* Diduga Lakukan Tindakan Kekerasan
SRIPOKU.COM, MUARAENIM---Puluhan wali murid SMK Bukit Asam, Tanjungenim, mendatangi SMK Bukit Asam. Pasalnya wali murid minta ketegasan pihak sekolah untuk memberikan sanksi terhadap oknum guru YA yang diduga telah melakukan tindakan kekerasan terhadap puluhan siswa SMK Bukit Asam, Jumat (13/10/2017).
Dari informasi yang dihimpun Sriwijaya Post di lapangan, puluhan wali murid yang anaknya menjadi korban dugaan kekerasan oknum guru masuk dalam satu ruangan yang dihadiri oleh pihak sekolah, dan pihak Kepolisian untuk melakukan mediasi dengan pihak sekolah. Namun dalam pertemuan tersebut berlangsung tertutup.
Menurut Kepala SMK Bukit Asam Desy Yuliati SPd mengatakan, ia meminta maaf tidak bisa berkata banyak dalam masalah ini. Sebab, dalam hasil mediasi tadi, sudah disepakati tidak mengeluarkan permasalahan ini ke publik dan cukup diselesaikan sesuai dengan tuntutan wali siswa tadi.
"Maaf ya, saya tidak bisa menceritakan masalahnya terlalu dalam. Tadi sudah dimediasi sesuai tuntutan wali murid. Dan nanti akan kita dibicarakan ke Ketua Yakasaba," ujar Desy tanpa memberitahu apa keputusannnya.
Ditambahkan Desy, terkait siswa yang mengalami kekerasan sudah dibawa kerumah sakit dan biaya pengobatan semuanya ditangung oleh pihak sekolah. Dengan ini pihak sekolah bertangung jawab atas kejadian ini. Untuk jumlahnya ada 32 siswa, dan yang datang tadi ada sekitar 25 wali siswa beserta siswanya.
Kedepan, ia berharap tidak terjadi lagi, sebab sebagai guru tidak boleh seperti itu.
"Kita akan tingkatkan kedispilinan sehingga bisa taati oleh guru dan siswa," katanya.
Menurut salah satu orang tua wali yang tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan, kalau dalam mediasi ini sudah diputuskan bahwa oknum guru tersebut disepakati untuk diberhentikan oleh sekolah sebagai guru.
"Kesepakatannya guru tersebut diberhentikan," cetusnya sambil berjalan keluar SMK Bukit Asam.
Sementara itu Ketua Yakasaba Zulhimi melalui Sekretaris Yakasaba Amiruddin membenarkan adanya kejadian tersebut, namun kejadiannya bukan pada jam pelajaran sekolah namun dalam kegiatan ekstra kulikuler Karate. Penyebabnya karena siswa telah berkali-kali diingatkan jika latihan membawa baju latihan tetapi ternyata masih ada yang tidak membawa baju latihan sehingga gurunya (simpai) marah.
"Mungkin maksudnya bagus ingin memberikan disiplin, dan mungkin juga caranya berlebihan atau kurang tepat," ujar Amirudin.
Untuk masalah ini, kata Amirudin, dari hasil mediasi nanti, akan kita rapatkan di internal Yakasaba untuk mencari jalan yang terbaik win win solution. Dan kita berharap kedepan tidak lagi terjadi, jika ada masalah lakukan dengan bijak karena zaman telah berubah.(ari)
CAPTION FOTO :
Mediasi : Tampak beberapa wali murid siswa SMK BA yang keluar usai mengikuti mediasi tertutup di SMK Bukit Asam Tanjungenim, Muaraenim, Jumat (13/10).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Puluhan Wali Murid Datangi SMK BA"
Post a Comment