Buy and Sell text links

Teks Foto :

Untuk halaman 3

Teks Foto :
Ruangan kerja BTPN Wow-Jenius dibuat open space (ruang terbuka), para karyawan bisa duduk seperti di kafe. Dengan interior khas anak muda diharapkan para karyawan semangat melakukan inovasi.


Inovasi Digital, BTPN Investasi Rp 1,3 Triliun (sub)
Kantor Wow-Jenius Open Space

PENGANTAR : Perubahan serius menuju era digitalisasi barangkali baru Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) yang melakukan. Selain investasinya Rp 1,3 Triliun juga perubahan sampai pada suasana dan karyawan bank tersebut di masa mendatang. Kepala Newsroom Sripo-Tribun Sumsel Hadi Prayogo dan 10 pimpinan media daerah dari berbagai kota negeri ini diundang untuk melihat proses digitalisasi itu, pekan lalu.
Berlokasi di area bisnis Mega Kuningan Jakarta yang strategis manajemen mengajak ke kantor BTPN Wow dan Jenius (dua program masa depan yang berbasis digital). Dengan latar belakang karyawan yang mayoritas bukan dari kalangan perbankan, menjadikan Jenius dan Wow sebagai sebuah bagian yang unik dari Bank BTPN, karena diisi oleh para karyawan berjiwa muda dari berbagai macam latar belakang yang selalu bersemangat untuk mengerjakan hal-hal yang baru. Ketiadaan pengalaman di industri bank tidak menjadi penghalang bagi para karyawan untuk terus berinovasi dengan teknologi di ranah perbankan.
Selain dominasi anak muda, desain layout kantor juga sengaja didesain open space (ruang terbuka) untuk mengakomodasi para karyawan yang dinamis. Kami sempat bingung ketika memasuki kantor dan mendapati desain yang sangat fun dan colorful yang ada di sini, berbeda dengan desain tata ruang pada kantor Bank BTPN sendiri.
Dalam periode tiga tahun terakhir, BTPN telah menginvestasikan Rp1,3 triliun. Investasi ini dilakukan untuk jangka panjang, mengingat bank tersebut telah melakukan inovasi berbagai produk serta layanan berbasis digital yang fokus memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Digitalisasi itu bukan pemindahan cabang-cabang kita ke handphone. Digitalisasi itu mempermudah masyarakat agar urusan lebih cepat, simple dan murah," jelas Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal yang menerima rombongan jurnalis.
Anika mengatakan itu sambil menunjukan segala bentuk digitalisasi yang telah dilakukan oleh bank yang dahulu dikenal sebagai bank milik para pensiunan tersebut. Seperti diketahui, sejak 2013, BTPN telah mengembangkan platform digital.
Layanan BTPN Wow ini berkembang pesat. Saat ini ada 190 ribu agen Wow yang tersebar di Indonesia. Dari mereka rata-rata transaksi perbulannya Rp1,5 juta. "Sumatera Utara cukup bagus. Apalagi di Binjai. Ada seorang guru yang menjadi agen kita. Ia punya teman-teman diajakinnya untuk menjadi agen ini. Dan transaksinya cukup bagus," tambah Luhur Budijarso, Head of Marketing BTPN Wow.
Antar Bank Tanpa Biaya
Sementara di Agustus 2016, bank tersebut mengeluarkan program Jenius. Saat ini stabilitasnya juga semakin baik. "Jadi kita sasar ini untuk masyarakat yang urban dan melek teknologi. Jadi masyarakat dapat membuka rekening bank tanpa harus datang ke kantor cabang," ucapnya.
Bukan hanya itu, di sini masyarakat juga bisa melakukan layanan perbankan lainnya seperti transfer ke bank lain tanpa harus kena biaya, mengatur uangnya untuk deposito dan lainnya. Ke depan ditargetkan layanan ini juga masuk ke Sumatera, saat ini masih Jabodetabek.
Jenius dibikin untuk mempermudah penggunanya dalam mengelola hidup dan keuangan para digital savvy dan socially connected people, Jenius hadir sebagai solusi dari tantangan perbankan yang dialami oleh pribadi dengan mobilitas tinggi.
Dengan adanya Jenius, pengelolaan keuangan pengguna akan lebih cerdas, aman, serta anti repot — yang semuanya dapat diakses dengan mudah di smartphone pengguna. Jenius akan mengatur seluruh keperluan keuanganmu, sehingga kamu dapat lebih fokus untuk mengerjakan setiap kegiatan.
Terakhir Anika menjelaskan untuk penyaluran kredit di BTPN sendiri tumbuh 8%, dari Rp61,6 triliun pada akhir Juni 2016 menjadi Rp66,4 triliun pada akhir Juni 2017. Sementara untuk nilai investasi Januari sampai Juni 2017 Rp427 miliar. Melonjak 119% dibandingkan investasi pada periode yang sama di 2016. Bukan hanya itu, per akhir Juni 2017, total funding tumbuh 13% menjadi Rp78,5 triliun.
Dari total funding, porsi DPK mencapai Rp69,5 triliun atau tumbuh 6%. Sedangkan pendanaan non DPK tumbuh 113%. "Jadi bank ini benar-benar sehat. Saya juga gak menyangka karena sekarang asetnya sudah Rp100 triliun," tuturnya.
Meskipun siap menuju era digital yang menarik transformasi tidak akan mengubah BTPN untuk tetap melayani masyarakat berpendapatan rendah seperti para pensiunan, para pelaku UMKM, termasuk masyarakat pra sejahtera produktif. Transformasi juga tidak ada kaitannya dengan kondisi fundamental dan kinerja perusahaan yang sehat dan tumbuh berkelanjutan. (*)






Dikirim dari iPad saya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teks Foto :"