MUARADUA, SRIPO-Puncak musim panen Kopi di sejumlah wilayah di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, terus berlangsung sejak April hingga bulan Agustus mendatang.
Namun petani mengeluhkan harga yang yang tak kunjung stabil yang berharap harga seimbang dengan harga sembako yang terjadi sekarang ini.
Murahnya harga kopi dikeluhkan salah seorang petani warga sebagai di Desa Simpang Pancur Kecamatan Pulau Beringin Kabupaten Wanto, yang mengeluhkan harga kopi yang mengalami penurunan saat musim panen.
"Harga sekarang Rp 20 ribu perkilonya, padahal sebelumnya harga mencapai kisaran Rp 23 ribu,"keluhnya. Jumat (20/7)
Selain turunnya harga, hasil panen komuditas petani kopi mengalami penurunan secara drastis yang diduga disebabkan disebabkan cuaca pra panen yang sering terjadi hujan
"Hasilnya juga berkurang karena tingginya curah hujan sebelum masa panen yabg sangat berpengaruh pada hasil panen,"sambungnya.
Dikatakannya, sebelumnya dalam satu hektare petani kopi dapat menghasilkan sekitar 1 ton kini hanya mencapai 5 hingga 7 kwintal saja.
Dikatakannya, intensitas hujan yang tinggi membuat bunga kopi berguguran sebelum menjadi kopi buah yang berdampak buruk pada tanaman kopi yang ia kelola sehingga menyebabkan hasil panen menurun(cr28)
SRIWIJAYA POST: ALAN NOPRIANSYAH
Petani Kopi : Salah seorang petani kopi sedang melakukan penjemuran kopi, di Desa Simpang Pancur Kecamatan Pulqu Beringin, Kamis (19/7/2018).
0 Response to "Petani Keluhkan Harga Kopi Murah"
Post a Comment