Buy and Sell text links

0110bew2.kas

Ada foto
Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
MENINGGAL DUNIA - Jasad Brigadir Apriadi (33) anggota Ditpolairud Polda Sumsel yang meninggal dunia saat dibawa ke IGD RS Bhayangkara Palembang, Senin (1/10).

Foto insert
Brigadir Apriadi semasa hidup


Brigadir Apriadi Sering Menyendiri
//Peluru Tembus Kepala


PALEMBANG, SRIPO - "Apri... apri..," teriak isak tangis salah seorang seorang wanita berjilbab yang sontak histeris dan lemas, saat melihat Brigadir Apriadi dengan kondisi kepala dibalut perban dan dilumuri darah di IGD RS Bhayangkara Palembang, Senin (1/10).

Brigadir Apriadi, anggota Ditpolairud Polda Sumsel, meninggal dunia saat perjalanan menuju ke RS Bhayangkara Palembang. Brigadir Apriadi tewas dengan kondisi kepala ditembus peluru dari senapan laras panjang miliknya yakni senapan serbu SS1 V5. 

Dari informasi dihimpun, siang itu sekitar pukul  13.00 Brigadir Apriadi diduga menembakkan kepalanya sendiri saat berada di tempatnya bertugas yakni menjaga Pos Sandar di pinggiran perairan Sungai Musi Desa Penuguan Kecamatan Pulau Rimau Kabupaten Banyuasin.

Diduga Brigadir menembak dirinya dengan posisi senapan serbu SS1 V5 yang selongsongnya ke leher dan ditembakkannya hingga tembus ke kepala. Sontak rekan Brigadir Apriadi yang berjaga di pos mendadak terkejut. Melihat Brigadir Apriadi bersimbah darah, Brigadir Apriadi pun sempat dibawa ke bidan desa terdekat.

Dikarenakan luka kepala Brigadir Apriadi sangat parah, kemudian dibawa ke Palembang yang memakan waktu sekitar tiga jam. Namun dalam perjalanan dan belum sampai ke RS Bhayangkara Palembang, Brigadir Apriadi menghembuskan nafas terakhirnya.

"Kepalanya banyak darah karena luka tembak. Memang waktu perjalanan saat di atas perahu ketek, orangnya sudah tidak bergerak lagi," ujar Rita, bidan desa yang ikut mengantarkan Brigadir Apriadi ke RS Bhayangkara Palembang.

Suasana RS Bhayangkara Palembang diwarnai isak tangis pihak keluarga Brigadir Apriadi. Pihak keluarga merasa tak percaya apa yang terjadi pada Brigadir Apriadi. Diketahui juga Brigadir telah memiliki tiga orang anak. 

Rasa duka pihak keluarga pun tak terbendung, saat jasad Brigadir Apriadi dipindahkan dari IGD ke Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang. Setelah divisum, jasad Brigadir Apriadi dibawa ke kampung halamannya yakni di Dusun Lubuk Sakti Kampung 1 Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI).

"Kami dari keluarga sangat terkejut, karena orangnya ini tidak banyak ulah. Bahkan selama ini dia tidak pernah cerita kalau ada masalah. Rencananya besok (hari ini) dimakamkan di dusun," ujar Tajudin, pihak keluarga.

Belum diketahui secara detail, mengenai motif atau  penyebab dugaan Brigadir Apriadi menembakan senapan ke kepalanya sendiri. Berdasarkan informasi dari rekan-rekan Brigadir Apriadi, diketahui sejak beberapa hari terakhir ini Brigadir Apriadi sering tampak gelisah dan juga menyendiri di tempatnya bertugas. Bahkan Brigadir Apriadi juga sering mengurung diri di ruang jaga.

"Tidak tahu, pagi itu dia (Brigadir Apriadi) sempat ngobrol sama saya. Memang orangnya itu sering mengobrol," ujar salah seorang rekan Brigadir Apriadi ketika RS Bhayangkara Palembang.

Sementara itu Direktur Ditpolairud Polda Sumsel Kombes Pol Imam Thobroni yang menyempatkan diri melihat jasad Apriadi di RS Bhayangkara Palembang, enggan berkomentar panjang lebar soal kronologis dan penyebab meninggal dunianya Brigadir Apriadi.

"Ini musibah dan jangan terlalu dibesar-besarkan. Intinya ini kecelakaan danengenai penyebabnya, masih diselidiki. Untuk senjatanya sudah diamankan," ujar Imam dengan singkat.(bew)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "0110bew2.kas"