Buy and Sell text links

Warga Bakung Tolak Pelebaran Jalan

Warga Bakung Tolak Pelebaran Jalan

INDRALAYA--Warga yang bermukim diseputaran wilayah pembangunan kebun raya bogor di Desa Bakung Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), menolak keras pembangunan pelebaran jalan khusus angkutan batubara yang melintasi Desa mereka. Penolakkan tersebut diutarakan langsung oleh Ust Abror selaku koordinator warga Desa Bakung saat menggelar dialog bersama yang melibatkan pihak terkait dalam hal ini perusahaan transportir angkutan batubara, Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel, Dishub Pemprov Sumsel, Asisten I Pemda Kabupaten OI serta Camat Indralaya Utara. Kegiatan dialog berlangsung di Aula serbaguna Kantor Camat Indralaya Utara, Rabu (11/4) pukul 11.00. Menurut Abror, pembangunan pelebaran jalan khusus angkutan batubara di Desanya tentu akan sangat berdampak buruk bagi warga Desa setempat. Mengingat, dalam satu hari ada ratusan truk-truk angkutan batubara bertonase tinggi yang melintas sehingga menimbulkan dampak negatif seperti debu-debu jalanan yang mengganggu kesehatan warga sekitar. Selain itu juga, banyak rumah-rumah warga di pinggiran trotoar jalan raya. 

"Kami mewakili warga Desa Bakung menolak keras pembangunan pelebaran jalan khusus pelebaran angkutan batubara," katanya. Seperti diketahui selama ini truk-truk angkutan batubara bertonase tinggi tetap berlalulalang melintasi jalan Provinsi yang ada di Desa Bakung sepanjang lebih dari 8 kilometer dan menyebabkan jalan-jalan Provinsi yang ada di Desa Bakung cepat mengalami kerusakan. Sementara, pihak perusahaan angkutan batubara hanya berinisiatif membangun pelebaran jalan yang berada disebelah jalan Provinsi. Akan tetapi, warga menolak upaya dari pihak perusahaan transportir angkutan batubara yang berencana membangun jalan disebelah jalan milik Provinsi di Desa Bakung tersebut. Sementara itu, menurut Jayanto selaku Kabid Dinas PU Bina Marga Pemprov Sumsel mengatakan, bila jalan yang dilalui oleh angkutan batubara yang ada di Desa Bakung tersebut merupakan jalan Provinsi yang bisa menghubungkan ke lokasi kebun raya Sumsel di Desa Bakung. 

"Jalan yang rusak dilalui angkutan batubara sepanjang 8 Kilometer sudah kita anggarkan untuk perbaikan. Namun berdasarkan hasil rapat bersama yang juga melibatkan pihak transportir batubara beberapa waktu lalu disepakati, pihak transportasi batubara membangun jalan baru yang berada di sebelahnya," kata Jayanto. Sementara itu, pihak Dishub Pemorov Sumsel yang diwakili Kabid Jalan Junaidi mengatakan, pihaknya telah membentuk tim terpadu yang bertugas untuk mengawasi jalan Provinsi menuju kebun raya Sumsel di Desa Bakung yang dilalui oleh kendaraan truk-truk angkutan batubara. "Mengawasi truk angkutan batubara dengan tidak melebihi tonase 8 ton setiap kendaraan," katanya. Terkait adanya penolakkan dari warga perihal pembangunan pelebaran jalan khusus untuk angkutan batubara yang bersebelahan dengan jalan Provinsi, perwakilan pihak transportir batubara tidak bisa memberikan keputusan. "Masalah ini akan kami laporkan kepada pimpinan kami," singkatnya.(cr7)

Teks photo : Suasana mediasi antara warga Desa Bakung dan pihak Dishub dan Dinas PU BM Pemrov Sumsel terkait warga Desa Bakung yang menolak pembangunan pelebaran jalan khusus angkutan batubara di Desa mereka.









Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Warga Bakung Tolak Pelebaran Jalan"