Berita Martapura Minggu (5/4) dukung vestifal patung jerami

Foto: SRIPO/EVAN HENDRA

Teks Foto : NYEPI - Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin saat membuka kegiatan Dharma Shanti Nyepi tahun Saka 1940.

Alex Noerdin Dukung Wacana Wisata Patung Jerami

//Untuk Menaik Watawan

MARTAPURA, SRIPO - Wacana sejumlah jurnalis dan pemkab OKU Timur untuk menggelar festival dengan memanfaatkan limbah padi yakni vestifal jerami memecahkan rekor MURI bersamaan dengan pelaksanaan Asian Games pertengahan tahun mendatang disambut baik dan mendapat dukungan penuh dari gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH.

Dukungan pemprov Sumsel tersebut disampaikan oleh Alex Noerdin saat berkunjung ke Kabupaten OKU Timur Sabtu (14/4) saat menghadiri Pembukaan Dharma Shanti Nyepi Tahun Saka 1940, di Desa Karang Menjangan, Kecamatan Semendawai Timur, OKU Timur.

Menurutnya kegiatan positif harus mendapat dukungan terlebih festival jerami tersebut merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat bagus. Bahkan dia melanjutkan, jika diwilayah Palembang ada jerami, maka dirinya akan meminta kegiatan tersebut untuk pindah ke Kota Palembang.

"Namun karena yang ada jerami di OKU Timur jadi pelaksanakannya tetap di OKU Timur, Pemprov mendukung penuh," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu juga, dia mengatakan, wisata kreatif seperti festival jerami memang harus dilaksanakan sehingga orang luar tertarik untuk datang di Provinsi Sumsel.

"Saya tegaskan sekali lagi apa yang dilakukan oleh kawan-kawan wartawan dan Pemkab OKU Timur didukung penuh oleh Pemprov Sumsel," tegasnya.

Sementara Bupati OKU Timur, HM Kholid MD menambahkan, festival jerami yang akan diselenggarakan sejumlah wartawan bekerjasama dengan Pemkab OKU Timur tersebut bertujuan untuk memanfaatkan limbah jerami agar memiliki nilai ekonomis melalui sebuah karya seni.

"Kita harapkan melalui kegiatan festival patung jerami ini bisa mendongkrak gairah wisata di tempat kita," jelasnya.

Selain itu lanjut Kholid, Kabupaten OKU Timur adalah daerah yang multi etnis dan agama namun tidak pernah ada konflik sara maupun etnis.

"Karena terjalinnya suatu komunikasi yang baik antara Pemerintah dengan masyarakat sehingga tidak pernah ada konflik sara maupun etnis di wilayah OKU Timur," lanjutnya. (hen).