Foto: SRIPO/EVAN HENDRA
Teks Foto: PERTANIAN ORGANIK – Lahan sawah pertanian organic di OKU Timur yang saat ini sudah mencapai hingga 51 Ha dengan hasil beras organic setiap tahun mencapai 150 Ton.
Beras Organik Harus Miliki Sertifikat Internasional
//Untuk Tembus Ke Pasar Dunia
MARTAPURA, SRIPO – Untuk bisa memasarkan hasil pertanian beras organik hingga ke pasar dunia, dibutuhkan sertifikat internasional yang dikeluarkan oleh Negara yang bisa dipercaya. Hal itu diungkapkan kepala dinas TPH OKU Timur Ir RUzuan Effendi dikonfirmasi Minggu (26/11).
Menurut Ruzuan, pemerintah OKU Timur saat ini sedang mengupayakan sertifikat internasional sehingga hasil pertanian organic masyarakat OKU Timur bisa dipasarkan hingga pasar dunia seperti pasar Eropa, Amerika, Asia dan benua lainya.
"Kita tetap optimis bisa mencapai apa yang telah ditargetkan. Terlebih dukungan pemerintah dan masyarakat sangat tinggi dalam mengembangkan pertanian organic tersebut. Selain hasilnya menjadi lebih sehat, keuntungannya juga berlipat dibandingkan dengan menanam padi konvensional," katanya.
Tentunya kata dia, untuk mencapai hal itu harus dilengkapi dengan sejumlah peralatan penunjang seperti mesin vakum, pabrik penggiling maupun mesin pemisah beras hingga kemasan yang menarik.
"Luas lahan pertanian organik saat ini sudah mencapai 51 Hektare (Ha). Rencana perluasan sedang dalam wacana dan akan direalisasikan secepatnya setelah lahan disterilkan dan dilakukan pengujian kelayakan terlebih dahulu," jelasnya.
"Saat ini sedang dilaksanakan sidang komisi untuk menentukan lahan yang sudah disiapkan layak untuk dijadikan tempat menanam beras organik dan sertifikat atau belum," katanya.
Sedangkan untuk jumlah produksi kata dia, saat ini pertanian hasil organik di OKU Timur sudah mampu menghasilkan beras organik sebanyak 150 ton pertahun. (hen).
0 Response to "Berita Martapura Minggu (26/11) Beras Organik Harus Miliki Sertifikat Internasional"
Post a Comment