INDRALAYA--Setiap pelaksanaan bulan suci Ramadhan, hampir dipastikan banyak pedagang musiman bermunculan, begitu juga dirasakan oleh para pedagang musiman timun suri atau blewah. Buah timun suri untuk hidangan saat berbuka puasa, kini membanjiri kawasan jalan lintas timur (Jalintim) Indralaya-Palembang (Palindra), tepatnya dikawasan Km 25 hingga km 28. Berkah Ramadhan dirasakan oleh Jamilah (55) seorang penjual timun suri di kawasan jalur Lintas Palembang-Inderalaya yang mangkal dipinggir jalan km 28. "Cukup banyak pedagang menjual timun suri ini, dibulan puasa, karena memang buah ini sering dicari, untuk hidangan berbuka puasa,'' kata Jamila.
Jamila mengatakan rata-rata pembeli tidak banyak, paling 1 hingga tiga buah, baik ukuran kecil, sedang dan besar, namun pembelinya cukup banyak. Namun ada juga yang membeli skala besar, warga Palembang untuk dijual kembali. "Kalau yang beli cukup banyak, tapi setiap yang beli paling-paling 1 hingga tiga buah,'' aku Jamilah. Diungkapkan Jamilah, pada hari pertama Kamis sampai dengan Senin (21/5) dalam sehari dirinya bisa mengantongi uang lumayan. ''Lumayanla, aku jual timun suri Rp 5000 sekilonyo,'' katanya.
Selain menjual timun suri, Jamila juga menjual buah-buah lainnya, seperti Pepaya dan Pisang. "Kalau kates (Pepaya) aku jual Rp 7000 sekilonyo,'' ujarnya. Senada diungkapkan Samsudin pedagang buah blewah lainnya yang juga menjual timun suri atau blewah dengan sekala besar. "Saya menjual timun suri dari pagi sampai pukul 19.00. Hasil yang didapat lumayan hari pertama menjual timun suri dari pagi sampai pukul sekarang, dapat duit Rp 1,5 juta," katanya. Samsudin menambahkan biasanya pembeli ramai membeli timun suri dagangannya saat sore hari menjelang buka puasa. Dan pembelinya didominasi pengendara roda dua usai pulang bekerja. "Harga timun suri yang kami tawarkan dengan harga Rp 5 ribu perkilogramnya,'' tukasnya.(cr7)
Teks photo : Pedagang buah timun suri dadakan menyimpan buah timun suri atau blewah untuk dipasarkan selama bulan suci ramadhan.

0 Response to "Timun Suri Banjiri Ogan Ilir"
Post a Comment