Masih Kecil Berpindah-pindah
· Iskandar: Jangan Berpikir Negatif
· Tulus Berjuang Membangun OKI
KESUKSESAN menjadi suatu impian semua orang, begitu halnya yang dialami Bupati OKI H Iskandar SE, untuk menjabat sebagai bupati belum ada cita-cita tertanam dibenak sejak kecil, karena tak mungkin. Dilihat dari kehidupan sejak kecil selalu berpindah-pindah tempat mengikuti jejak orang tua pasangan H Ahmad Tohir dan Hj Siti Aisyah.
Iskandar dilahirkan di Pangkal Pinang, pada tanggal 15 Agustus tahun 1963 dan dibesarkan di Kecamatan Jejawi Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel). Adik kandung dari Mantan Menkoperekonomian RI H Hatta Rajasa masa Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono akrab disapa SBY itu, mulai teruwujud dengan sendirinya.
Suami dari Hj Lindasari Iskandar ini orang tuanya ternyata veteran, pejuang yang dikaryakan pemerintah sebagai pegawai negeri sipil dan pernah menjabat sebagat Camat Muara Kuang Kabupaten Ogan Ilir (OI). Sedangkan ibunya sebagai penggiat keagamaan. Untuk itu, wajar kalau Iskandar waktu mencari ilmu, sejak sekolah dasar (SD) Pendopo Pali dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Syafarius 3 Palembang, sudah berpindah-pindah karena turut orang tua bertugas, bahkan masuk ke Sekolah Menengah Atas (SMA) tak lagi di Palembang, Iskandar merantau ke Jakarta dan bersekolah di SMA 46 Jakarta. Setelah tamat Iskandar ikut tes Akabri. Namun, Iskandar gagal di Pantohir.
Pada usian 19 tahun, Iskandar kembali melanjutkan pendidikannya, kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Jaya Baya hingga mendapat gelar Serjana Ekonomi (SE). Gelar SE ini, melekat di Bumi Bende Seguguk, hingga Iskandar disapa warga desa yang akrab dengan panggilan Pak SE.
Lika-liku kehidupan menempa Iskandar menjadi pribadi yang tangguh. Lulus kuliah, ia menapak karier sebagai pekerja dan pengusaha. Mulai dari titik nol hingga jatuh bangun
membangun karirnya sampai pada puncak saat ini.
Bergeliatnya ibu kota Tahun 2005 lalu, Iskandar rela meninggalkan kesuksesannya di Ibu Kota untuk membangun daerah tanah kelahirannya. Iklim politik pasca Reformasi kala itu membuat pria yang akrab disapa oleh orang kota dengan sebutan "Bang Is" berbeda dengan panggilan orang desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir hanya SE untuk berkiprah nyata mengabdikan diri kepada masyarakat.
Menurut Iskandar kalangan muda perlu masuk ke kancah politik untuk melakukan perubahan. Untuk itu, melalui Partai Amanat Nasional (PAN) Iskandar mengambil peran. Mulai dari menjabat sebagai MPP DPRT Tanggerang, Ketua DPRT PAN Kabupaten Ogan Ilir hingga menjadi Ketua DPW PAN Sumatera Selatan pada tahun 2005 sampai sekarang selama tiga periode. Di tahun 2005 juga, Iskandar pernah terpilih sebagai Wakil Bupati Kabupaten Ogan Ilir Periode 2005 – 2010.
Meski memiliki karir gemilang dan kenyang pengalaman, kecintaan Iskandar terhadap tanah leluhurnya Ogan Komering Ilir tak pernah pudar. Tahun 2008 Iskandar mencalonkan diri sebagai Bupati Ogan Komering Ilir. Walaupun belum terpilih kala itu, Iskandar tetap menebar bhakti ke bumi OKI. Tahun 2013 Iskandar kembali maju sebagai Calon Bupati OKI 2014-2019. Berkat rahmat Yang Kuasa disertai niatan tulusnya untuk Membangun OKI dari Desa, Iskandar terpilih dan dilantik sebagai Bupati Ogan Komering Ilir pada tanggal 15 Januari 2014.
Membangun OKI dari Desa menjadi semangat yang terpatri di diri Iskandar. Menurut dia tidak ada jalan lain untuk mengentaskan masyarakat Ogan Komering Ilir dari keterbelakangan kecuali di mulai dari desa, di mulai dari pelosok dari pinggiran-pinggiran.
