TAHU FORMALIN - Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ketika mengecek langsung pabrik tahu berformalin di Jalan Setunggal Lorong Sekolah 1 Kelurahan 8 Ilir IT III Palembang, Jumat (13/4).
Sehari Produksi 8.000 Biji Tahu
//Campur Formalin Biar Tahan Lama
PALEMBANG, SRIPO - Aong alias Sani, bisa meraup keuntungan yang besar setiap kali produksi tahu. Namun keuntungan yang diraihnya ini lantaran tahun yang diproduksinya dicambur zat formalin, agar tahu bisa tahan lama dan tidak rusak.
Bahkan dalam sehari, Aong bisa memproduksi sebanyak 8.000 biji tahun formalin. "8.000 tahu itu seluruhnya diberi 1.5 liter formalin. Setelah dicampur baru dibawa ke pasar ke pedagang," ujar Aong kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, ketika rilis perkara Jumat (13/4).
Setiap hari nya pabrik tahu milik Aong yang berada di Jalan Setunggal Lorong Sekolah 1 RT 15 RW 02 Kelurahan 8 Ilir Palembang ini memang mampu memproduksi 8.000 biji tahu yang telah diberikan formalin. Setiap ember berisikan 100 biji lebih tahu yang siap dijual kepasaran.
Sebelum dijual kepasaran, air di dalam ember yang telah diisi tahu baru dicampurkan formalin. Setiap kali produksi dengan membuat 8.000 tahu yang dicampur formalin, Aong mampu meraup keuntungan Rp 500 ribu per hari.
Pasar yang menjadi target pemasaran Aong pasar Perumnas dan Lemabang. "Sebenarnya sama saja, kalau diberi formalin atau tidak. Hanya saja, kalau diberi formalin ketahanan tahunya bisa lama. Jadi itu yang membuat merugi," ujarnya.
Ketika ditanya asal formalin yang diperolehnya untuk ditambahkan ke tahu hasil produksinya, Aong menjelaskan bila ada orang yang datang ke pabriknya untuk mengantarkan formalin.
Setiap hari, biasanya orang tersebut akan mengantarkan 1.5 liter formalin untuk campuran tahu yang diproduksi Aong.
Namun pengakuan Aong bila tindakannya mencampur formalin ke tahu yang sudah jadi baru dilakukan empat bulan terakhir. Hal ini dilakukan, karena sebelumnya tahu yang diproduksinya cepat rusak dan pecah.
"Sudah produksi tahu sejak 2 tahun lalu. Yang tidak diberi formalin, kalau ada orang yang datang mengambil ke pabrik untuk dijual secara keliling. Itu tidak diberi formalin, karena dia tidak mau," ujarnya.
Ketua RT 15 Marsono yang juga ditemui di lokasi mengaku, bila Aong alias Sani ini memang sudah 2 tahun beroperasi membuat tahu di wilayahnya. Namun sama sekali tidak mengetahui kalau tahu yang diproduksi Aong mengandung formalin. "Kalau dilihat seperti tahu tanpa formalin. Makanya tidak pernah curiga, baru tahu setelah digerebek polisi," ujarnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, penggerebekan pabrik tahu di Jalan Setunggal Lorong Sekolah 1 RT 15 RW 02 Kelurahan 8 Ilir IT III Palembang ini, setelah Ditreskrimsus pendapatkan laporan dari masyarakat bila masyarakat resah dengan peredaran tahu berformalin.
"Kami tidak percaya, kalau dia ini memproduksi tahu sudah sejak 2 tahun lalu tetapi baru mencampur formalin empat bulan terakhir. Makanya, akan di dalami lagi dalam pemeriksaan terhadap tersangka," ujar Zulkarnain.
Terbongkarnya pabrik tahu berformalin milik Aong, Zulkarnain mengatakan, menjadi warning bagi para pembuat tahu ataupun mie basah untuk tidak mencampur bahan-bahan berbahaya seperti formalin ke dalam panganan hasil produksi mereka. Bila tidak maka tindakan hukum dan proses akan dilakukan terhadap pemilik dan pembuat panganan yang sengaja mencampur formalin.
"Saya tegaskan, bila tidak mendengar himbauan kami ini, jangan salahkan kami bila masuk penjara. Karena, pelakunya akan kami jerat tiga pasal sekaligus yakni UU perlindungan konsumen, pangan dan kesehatan," ujarnya.
Sementara itu pihak BPOM Palembang yang ikut ke pabrik produksi, memastikan bahwa tahu yang diproduksi Aong adalah tahu berformalin.
Kepala BPOM Palembang Dewi Prawitasari mengatakan, hasilnya sungguh sangat mengejutkan. Zat formalin yang dicampurkan ke tahu yang akan di jual ke pasar ternyata mengandung sangat tinggi formalin.
Ini dibuktikan dari hasil tes air yang diambil dari tahu menunjukan perubahan berwarna ungu pekat. Perubahan warna ungu pekat terlihat dan ini menunjukan bila formalin yang dicampurkan sangat banyak.
"Kalau formalin saja terminum sebanyak 2 sendok, itu langsung membuat orang mati. Tetapi, kalau dicampur dengan panganan seperti ini orang yang mengkonsumsinya akan cepat terkena kanker. Semua kanker bisa kena," ujarnya.
Meski efek dari mengkonsumsi tahu berformalin tidak langsung dapat terlihat efeknya. Namun bila bertahun-tahun dikonsumsi maka ancaman kanker dipastikan akan terkena pada si pengkonsumsi.
Kepada masyarakat diharapkan untuk dapat lebih waspada dan hati-hati dalam membeli tahu ataupun mie basah. Karena biasanya saat produksi memang tidak dicampur. Tetapi setelah selesai produksi dan akan dijual kepasaran baru tahu atau mie basah akan dicampur formalin sebagai bahan pengawet.
"Sangat mudah untuk melihat tahu berformalin atau tidak. Bila tahunya sudah kenyal dan saat terjatuh tidak hancur itu pasti berformalin. Selain itu, tahu berformalin bisa tahan 2 hari tanpa dimasukan ke dalam kulkas," ujarnya.(bew)
0 Response to "Sehari Produksi 8.000 Biji Tahu"
Post a Comment