SRIPO/DEWI HANDAYANI
HYBRID CHR--Menteri Perindustrian, Ir Airlangga Hartanto didampingi Presiden Utama PT TAM, Nakata dan Vice Presiden PT Toyota Astra Motor, Henry Tanoto memperlihatkan jenis mobil hybrid CHR yang siap masuk Indonesia pada kwartal pertama tahun depan saat open booth GIIAS 2017 di ICED BSD Tanggerang.
Rise of the Future Mobility GIIAS 2017 (1)
Toyota Tampilkan Mobil Hybrid
GELARAN world class auto show series, GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 kembali dilaksanakan selama 10 hari, 10-20 Agustus 2017. Mengusung tema "Rise of the Future Mobility", GIIAS diharapkan menjadi ajang yang dapat mewakili gerak langkah GAIKINDO dalam membangun dan mengembangkan industri otomotif Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.
Dua agen Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota dan Suzuki mengundang Sriwijaya Post dalam even tersebut yang diwakili Dewi Handayani dan Yuliani. Berikut rangkuman laporan mereka yang ditulis secara serial.
Pameran otomotif GAIKINDO ke-25 ini didukung secara penuh oleh Pertamina dan Mandiri sebagai sponsor serta 32 merek mobil anggota GAIKINDO, termasuk didalamnya 24 merek kendaraan penumpang yakni; Toyota, Suzuki, Daihatsu, Isuzu, Mitsubhisi Motors, Audi, BMW, Chevrolet, Datsun, Dodge, Honda, Hyundai, Isuzu, Jeep, KIA, Lexus, Mazda, Mercedes-Benz, MINI, Nissan, Renault, Suzuki, Tata Motors, Volvo, VW, dan Wuling, serta 8 merek kendaraan niaga yaitu DFSK, FAW, Hino, Hyundai Truck and Bus, Mitsubishi FUSO, Tata Motors, dan UD Truck.
Pameran ini resmi dibuka Menteri Perindustrian Ir Airlangga Hartarto di ICED BSD Tanggerang. Podium utama stand Toyota memamerkan tiga mobil sekaligus, yakni All New Voxy, All New Fortuner TRD dan Mobil Hybrid CHR. Tiga mobil itu jadi pusat perhatian pengunjung. Tiga mobil ini juga jadi unggulan utama Toyota dalam ajang GIIAS 2017. Rombongan Menteri Perindustrian RI didampingi Gubernur Banten, Presiden PT Toyota Astra Motor, Nakata dan Vice Presiden PT TAM, Henry Tanoto langsung merinci ketiga mobil tersebut disela-sela kegiatan open booth Toyota.
Menariknya, mobil berteknologi hybrid yang sudah beberapa kali dipamerkan Toyota dalam ajang GIIAS jadi perhatian utama. Mobil jenis ini memang sudah lama ditunggu-tunggu pengunjung. PT TAM memastikan CHR yang berada di kelas SUV ini siap meluncur ke Indonesia pada kwartal pertama tahun 2018, mendatang. Bahkan Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto membocorkan harga jual mobil yang juga berenergi listrik tersebut akan dijual dengan harga Rp 500 juta untuk tipe 1500 cc dan dikisaran Rp 600an juta untuk kelas 1800 CC.
"Mobil ini segera kita jual, paling lambat kwartal pertama tahun depan. Untuk harga dikisaran Rp 500an hingga Rp 600an juta,"katanya.
Diakuinya kehadiran CHR memang sudah banyak ditunggu, pihaknya hingga kini pun sebenarnya sudah siap memasarkannya. Bahkan banyak sekali konsumen yang sudah menanyakannya dan sudah tidak sabaran. Namun pihaknya tetap akan menunggu policy atau kebijakan pemerintah terhadap keberadaan mobil berbahan bakar listrik.
Perlu Aturan Khusus
Jika tidak ada aturan khusus yang dikeluarkan pemerintah keberadaan jenis mobil ini tentu akan mahal. Daya beli masyarakat pun sebenarnya sudah mampu, namun tetap diperlukan aturan dasar dari pemerintah. Hingga saat ini, pihaknya sudah beberapa kali bertemu dengan pemerintah bersama ATPM lainnya terkait kebijakan tentang keberadaan mobil hybrid.
