Harga Karet Masih Belum Stabil
INDERALAYA--Petani karet disejumlah desa di kabupaten Ogan Ilir (OI) tengah disibukkan dengan aktivitas memanen karet. Namun sayangnya, musim panen karet tidak diimbangi dengan harga yang 'bersahabat' dari komoditi pertanian satu ini. Seperti di desa Tanjung Kemala, Kecamatan Rambang Kuang. Petani mengeluhkan harga karet yang terus menurun sejak beberapa bulan terakhir. "Setiap minggu harga karet turun terus sampai sekarang harga Rp 7 ribu. Kemungkinan minggu depan harganya turun lagi," tutur Sofwan.
Dijelaskannya, jika dihitung sejak pertengahan bulan Juli lalu, harga karet dikisaran Rp 10 ribu. Kini harga karet khususnya di kecamatan Rambang Kuang berada di kisaran Rp 6 ribu hingga Rp 7 ribu. "Awalnya harga karet Rp 10 ribu, seminggu kemudian Rp 9500, selanjutnya Rp 8700, sedikit demi sedikit turun. Lama-lama jatuh benar harga karet ini," keluhnya. Bahkan kata Sofwan, harga karet di desanya pernah turun drastis diangka Rp 3500. Menyikapi harga karet yang terus turun, dirinya mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi seperti ini.
"Mau bagaimana lagi? Di sinilah tempat cari makan. Kalau bisa, kalau harga turun itu jangan jauh sekali. Kalau bisa harga karet ini dipatok tetap," harapnya. Lain lagi yang dialami Roib, warga desa Tambang Rambang, Kecamatan Rambang Kuang. Dirinya mengaku harus bersabar mengumpulkan karet yang harganya saat ini tidak seberapa dibandingkan beberapa bulan lalu. "Kalau dulu sebelum puasa, harga karet lumayan Rp 9 ribu. Sekarang Rp 6500 paling tinggi," ungkapnya.
Untuk menjual karet yang dibentuk persegi empat, Roib mengaku harus berjuang selama seminggu menghimpun karet yang ia panen. "Satu kotak atau kami menyebutnya satu buntalan karet ini beratnya macam-macam. Ada yang 30-40 kilogram," jelasnya. Usai dikumpulkan, barulah karet tersebut dijual kepada tengkulak dengan harga yang dinilai Roib, sangat murah tersebut.
"Satu buntalan karet ukuran kira-kira setengah kuintal, butuh satu minggu untuk dapat segitu. Kalau sudah seminggu, panen, karet siap dijual ke tengkulak di Palembang," ucapnya. Warga di Desa Tanjung Kemala, Kecamatan Rambang Kuang, sibuk melumasi karet yang siap dijual dengan menggunakan oli bekas.(cr7)
Teks photo : Sejumlah petani karet di Kabupaten Ogan Ilir tengah sibuk mempersihkan getah karet yang siap pasarkan.
0 Response to "Harga Karet Masih Belum Stabil"
Post a Comment