Bak Gayung bersambut, program yang dijalankan Iskandar sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo Membangun Indonesia dari Pinggiran. Melalui dana desa yang dikucurkan mencapai 387 Milyar, desa-desa di Kabupaten OKI diberi stimulant kemandirian.
Setiap desa mendapat anggaran hingga Rp 1 Milyar untuk pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat. Bahkan di masa kepemimpinan Iskandar, para kepala desa dan perangkat desa diberikan intensif hingga 3 juta rupiah perbulan sebagai vitamin motivasi bagi perangkat desa ini untuk bekerja nyata membangun desa.
Pegangan hidup bagi Iskandar mengingat filosofi, ibundanya mendidik dirinya tentang agama dan ditekan agar seringlah bersedekah dan pandai-pandailah berbagi, karena harta mu tak akan berkurang apabila dibagi keorang yang ada disekeliling mu. "Banyak-banyaklah bersedekah apa yang kau beri tidak akan membuat kamu miskin, inilah pesan ibu saya," ujar Iskandar.
Sedangkan bapaknya, seorang disiplin tinggi, kerja yang benar, dan yang paling terkesan yang diingatkan Iskandar, jangan sekali-kali kamu menyakiti orang. "Hal inilah yang menjadi pegangan hidup saya selama ini," ucap Iskandar.
Ketika ditanya suka duka selama perjalanan karier sampai mendukuki jabatan bupati sekarang ini, Iskandar sangat menikmati apa yang ada sekarang ini. Meskipun, masih banyak orang yang belum paham keinginan kuat saya untuk membangun OKI dengan tulus ini. Karena masyarakat juga tidak tahu perubahan peraturan yang ada seperti sekarang. "Kita juga bukan malaikat karena kita ada perasaan," ungkapnya seraya berucap kepatuhan, ketelitian dan kedisplinan harus diikuti kalau tidak mau terjerat hukum dan lain sebagainya.
Mengenai tantangan terberat, menurut Iskandar, kita berhadapan dengan penduduk OKI dan bahkan Indonesia ini, sikap demokrasi yang masih rendah sekali. Jadi hal inilah yang perlu kesabaran dan ke ikhlasan tinggi menghadapi semuanya. Dan ini menjadi tanggungjawab bersama.
Apalagi mengenai petani karet, sawit, dan padi serta petani lainnya. Inilah yang menjadi tantangan berat pemerintah, harga hasil jual rendah. Ini yang menjadi keseriusan dan dorongan agar mereka bisa menikmati hasil yang lebih dan tidak seperti sekarang ini. Hal inilah yang akan diperjuangkan kedepannya.
Demikian dukungan keluarga terutama orang tuan anak dan istri mereka memberikan kepercayaan seluas-luasnya dan sangat mendukung.
Maka berpolitik bagi Iskandar disebutkannya, ada sesuatu nilai-nilai bagaimana kita mengembangkannya. Mau dibawa kemana politik tergantung yang membawanya. Politik dia harus sejogjanya harus komitmen mensejahterakan rakyat.
Dijelaskan Iskandar, Keinginan yang belum terealisasi sebagai kepala daerah, sebenarnya masih banyak, khususnya pembangunan infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan dan kemiskinan. Ini semua, kedepan akan dituntaskan Iskandar dengan pembangunan harus fokus dan terarah.
Untuk stamina mengapa saya selalu kelihatan segar, gampang saja, jangan berpikir negatif. Kemudian jangan coba-coba memikirkan untuk besok. Dan sangat penting lagi selalu mensyukuri apa yang kita dapatkan. (mbd)
Foto dikirim Kabag Humas OKI.
Sejak dilantik, H. Iskandar menetapkan 8 Program Strategis untuk percepatan pembangunan di Ogan Komering Ilir antara lain:
1. Membangunan Infrasturuktur Pedesaan melalui pembangunan jalan, jembatan, air bersih dan listrik.
Di bidang Pembangunan Jalan, Iskandarmenghadapi kendala geografis berupa 75 persen luas wilayah Kabupaten yang di pimpin berupa lahan gambut dan rawa. Sedangkan panjang jalan kabupaten yang menjadi tanggungjawabnya mencapai 2.000 Km. Secara perlahan namun pasti Iskandar membenahi jalan yang menjadi hajat hidup orang banyak itu. Salah satu prioritas Iskandar yaitu, ruas jalan Kayuagung-Sepucuk-Pedamaran Timur. Jalan ini merupakan akses bagi warga di 4 kecamatan Cengal, Sungai Menang, Pedamaran Timur, Mesuji Raya. Bertahun-tahun lalu jalan ini jadi momok bagi warga yang melintas. Berlumpur ketika disiram hujan dan berdebu di musim panas. Jalan ini sudah dirintis oleh 4 bupati sebelumnya namun karena keterbasana biaya dan sulitnya membangun jalan di rawa selama hampir 2 dekade pembangunan jalan ini mangkrak. Untuk itu sejak dilantik Iskandar terus mengupayakan perbaikan jalan sepucuk. Tahun 2014 dia bangun sepanjang 1,56 km, 2015 sepanjang 5,6 km, 2016 sepanjang 12,26 km, dan tuntas di tahun 2017 sepanjang 11 km. Prioritas lain, yaitu ruas jalan Kayuagung-Kijang-Sirah Pulau Padang sepanjang 15 Km. Jalan yang menjadi alternatif jalur lintas timur ini berhasil dia tuntaskan pada tahun 2016.
Dibidang Energi Listrik, H. Iskandar berhasil mengentaskan warga di tiga Kecamatan Sungai Menang, Cengal dan Air Sugihan dari keterisoliran melalui jaringan transmisi listrik desa sepanjang 103,96 kilometer sejak tahun 2015. Bahkan Iskandar juga berhasil memasok energi listrik bagi masyarakat yang berada di pesisir melalui pembangkit listrik tenaga surya Komunal dan PLTS sebanyak 546 unit.
2. Menuntaskan Reformasi Birokrasi Dan Tata Kelola Pemerintahan. Di bawah kepemimpinan Iskandar, Tahun 2016, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Pemerintah Kabupaten OKI jadi yang terbaik di Sumatera Selatan bahkan tahun 2017 OKI menjadi salah kabupaten di Indonesia yang paling cepat menyerap dan merealisasikan APBN yang dikucurkan pemerintah pusat ke daerah.
3. Menuntaskan Program Wajib Belajar 9 Tahun dan menuntaskan Pendidikan Karakter. Pemerintah Kabupaten OKI sudah mampu merealisasikan Program 1 Desa 1 Paud sejak tahun 2016. Lebih cepat satu tahun dari target awal tahun 2017.
4. Meningkatan Pelayanan Kesehatan masyarakat Ogan Komering Ilir dengan meningkatkan mutu layanan berobat gratis serta mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Progam Satu Desa Satu Poskesdes. Program ini juga sudah tuntas di Tahun 2017.
Secara perlahan juga ikhtiyar kuat Iskandar dalam membangun bidang pendidikan dan kesehatan ini mampu mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten OKI dari 63,52 pada tahun 2013 menjadi 64,73 pada tahun 2015.
5. Melakukan Penanggulangan Kemiskinan dan Pengangguran melalui Pengurangan pengeluaran dan peningkatan pendapatan serta optimalisasi program padat karya serta mengoptimalkan Program 1 Desa 1 Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUM-Des).
6. Mewujudkan Ketahanan Pangan Melakukan Pengendalian Pemanfaatan Lahan melalui pembangunan berwawasan lingkungan. Iskandar memberikan contoh pengelolaan lahan gambut ex Kebakaran di kebun plasma nutfah sepucuk Kayuagung yang berhasil menjadi sorotan dunia dan menjadi rujukan restorasi gambut di Indonesia.
7. Mewujudkan Kerukunan Umat Beragama
Lahir dan tumbuh dari keluarga yang taat beragama, membuat Iskandar sangat perhatian dibidang keagamaan. Sejak menjabat sebagi Bupati Ogan Komering Ilir Iskandar terus memberikan tambahan pendapatan bagi 2.700 guru ngaji, Ustad/ustadzah, qori'/qoriah, para hafidz Al qur'an, imam masjid hingga para mudin atau pengurus jenazah. Masjid-masjid dia makmurkan. Pendidikan Pesantren berkembang pesat di OKI.
Iskandar mencanangkan Bebas Buta Aksara Al Qur'an bagi anak-anak usia sekolah di OKI melalui Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Baca Tulis Al Qur'an. Setiap anak muslim usia sekolah di OKI wajib bebas buta aksara Al Qur'an. Berkat kesungguhannya itu Iskandar dinobatkan sebagai tokoh inisiator Gerakan Masyarakat Cinta Al Qur'an oleh H. M. Jusuf Kalla sekalu Ketua Dewan Masjid Indonesia.
Salah satu tantangan Iskandar dalam membangun OKI adalah rendahnya pendapatan daerah untuk membiayai pembangunan. Sadar akan kecilnya APBD OKI, Iskandar terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Menjalin komunikasi, Mendulang investasi. Komunikasi yang baik itu pula membuat OKI dipercaya menjalankan pembangunan untuk menopang ekonomi nasional. Sebut saja, Tol Trans Sumatera, Tol Kayuagung-Palembang-Betung serta program Kedaulatan Pangan Nasional.
Program-Program strategis nasional tersebut terlaksana berkat kemampuan Iskandar meyakinkan pemerintah pusat bahwa Kabupaten Ogan Komering Ilir mampu mendukung dan menyukseskan proyek nasional tersebut.
8. Dibidang pertanian misalnya, Ogan Komering Ilir merupakan salah satu penopang Kedaulatan Pangan Nasional. Melalui kerjasama yang baik dengan Kementerian Pertanian dan TNI selama tiga tahun Kabupaten Ogan Komering Ilir mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan hingga 314,609 ton atau mencapai 63 persen dari produksi tahun 2013. Bahkan di tahun 2017 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), mampu surplus beras sebanyak 442.855 ton. Beras petani di OKI ini pun dikirim untuk memasok daerah lain, yang membutuhkan banyak persediaan beras seperti Jakarta, Bogor, Tanggerang, Depok dan Bekasi (Jabodetabek).
Dikancah nasional kiprah Iskandar tidak bisa diragukan. Ayah dari tiga orang anak ini dipercaya sebagai Koordinator regional Sumatera Asosiasi Pemerintah Daerah (APKASI). Perannya yang strategis dalam memimpin para Bupati se Sumatera ini digunakan Iskandar untuk menjalin hubungan baik antara pusat dan daerah.
Melalui kerja kerasnya dalam membangun Kabupaten Ogan Komering Ilir, di masa tiga tahun kepemimpinan Iskandar mampu meraih 37 Penghargaan berbagai kategori dari berbagai pihak sebagai pengakuan dan apresiasi atas Kinerjanya membangun Bumi Bende Seguguk. Antara lain;
Penghargaan Piala Adipura Kategori Kota Kecil Terbersih dari Kementerian Lingkungan Hidup RI, sebanyak 8 Kali
Penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementrian Perhubungan RI, sebanyak 6 Kali
Mempertahan Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sebanyak 6 Kali Berturut-turut.
Pengembangan Koperasi Bidang Simpan Pinjam Tingkat Nasional (piagam)
Penghargaan Bakti Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Dari Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia
Pembina Umum Karang Taruna Terbaik Nasional tingkat Kabupaten/Kota
Penghargaan Manggala…. Bidang Keluarga Berencana
Percepatan Pencapaian Akter Kelahiran Gratis
Penghargaan Kabupaten yang menerapkan KTR dan
Lencana Melati Gerakan Pramuka
Membangun Ogan Komering Ilir yang mewiliki luas wilayah lebih dari luas Provinsi Banten bahkan merupakan Kabupaten terluas di Pulau Sumatera dan salah satu kabupaten terluas di Indonesia tentu tidak dapat diselesaikan dalam setahun atau dua tahun. Dengan visi Ogan Komering Ilir Yang Maju, Mandiri, Sejahtera Berlandaskan Iman Dan Taqwa. Iskandar tetap diharapkan dapat terus Membangun dan Melayani masyarakat Bumi Bende Seguguk untuk mewujudkan Ogan Komering Ilir Mandira (Maju, Mandiri dan Sejahtera). (mbd)
0 Response to "Berita OKI, Pesanan Mbak Safta Rina"
Post a Comment