Ada 3 foto
Jasad Hanafi Akhirnya Mengapung
//500 Meter dari Lokasi Karam
PALEMBANG, SRIPO - Jasad Ridho Hanafi (20), Anak Buah Kapal (ABK) Kahyung Utara yang karam, akhirnya ditemukan. Jasad korban ditemukan setelah tim SAR melakukan pencarian yang memakan waktu 24 jam di perairan Sungai Musi Banyuasin.
Pertama kali ditemukan, kondisi korban mengapung disamping Kapal Andromeda milik Distrik Navigasi yang sedang bersandar, Rabu (21/2) pukul 17.00. Korban ditemukan berjarak sekitar 500 meter dari lokasi karamnya kapal.
Tim SAR gabungan dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Palembang, langsung melakukan evakuasi dan dibawa ke Kamar Jenazah RS Bhayangkara Palembang.
Dari pantau Sripo di kamar jenazah, kondisi korban sudah membengkak. Bahkan bagian wajah korban tampak sudah rusak. Korban Ridho Hanafi ABK yang bertugas pada bagian oiler, mengenakan baju kaos hitam dan celana panjang yang juga berwarna hitam.
Petugas RS Bhayangkara hingga kini masih melakukan idenfikasi dan visum terhadap jasad korban. Tamak rekan-rekan korban yang ikut mengantar jasad korban, terlihat sedih dan syok. Bahkan ada rekan korban yang nyaris pingsan, setelah melihat jasad korban.
Namun tak satu pun dari rekan-rekan korban untuk berkomentar. Diketahui korban Ridho Hanafi merupakan warga dari Propinsi Jawa Timur. "Tidak mas, maaf ya," ujar salah satu rekan korban yang enggan berkomentar sembari melambaikan tangan sebagai tanda tidak bersedia untuk menceritakan kronologis kejadian.
Tim SAR yang melakukan pencarian terhadap jasan korban, mengerahkan 15 personil yang dibantu pihak TNI AL dan Polair, serta warga setempat. Dua unit kaal RIB dan satu unit perahu karet jugadikerahkan untuk mengitari kawasan karamnnya kapal.
Sebelumnya tim SAR fokus pada area kapal yang karam, berdasarkan keterangan rekan-rekan korban. Bahkan tim SAR juga sempat masuk ke dek kapal yang sudah tenggelam.
Kemudian petugas memperluas melakukan penyisiran dengan radius puluhan meter dari titik karamnya kapal. "Korban ditemukan 500 meter dari lokasi karamnya kapal," ujar Inarwan, Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Palembang.
Inarwan yang didampingi Tofan Tornado dan Dayu Willy sebagai tim SAR mengatakan, selama dua hari pencarian cukup mengalami kendala. Bahkan tim SAR sedikit ragu untuk masuk ke dalam dek kapal, karena masih dipenuhi barang-barang dan kendaraan yang ikut tenggalam.
"Selain itu kendalannya yakni ombak dan angin kencang. Namun tim SAR tetap berbagi tugas yakni ada yang fokus di kapal dan ada yang melakukan penyisiran," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapal Kahyung Utara yang mengangkut penumpang rute Mentok Bangka-TAA, tiba-tiba kandas dan karam di peraiaran Sungai Musi Banyuasin yang jaraknya sekitar satu mil dari Pelabuhan TAA.
Sebelum karam, seluruh penumpang sebanyak 29 orang dievakuasi. Begitu juga dengan ABK. Namun saat kapal karam, satu ABK yakni Ridho Hanafi hilang dan setelah dua hari pencarian, ditemukan sudah mengapung meninggal dunia.(bew/mg4)
0 Response to "2102bew6.kas"
Post a Comment