* Kami Butuh Do'a, Bantuan Makanan
dan Obat-obatan
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Aksi zionis Israel pasca ditetapkan secara sepihak Jerusalem sebagai ibukotanya, membuat penderitaan warga Palestina bertambah. Seluruh aktifitas warga dibatasi, termasuk sandang, pangan dan papan sulit mereka dapatkan.
"Hampir 90 persen air bersih di Palestina tercemar oleh zat-zat kimia terutama pecahan peluru dan bom Israel," kata Syekh Ahmed Ibrahim Al Astal dari Gaza, Palestina, di Masjid Agung Muaraenim, Senin (21/5/2018).
Menurut Syek Ahmed, saat ini, kondisi Palestina (Gaza) sungguh memprihatinkan, karena pihak Israel melakukan boikot di setiap perbatasan. Seluruh gerak-gerik warga Palestina dibatasi oleh penjajah Israel, sehingga sulit melakukan aktivitas di tanah sendiri. Saat ini, kami butuh do'a, bantuan makanan dan obat-obatan, karena warga Palestina nyaris tidak dapat lagi berusaha, bahkan jika membangun, Israel tidak segan-segan akan menghancurkannya.
"Disana gedung-gedung dihancurkan, jika dibangun lagi mereka akan hancurkan kembali. Jadi warga nyaris hanya bertahan didalam rumah yang sewaktu-waktu bisa dihancurkan Israel," ujarnya.
Masih dikatakan Syek Ahmed, jika melihat dan yang dialaminya, peperangan di sana adalah peperangan antar agama yakni Islam dengan Yahudi. Sebab, sasaran Israel yang dihancurkan adalah masjid-masjid dan sekolah. Saat ini, sebagian besar keluarganya masih berada di Gaza, karena tidak mudah untuk keluar dan masuk ke Palestina.
"Saya berhasil keluar Palestina 1,5 tahun yang lalu. Jadi saya minta dukungan do'a, makanan, dan obat-obatan, untuk saudara muslim yang terkepung disana," ujar Syek Ahmed yang mengaku mengambil S2 di Malaysia ini.
Ketika ditanya mengenai kebebasan Pers di Palestina, Syek Ahmed, menyatakan sulit juga, sebab beberapa waktu yang lalu ada wartawan yang meliput di Palestina, malah menjadi korban Israel. Namun jika warga Indonesia berkunjung ke Jerusalem, akan dipermudah oleh Israel karena mereka tahu Indonesia adalah salah satu negara yang menentang keberadaan Israel dengan tidak membuka hubungan diplomatik. Tetapi kalu masyarakat Jerusalem sendiri yang ingin sholat di Masjid Aqsa malah dilarang, dan hanya diperbolehkan yang umurnya diatas 60 tahun.
"Israel sengaja mempermudah orang Indonesia, dengan tujuan mereka nanti minta diakui menjadi sebuah negara," tukasnya.
Sementara itu Patnership Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumsel Ely Sumantri, roadshow yang dilakukan Syek Ahmed ini, adalah untuk memberitahukan kepada dunia bahwa akan kondisi Palestina sebenarnya. Dan pihaknya dari tim ATC, hanya sebagai penghubung membantunya untuk menyampaikan kondisi umat muslim di Palestina. Dan bantuan ini, akan kami salurkan melalui tim ACT di Gaza dan Jerusalem sehingga benar-benar sampai ke warga yang membutuhkannya. Dan perlu diketahui, sasaran zionis Israel adalah anak-anak dan wanita, sebab mereka beranggapan anak-anak adalah bakal generasi penerus yang akan memberikan perlawanan kepada Israel, dan begitupun wanita akan terus memberikan keturunan yang akan melawan Israel.
"Masuk ke Palestina sangat sulit sekali, jika dari Mesir hanya dibuka tiga kali dalam setahun dan itupun hanya beberapa jam. Jika kita sudah ke Palestina, berarti lilahitaallah," ujarnya.(ari)
CAPTION FOTO :
Bantu Palestina 1,2,3,4 : Warga Muaraenim secara simbolis memberikan bantuan kepada Palestina melalui Syekh Ahmed Ibrahim Al Astal dari Gaza, Palestina, di Masjid Agung Muaraenim, Senin (21/5).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "90 Persen Air Bersih Di Palestina Tercemar"
Post a Comment