HM Yusup SP.
Sebelum membuka acara Dialog Nasional ke-33 "Indonesia Maju" di Gedung Sedulang Setudung, Menhub dan Gubernur istirahat di Guest House Rumah Dinas Bupati Banyuasin.
Didepan Menhub, Bupati H Askolani menyampaikan kawasan topografi Kabupaten Banyuasin yang sebagian besar terdiri dari perairan yang berbanding mencapai 80 persen dan sisahnya hanya 20 persen terdiri dari daratan.
Disampaikannya kondisi ini demikian memiliki kendala terhadap transportasi menuju wilayah perairan. Bahwa selama ini transportasi Kabupaten yang dibangun pemerintah belum bisa menjangkau semua daerah hanya dengan mengandalkan angkutan tradisional seperti speedboat, ketek, jukung dan tongkang.
"Saya selaku kepala daerah yang baru dilantik bersama Pakde Slamet bertekad untuk menyelesaikan infrastruktur jalan selama periode 5 tahun ini dan tentunya juga minta bantuan dukungan dana dari Bapak Gubernur dan Kementerian PUPR, karena besarnya dana yang dibutuhkan untuk membangun jalan dan jembatan,"katanya.
Diketahui saat sejumlah wilayah yang sangat memprihatinkan seperti jalan trans Pulau Rimau, Air Sugihan, Tungkal Ilir yang sulit dijangkau angkutan umum. Maka dari itu untuk mencapai daerah-daerah delta yang belum terhubung dengan jalan raya mengharapkan bantuan Menteri Perhubungan untuk menyediakan prasarana dan sarana angkutan sungai dermaga dan kapal.
Saat ini Kementerian Perhubungan telah membangun pelabuhan penyebrangan sungai tahap I di Desa Srimenanti untuk menghubungkan delta telang dengan Tanjung Api-Api di Tanjung Lago.
"Untuk itu kami mohon Bapak Menteri Perhubungan tahap dua dermaga penyeberangan Sri Menanti dapat diselesaikan selama 2019 dan kami harapkan ditahap dua tahun 2019 sudah bisa dioperasionalkan, namun informasi yang kami dapat dari Rp 17 M yang dibutuhkan baru tersedia Rp 3 M ditahun 2019,"tuturnya Askolani.
Selain dari pada itu, masih ada satu Delta yang belum bisa terhubung dengan jalan raya yaitu Delpa Upang Kecamatan Makartijaya, maka kami melalui Dana APBD telah melakukan Study DED dan kajian lingkungannya. Dan tahun ini juga telah masuk dalam Renstranya Kementerian Perhubungan dan dibutuhkan dana pembangunan dua dermaga dalam satu lintasan penyemberangan Sungai Rp 26 Miliar.
"Untuk itu kami mohon dana pembangunan dermaga ini dapat masuk dalam program prioritas Kemenhub,"tambah Bupati.
Dikatakan Bupati, sarana dan prasarana transpkrt saat ini, kerap mengalami masalah keselematam bagi penumpang warga penduduk setempat seeprti musibah kecelakaan bahkan memakan korban jiwa.
"Selain Prasarana Perhubungan tersebut, sarana angkutan sungai untuk penumpang yang ada saat ini juga masih bermasalah dalam segi keselamatan. Sudah sering terjadi musibah kecelakaan angkutan sungai yang memakan korban jiwa manusia,"kata Dia.
Untuk itu angkutan sungai yang dikelola masyakat ini di butuhkan prototype dengan angkutan sungai yang dapat terjamin keselamatan penumpang dengan kecepatan memadai dan tarif angkutannya murah.
"Untuk itu kami mohon bantuan bus air, K
Kapal penyemberangan (roro) kapasitas kecil dan bus sekolah maupun beserta bus perintis."tutupnya. (cr28)
SRIWIJAYA POST: ALAN NOPRIANSYAH
Kunjungan : Menteri Perhubungan RI kemeja putih tengah Budi Karya Sumadi bersama Gubernur Sumsel Herman Deru kanan dan Bupati Banyuasin H Askolani SH., MH, Sabtu (18/11/2018).
0 Response to "Bupati Banyuasin Harapkan Pembangunan 2 Dermaga di Srimenanti dikebut"
Post a Comment