Irjen Iriawan : Jangan Sampai Kita Dipermalukan Dunia
INDERALAYA--Jangan sampai kita dipermalukan dunia. Kalimat itulah yang terlontar dari Kepala Asisten Operasi (Kaops) Kapolri Irjen Pol M Iriawan diakhir pengarahannya kepada Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), saat berkunjung ke posko Karhutla di titik jalur lintas Km 21 Palembang-Inderalaya Desa Sungai Rambutan Inderalaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), Selasa (15/8) pukul 11.00. "Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumsel khususnya di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2015 lalu, cukup parah. Bahkan, asapnya pun sampai ke negeri tetangga yakni Malaysia dan Singapura. Kita dipermalukan dunia, mereka bilang maaf, maaf, kita hanya bisa mengirim TKW dan asap," ujar Irjen Pol M Iriawan. Maka dari itu, ditegaskan mantan Kapolda Metro Jaya ini, berdasarkan instruksi dari Kapolri, dirinya diperintahkan untuk meninjau supervisi asistensi ke-9 wilayah di tanah air yang rawan terjadi karhutla salah satunya yakni di Provinsi Sumsel Kabupaten OI Desa Sungai Rambutan Inderalaya Utara.
Dari hasil peninjauan yang dilakukan Kaops Polri beserta jajaran, pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan Satgas Gabungan terdiri dari unsur TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni serta pemerintah daerah (Pemda) setempat dalam hal melakukan penanggulangan Karhutla termasuk penegakkan hukum (Gakkum) kepada pelaku pembakar lahan. Lanjut Irjen M Iriawan, pihaknya juga mengapresiasi terobosan-terobosan yang dilakukan dalam hal pengendalian Karhutla seperti tersedianya Hotspot Lapan, Nasa yang bisa meninjau titik api apabila terjadinya kebakaran lahan. Sehingga mempermudah pihak Satgas Gabungan mengetahui titik lokasi kebakaran lahan, apabila tidak bisa dilakukan pemadaman jalur darat. Maka, dilakukan pemadaman melalui jalur udara dengan bantuan heli.
Lalu, tersedianya kendaraan sepeda motor air yang dapat menyemprotkan air dalam jarak 34 meter. Begitupun juga upaya seperti penggunaan bios 44 di lahan pertanian yang dipaparkan oleh Dansatgas dengan tujuan penggunaan bios 44 tidak membuka lahan pertanian dengan cara dibakar. "Iya, dan itu menurut saya merupakan terobosan-terobosan yang kreatif, kedepan diharapkan bisa dijadikan acuan oleh jajaran-jajaran Kodam lainnya yang ada di tanah air," kata Kaops Polri didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Pangdam 2 Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto.
Usai memberikan kepada seluruh stake holder yang hadir di lokasi, Kaops Polri beserta jajaran sempat meninjau sekat kanal yang telah ada di kawasan KTM Sungai Rambutan Inderalaya Utara. Sementara itu, menurut Dandim 0402-OKI/OI Letkol Inf Seprianizar SSos dalam paparannya dihadapan Kaops Polri Irjen Pol M Iriawan, Kapolda Sumsel Agung Budi Maryoto, Pangdam 2 Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto mengatakan, di Sumsel ada 31.233.29 ha lahan yang rawan terbakar. Dari jumlah total tersebut, ada empat ribu ha lebih lahan gambut kering. "Dari data yang kami terima sampai dengan Juli seluas 545 ha lahan gambut yang terbakar. Sedangkan, untuk hotspot sampai dengan saat ini, meningkat dari 23 naik menjadi 60 hotspot," terang Dandim 0402-OKI/OI. Selama operasi Karhutla ditambahkan Dandim, pihaknya melibatkan sebanyak 429 personil TNI.(cr7)
Teks photo : Kaops Polri Irjen Pol M Iriawan bersama Pangdam 2 Sriwijaya Mayjen TNI AM Putranto mengecek sepeda motor air yang dioperasionalkan untuk melakukan pemadaman Karhutla.
Terkirim dari Samsung Mobile.
0 Response to "Irjen Iriawan : Jangan Sampai Kita Dipermalukan Dunia"
Post a Comment