Buy and Sell text links

Laba Usaha PTBA 2018 Tembus Rp 2,04 Triliun 
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Kinerja Keuangan PT Bukit Asam Tbk per 31 Maret 2018, cukup membanggakan. Terbukti laba usaha tahun 2018 sebesar Rp 2,04 Triliun atau 167 persen naik dari laba usaha tahun 2017 sebesar Rp 1,22 Triliun.
Begitu juga Laba bersih 2018, juga menunjukkan kenaikan yang signifikan, yaitu menjadi sebesar Rp 1,45 Triliun atau 167 persen, bila dibandingkan dari laba bersih tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 870 Miliar, Kamis (19/4/2018).
Menurut Sekretaris Perusahaan PTBA Suherman, upaya perusahaan yang terus-menerus dalam mengimplementasikan strategi usaha yang efektif, mampu membawa Perusahaan meraih kinerja keuangan dan operasional yang terus meningkat sehingga pencapaian Pendapatan Usaha Rp 5,75 Triliun. Peningkatan pendapatan ini ditopang oleh kenaikan pendapatan dari penjualan batubara ekspor, sedangkan pendapatan dari penjualan batubara domestik relatif sama dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan volume penjualan secara total terdapat peningkatan volume penjualan batubara sebesar 16 persen dari 5.433.024 ton tahun 2017 menjadi 6.297.080 ton tahun 2018. Peningkatan penjualan tersebut merupakan bagian dari strategi Perseroan dalam memanfaatkan pergerakan indeks harga batubara dunia yang relatif masih tinggi di tahun 2018, serta dalam rangka optimasi penjualan batubara berkalori menengah dan rendah. 
Dikatakan Suherman, untuk Laba Bersih Perseroan sebesar Rp 1,45 Triliun. Total Aset tercatat Rp 23,62 Triliun dan Total Kewajiban sebesar Rp 8,49 Triliun.
Perusahaan akan membagikan deviden atas Laba Tahun Buku 2017 yaitu sebesar Rp 3,36 Triliun  Nilai yang akan dibagikan tersebut sebesar 42 persen dari total Kas dan Setara Kas tahun 2018.
Pada tahun 2018 ini, sambung Suherman,
Perseroan merencanakan produksi batubara sebesar 25,54 juta ton untuk tahun 2018, naik 5 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 24,25 juta ton. PT Kereta Api Indonesia menyatakan komitmennya akan mengangkut batubara PTBA dakri lokasi tambang Tanjung Enim sebesar 23,10 juta ton, dengan porsi sebesar 19,40 juta ton menuju Pelabuhan Tarahan di Bandar Lampung dan 3,70 juta ton menuju Dermaga Kertapati di Palembang. Penjualan tahun 2018, Perseroan menargetkan untuk meningkatkan volume penjualan menjadi sebesar 25,88 juta ton dengan komposisi 53 persen atau 13,74 juta ton untuk pasar domestik dan 47 persen atau 12,15 juta ton untuk pasar ekspor. Secara total, target penjualan tahun 2018 meningkat sebesar 2,25 juta ton atau 10 persen dibandingkan realisasi tahun 2017 sebesar 23,63 juta ton. Peningkatan target ditopang oleh rencana penjualan ekspor untuk batubara medium to high calorie ke premium market seiring dengan semakin membaiknya harga batubara, demand batubara juga menunjukkan growth yang positif khususnya di wilayah ASEAN, dimana pada wilayah ini akan  beroperasinya sejumlah PLTU baru.
Selain juga kata Suherman akan ada proyek pengembangan PLTU Mulut Tambang Banko Tengah (Sumsel 8),
PLTU Mulut Tambang Peranap, PLTU Mulut Tambang (Sumsel 6), PLTU Kuala Tanjung,
PLTU Halmahera Timur, PLTU Pomalaa,
PLTU Sumatera, PLTS di Sumatera Utara, Kepulauan Riau dan Sumatera Selatan,
Proyek Coal to Chemicals, dan Proyek Angkutan Batubara. Selanjutnya kerjasama juga dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas jalur kereta yang sudah ada (existing) meliputi Double track jalur selatan yaitu dari Tiga Gajah – Baturaja sepanjang 1,99 km dan Baturaja – Martapura 32,34 km. Double track sepanjang 34,33 km ini ditargetkan selesai pada 2018. Sedangkan jalur Cempaka – Kotabumi sepanjang 8,16 km, selesai pekerjaan tubuh baan atau struktur pondasi jalan rel. Double track jalur utara dari Prabumulih–Lembak–Payakabung–Kertapati sejauh 78 km.(ari)
CAPTION FOTO :
PTBA 1,2 : Jajaran Direksi PTBA umumkan kinerja PTBA triwulan pertama tahun 2018.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " "