Tiga Mahasiswa Unsri Dinonaktifkan, Rektor : Mereka Melanggar Etika Moral
INDERALAYA—Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Prof Dr Anis Saggaf MSCE mengakui adanya tiga orang mahasiswanya dinonaktifkan. Ketiga mahasiswa yang dinonaktifkan itu, antara lain yakni Rahmat Fahrizal, Aditia Arief Laksana, dan Ones Sinus Pangaribuan. Mereka dinonaktifkan, menurut Rektor Unsri karena telah melanggar etika dan moral. "Itukan merupakan aturan Universitas, artinya kita kan mendidik juga. Jadi tidak hanya akademiknya harus bagus. Kemudian, mau aspirasi silahkan saja. Tapi, etika moral tidak boleh dilanggar. Jadi, itulah dampak daripada melanggar etika dan moral," kata Prof Anis Saggaf.
Rektor berjanji, akan menyelesaikan ketiga orang mahasiswanya itu yang diketahui mereka merupakan "dalang" dari aksi demo menuntut keringanan biaya UKT mahasiswa semester sembilan, beberapa waktu lalu di gedung Rektorat kampus Unsri Inderalaya. "Nanti kita urus, pokoknya kita selesaikan. Semua yang ribut-ribut kemarin kita selesaikan. Insyaalah saya pasang badan untuk itu, semuanya kita selesaikan semua, kecuali kalau tidak mau, seperti kalau tidak mau membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), itu tidak bisa," papar Anis seraya tidak menyebut bentuk pelanggaran etika moral yang dimaksud.
Terkait mengenai aksi yang mereka lakukan beberapa waktu lalu, menurut Anis, itu wajar-wajar saja. Lanjutnya, karena mereka menyampaikan aspirasi mahasiswa itu sendiri. Mereka ingin didalam biaya UKT itu dibayar setengah. Dan mungkin didalamnya ada yang mahasiswa dari program "Bidik Misi". "Saya sudah berkoordinasi dengan Dirjen pusat, kalau bidik misi itu tidak ada masalah. Karena kan, mereka sudah kuliah delapan semester. Diantara mereka itu, ada yang berubah orang tuanya jadi mampu. Jadi kita persilahkan mahasiswa dari Bidik Misi mereka buat usulan UKT sampai setengah untuk mereka usulkan dan harus diketahui oleh pihak Dekan. Kemudian, dia harus membuat surat pernyataan semester sembilan harus tamat, dan diketahui oleh Kepala Program Studi. Dan ini harus cepat selesai. Kanapa, karena, bidik misi kita didik untuk memutus mata rantai. Artinya, untuk mahasiswa bidik misi masih bisa dibicarakan," jelas Anis.
Sementara, untuk yang mahasiswa umum, mereka harus membayar full biaya UKT. Karena, itu sudah merupakan aturannya. "Saya secara pribadi selaku Rektor, mohon maaf, kalu pacak kuliah ini gratis. Tapi tidak bisa, karena aturan keuangan. Saya juga kedepan, mengupayakan agar UKT ini jangan terlalu mahal," ujar Rektor Unsri Prof Dr Anis Saggaf MSCE.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, pihak Rektorat Unsri mendadak menonaktifkan tiga orang mahasiswa Unsri. Mereka dinonaktifkan itu, umumnya mahasiswa yang tergabung kedalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa Unsri dan merupakan mahasiswa provokator aksi demo yang berlangsung di gedung rektorat Unsri Inderalaya, Rabu (26/7) lalu yang menuntut keringanan biaya UKT mahasiswa semester sembilan.(cr7)
Teks photo : Rektor Unsri Prof Dr Anis Saggaf MSCE
Teks photo : Mahasiswa Unsri yang tergabung kedalam organisasi BEM beberapa waktu lalu melakukan aksi unjuk rasa di gedung Rektorat kampus Unsri Inderalaya. Mereka menuntut keringanan biaya UKT mahasiswa semester sembilan.
Terkirim dari Samsung Mobile.
0 Response to "Tiga Mahasiswa Unsri Dinonaktifkan, Rektor : Mereka Melanggar Etika Moral"
Post a Comment