Buy and Sell text links

1806bew5.kas

Dua naskah


Ada foto
Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
Tia (25), istri korban M Aji Saputra yang ikut menyaksikan rilis perkara di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (16/6) malam

Teks foto
SRIPO/WELLY HADINATA
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Dir Reskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Budi Suryanto ketika rilis perkara di di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (16/6) malam

Foto tiga pelaku






Aji tak Sempat Belikan Susu Anak

PALEMBANG,SRIPO - Tia (25), istri korban M Aji Saputra (26), masih ingat kenangan terakhir almarhum suaminya. Siang sebelum kejadian, korban Aji sempat pulang ke rumah untuk melihat anaknya yakni Salsa yang berusia dua tahun sedang asyik bermain.

Kepada suaminya, Tia meminta untuk membelikan susu untuk anaknya. Permintaan Tia diterima suaminya dan kemudian korban Aji pamit untuk bekerja sebagai sopir taksi online (taksol). "Kalau pulang nanti jangan lupa beli susu untuk adek, itu yang saya bilang kepada suami saya," ujar Tia, ketika ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Minggu (17/6) malam.

Malam itu Tia mengaku masih bisa berkomunikasi kepada korban Aji. Bahkan Tia mengingatkan suaminya agar jangan lupa membeli susu untuk anak mereka karena persediaan susu sudah hampir habis.Tia pun masih menunggu kepulangan suaminya untuk dibawakan susu untuk anaknya.

Kegelisaan Tia mulai timbul, lantaran suaminya tak kunjung pulang. Tia pun mencoba menelpon kembali, namun ponsel suaminya tak aktif. Kamis (14/6) subuh, Tia mendapatkan kabar dari pihak Kepolisian, bahwa suaminya ditemukan tewas di Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin.

Pasca ditangkap kawanan pelaku yang menyebabkan suaminya tewas karena menjadi korban perampokan disertai pembunuhan, Tia merasa bersyukur dan terima kasih atas kerja keras Jatanras Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel. 

Bahkan ucapan terimah kasih disampaikan langsung kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara dan Direktur Ditreskrimum Kombes Pol Budi Suryanto. 

Tia pun diberikan kesempatan untuk melihat wajah salah satu pelaku yang tewas ditembak petugas pimpinan Kasubdit III Jantaras Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara. "Pelaku lainnya harus dihukum mati," ujar Tia ikut menyaksikan rilis perkara di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (16/6) malam.

Tiga pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap M Aji Saputra (26), driver taksi online, dibekuk petugas Jatanras Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel, Sabtu (16/6/2018). Ketiga pelaku yakni Bambang atas nama Bambang Kurniawan (25) yang tewas ditembak petugas. Pelaku Bambang tercatat sebagai warga Jalan Mayor Zen Lorong Mufakat Kelurahan Sei Selincah.

Dua pelaku laginya yakni Yog- Andriansyah (19) yang merupakan  warga Paburuan Kecamatan Tangamus Lampung, dan Willy (20) yang merupakan warga Desa Pauh Rawas Ilir Mutarara.

Diberitakan sebelumnya, M Aji Saputra (26), driver taksi online (taksol) dari Grab Car, menjadi korban perampokan disertai pembunuhan. Korban Aji ditemukan masyarakat di Kecamatan Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis (14/6/2018).

Korban ditemukan dengan penuh luka di kepala dan hanya mengenakan celana dalam. Korban ditemukan oleh masyarakat sekitar tersangkut di bawah jembatan Sungai Musi yang menghubungkan antara Kelurahan Mangun jaya dengan Desa Pangkalan Jaya Kecamatan Babat Toman.(bew)


Petugas Nyamar Jadi Pembeli Mobil
//Korban Ditusuk Obeng Berkali-kali

PALEMBANG, SRIPO - Dalam kurun waktu kurang dari 2 x 24 jam, tim Jatanras Subdit III Ditreskrimum Polda Sumsel pimpinan AKBP Yoga Baskara berhasil membekuk kawanan pelaku.

Terungkapnya kasus perampokan disertai pembunuhan terhadap driver taksol ini, langsung bergerak pasca ditemukannya jasad korban. Awalnya tim mengendus keberadaan pelaku di Muratara yang merupakan kampung halaman tersangka Willy.

Kemudian petugas mendapatkan informasi, bahwa ada yang akan menjual mobil merk Datsun Go-Panca warna Grey dengan plat nomor BG 1922 yang merupakan milik korban.Polisi pun akhirnya melakukan penyamaran sebagai pembeli untuk memancing ketiganya.

Saat bertemu, tersangka Bambang Kurniawan (25) menyadari jika pembeli mereka adalah Polisi. Willy dan Yogi Andriansyah (19) langsung keluar dari mobil dan mencoba melarikan diri. Nahas bagi Yogi, dia ditangkap lebih dulu setelah timah panas menembus kakinya hingga tak bisa kabur.

Sedangkan Bambang langsung tancap gas dan masuk ke areal perkebunan kelapa sawit. Karena jalanannya begitu kecil, roda mobil korban yang dikemudikan Bambang pun amblas dan akhirnya tertangkap petugas.

"Ketika kita dekati, tersangka Bambang malah mencoba melawan petugas lagi. Karena membahayakan kita akhirnya menembak tersangka dan tewas," kata Kasubdit III Jatanras Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara.

Setelah itu beberapa jam kemudian, membuat keluarga dari Willy akhirnya menyerahkan tersangka Wily ke polisi. "Ketiga tersangka ini melarikan diri ke Muratara dan hendak menjual mobil korban. Barang bukti mobil dan handphone milik korban kita dapatkan dari para pelaku," ujar Yoga.

Terungkap juga tewasnya korban M Aji Saputra (26), diakibatkan tusukan obeng yang dihujamin pelaku secara membabi-buta. "Korban tewas akibat ditusuk pakai obeng. Pelaku Bambang yang pertama kali menusuk korban pada bagian leher, kemudian pelaku Yogi dibantu pelaku Willy menjerat korban pakai tali dan korban kembali ditusuk pakai obeng berkali-kali," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara didampingi Dir Reskrimum Kombes Pol Budi Suryanto ketika rilis perkara di Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (16/6).

Jenderal bintang dua ini mengatakan, aksi ketiga pelaku terbilang sadis. Korban yang lagi menyetir, tiba-tiba ditusuk pakai obeng. "Ketiga pelaku sudah melakukan perencanaan. Obeng dan tali sudah dipersiapkan oleh ketiga pelaku. Sementara ini petugas masih melakukan penyidikan lebih lanjut, apakah kawanan pelaku ini memang sering melakukan aksinya atau tidak," ujar Zulkarnain.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara kembali mengimbau kepada seluruh para driver taksi online untuk lebih berhati-hati ketika mendapatkan penumpang terlebih lagi saat tengah malam.

"Dalam kurun waktu dua tahun sudah empat kasus kita tangani. Modusnya sama, pura-pura jadi penumpang. Para driver harus hati-hati apalagi penumpangnya cowok semua dan minta antar tengah malam. Lebih baik ditolak saja," ujarnya.(bew)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "1806bew5.kas"