Buy and Sell text links

Brigadir Dy Ditahan Disel Khusus


Brigadir Dy Ditahan Disel Khusus

INDERALAYA--Unit Propam Polres Ogan Ilir (OI), resmi melakukan penahanan terhadap oknum anggota Polisi yang terlibat aksi pemukulan terhadap salah seorang mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), dalam aksi demo penurunan UKT yang berlangsung ricuh di gedung Rektorat kampus Unsri Inderalaya, Kamis siang (3/8) pukul 14.00. Oknum Polisi yang terlibat pemukulan terhadap mahasiswa demo tersebut yakni Brigadir DY yang kesehariannya bertugas di Bag Ops Polres OI. Saat ini, Brigadir DY telah ditahan di sel khusus unit Propam Polres OI. Berdasarkan pantauan di Mapolres OI, Jumat pagi (4/8) pukul 10.00, dengan masih mengenakan celana dinas Kepolisian kombinasi baju kaos warna coklat, Brigadir DY terlihat sedang meringkuk di jeruji besi sel khusus unit Propam Polres OI. 

Saat dikonfirmasi, Kapolres OI AKBP M Arief Rifai SIK menegaskan, sore itu juga, Kamis (3/8) ia langsung melakukan penindakkan terhadap anggotanya yang terlibat pemukulan terhadap salah seorang mahasiswa pendemo. Diceritakan Kapolres, awalnya ia membantah bila adanya keterlibatan aksi pemukulan yang dilakukan oleh personilnya saat diminta pihak Rektorat mengamankan aksi damai ribuan mahasiswa Unsri. Karena, dari dua video yang viral di media sosial (sosmed), dalam video pertama, tidak ada pemukulan yang dilakukan oleh personil Kepolisian. 

Lalu, diakhir video yang kedua, dirinya mengakui adanya seorang personil Polres OI melalukan aksi pemukulan terhadap seorang mahasiswa pendemo. "Sungguh saya sangat menyesalkan tindakan tersebut, memalukan institusi. Tanpa ampun, ada dan tidak ada laporan, sore itu juga langsung saya berikan tindakan tegas. Saat ini anggota saya telah ditempatkan di sel khusus unit Propam Polres OI," ujar Kapolres OI, Jumat (4/8). Upaya selanjutnya, dikatakan Kapolres, pihaknya akan memproses secara hukum anggotanya itu berdasarkan laporan dari pihak korban (mahasiswa). 

Saat disinggung mengenai adanya keterlibatan oknum pegawai Unsri yang juga melakukan tindakan pemukulan terhadap mahasiswa pendemo. Menurut orang nomor satu di jajaran Polres OI menegaskan, semuanya diproses secara hukum. "Untuk keterlibatan warga sipil, saya belum bisa menyebutkan apa itu pegawai ataukah anggota Satpam yang melalukan tindakan pemukulan terhadap mahasiswa. Karena, masih dalam tahap proses pemeriksaan saksi. Begitu pun juga mengenai laporan pengrusakan pintu kaca, saat ini masih dilakukan penyelidikkan," terang AKBP Arief.

Sementara diketahui, dalam aksi demo menuntut penurunan biaya UKT mahasiswa semester sembilan, sempat diwarnai kericuhan, berawal dari perundingan antara pihak Rektorat dengan perwakilan pendemo yang hasilnya "deadlock", ribuan mahasiswa mencoba merangsek masuk ke gedung Rektorat yang dijaga puluhan petugas keamanan kampus Unsri dan petugas Kepolisian. Namun, upaya itu bisa diantisipasi oleh petugas keamanan. Namun, selang beberapa saat kemudian, terdengar suara pecahan kaca yang cukup keras. 

Ternyata, setelah diketahui pecahan kaca tersebut berasal dari arah pintu samping belakang gedung Rektorat Unsri. Sontak, mengetahui insiden itu, sejumlah petugas keamanan sekuriti kampus Unsri nampak lari sembari menghampiri dua orang mahasiswa yang berada di lokasi pecahan kaca. Lalu, saat diamankan sempat terjadi kericuhan antara dua orang mahasiswa pendemo yang diketahui bernama Dedi Satria mahasiswa FISIP dan Agus Rianto mahasiwa FKIP. 

Kedua mahasiwa itu, sempat menjadi bulan-bulanan yang diduga dilakukan oleh petugas keamanan kampus Unsri dan seorang petugas Kepolisian. Melihat situasi itu, sejumlah aparat Kepolisian baik berpakaian dinas maupun pakaian bebas berusaha mengamankan dua orang mahasiswa itu ke ruang administrasi Rektorat Unsri.(cr7)

Teks photo : Brigadir DY oknum anggota Polres OI yang melakukan pemukulan terhadap mahasiswa pendemo saat ini telah diamankan di sel khusus Propam Polres OI.



Bantah Pecahkan Kaca Pintu Rektorat

INDERALAYA--Terkait terjadinya insiden pemecahan kaca pintu samping gedung Rektorat Unsri, versi Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Unsri Rahmat Farizal mengatakan, pihaknya membantah bila kaca pintu dipecahkan oleh mahasiswa. Sehingga, mahasiswa yang pada saat berada di lokasi pecahan kaca sempat menjadi bulan-bulanan yang diduga dilakukan oleh oknum sekuriti kampus Unsri Inderalaya dan petugas Kepolisian. "Yang dituduhkan itu tidaklah benar, itu merupakan fitnah. Insiden pemukulan bukanlah berawal dari pecahan kaca. Pecahnya kaca dilakukan oleh petugas Satpam. Lalu, dalam video jelas, bila mahasiswa yang dipukuli itu, sedang turun dari tangga," kata Presma BEM Unsri Rahmat Farizal.

Ia mengatakan, sangat prihatin atas insiden pemukulan terhadap mahasiswa yang dilakukan oleh oknum Polisi, mewakili ribuan mahasiswa, ditengah pihaknya berjuang meminta penurunan biaya UKT mahasiswa semester sembilan, sempat diwarnai aksi pemukulan. "Satu orang teman kami sakit. Kami semua merasa sakit.  Insiden pemukulan telah kami laporkan dan kami meminta agar oknum yang melakukan pemukulan dituntut seadil-adilnya dan kami meminta dihukum setimpal sesuai dengan perbuatannya," kata Presma BEM Unsri Rahmat Farizal.(cr7)

Teks photo : Presiden Mahasiswa BEM Unsri Rahmat Farizal (tengah).












Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Brigadir Dy Ditahan Disel Khusus"