"Respon pemerintah sebenarnya sudah sangat baik. Kita masih menunggu aturan khusus dan dalam waktu dekat, kebijaksanaan tentang hybrid, baik itu aturan pajaknya seperti apa, apakah ada kebijakan pengurangan pajaknya, apalagi ini kan kita berlakukan sesuai misi pemerintah tentang pengurangan bahan bakar energi non fosil, keberadaaan mobil hybrid, diharapkan bisa menekan konsumsi BBM yang ada juga," katanya.
Sementara Kepala Divisi Head Marketing Auto 2000, Yagimin menyebut, pihaknya selaku dealer siap-siap saja melakukan pemasaran hybrid. Apalagi di beberapa negara di Eropa keberadaan mobil ini sudah jadi barang utama. Mobil-mobil konvensional bahkan di London misalnya sudah tidak laku lagi dijual. "Kalau di Indonesia, keberadaan mobil Hybrid memang sudah ada. Pasarnya pun sudah ada meski hanya sedikit, tapi pemerintah perlu juga melakukan dukungan lebih, seperti memberikan subsidi pajak atau aturan lain yang meringankan, sehingga harga jual mobil ini bisa ditekan," katanya.
Toyota sendiri, sebut dia, pun sudah menjual jenis-jenis mobil Hybrid, seperti Alphard Hybrid, Camry dan Prius. Namun hanya golongan masyarakat tertentu saja yang bisa menikmatinya karena harga jualnya memang mahal. Jika pemerintah bisa memberikan subsidi maka harga mobil bisa lebih murah dan tentu daya beli masyarakat akan semakin tinggi pula. "Yang namanya teknologi, itu pasti mahal. Apalagi yang disematkan pada mobil Hybrid adalah teknologi yang sudah mumpuni. Teknologi ini pun sangat mahal. Kita khawatir jika pemerintah tidak membuat aturan khusus tentang itu, daya beli terhadap Hybrid akan semakin rendah,"katanya.
Pihak Toyota pun, kata dia, juga tidak akan tinggal diam. Pihaknya melakukan beberapa gebrakan seperti melakukan kerjasama atau aliansi dengan ATPM lain. Ini diharapkan bisa menekan biaya karena cost mobil berteknologi ini sangat besar. Jika hanya dilakukan satu ATPM saja, mungkin akan memakan waktu lebih lama dibandingkan jika dikerjakan secara keroyokan. "Dalam waktu dekat Toyota akan beraliansi dengan Daihatsu,"katanya.
Dalam pameran tersebut, Toyota juga memperkenalkan bagaimana teknologi hybrid bekerja saat mesin dihidupkan. Ini diperlihatkan pada pemasangan lapisan XRay yang didekatkan pada sepanjang bodi mobil Camry. Saat papan Xray digeser, tampak pantulan molekul-molekul berkeliling ke arah mesin kendaraan. Molekul inilah yang menambah energi baru untuk hybrid dari energi bahan bakar non fosil. "Seperti ini teknologi hybrid berjalan, saat mesin dihidupkan molekul yang dihasilkan dari bahan bakar non fosil ditransfer untuk menambah daya bahan bakar listrik, sehingga saat energi non fosil habis maka energi listrik dari molekul ini akan berubah jadi tenaga baru,"katanya. Ini menjadi konsep mobil masa depan. Disini Toyota ingin mempertegas kepada masyarakat bahwa mobil Hybrid akan menjadi mobil masa depan menggantikan mobil-mobil konvensional saat ini.
Selain hybrid, Toyota juga meluncurkan mobil Innova Facelift, Fortuner TRD, Avanza dan Sienta Limited. "Khusus Avanza dan Sienta hanya dibuat 150 unit saja, kami optimis dalam jangka waktu dua bulan mobil ini akan habis," katanya. (why)
Dikirim dari iPad saya
0 Response to "foto CHRR..(produksi)"
Post a Comment