Buy and Sell text links

Teks foto

Teks foto
Robby Hervindo dan Hadi Prayogo (tengah) diapit jajaran External Relation Pertamina Sumbagsel dan pimpinan unit KG Sumsel, saat foto bersama seusai silaturahmi.

Pertamina Sanjoi Graha Tribun-----upper
Akui Cross Media Efektif untuk Promo

PALEMBANG, SRIPO--PT Pertamina dan KG Sumsel mengagendakan sejumlah kerjasama, hal ini karena konsep Cross Media (print, online, televisi, radio dan medsos) yang diusung KG sangat efektif digunakan menyebarkan konten promo perusahaan dalam hal ini Pertamina.
Demikian terungkap dalam silaturahmi jajaran manajemen khususnya External Relation PT Pertamina Sumbagsel dengan pimpinan unit yang tergabung dalam Kompas Gramedia Sumbagsel. "Saya sebelum di Palembang bertugas di Jakarta, dan di sana kerap kerjasama dengan Kompas maupun Tribunnews yang memang dikenal mengusung konsep Cross Media. Nanti promo-promo lokal kami juga akan menggandeng Sriwijaya Post-Tribun Sumsel dan KG," Manager External Relation PT Pertamina Sumbagsel,Robby Hervindo saat sanjo ke Graha Tribun, Jumat (12/5).
Robby lebih lanjut mengungkapkan PT Pertamina tahun ini berencana membangun dua pabrik kilang minyak baru di kawasan Bontang dan Tuban. Dengan pembangunan itu diharapkan tahun 2020 Indonesia tak perlu lagi suntikan minyak (impor) dari luar negeri. "Artinya dengan pabrik yang baru harapan kita bisa memenuhi konsumsi minyak dalam negeri, target kita tak perlu impor minyak lagi dari luar,"katanya.
Kehadiran Robby yang didampingi timnya diterima langsung jajaran Forum Komunikasi Daerah (FKD) Kompas Gramedia Sumsel diantaranya Ketua yang juga Kepala Newsroom Sripo-Tribun Hadi Prayogo, Pimpinan Perusahaan Tribun Sumsel-Sriwijaya Post Ririen Kusumawardani, General Manager Hotel Santika Sarmad, Branch Manager Gramedia World, George Alvin serta jajaran tim lainnya.
Pertemuan berlangsung akrab. Robby merinci rencana bebas impor itu tentu akan melihat peningkatan konsumen BBM masyarakat terlebih dahulu. Saat ini, konsumsi BBM capai 1,6 juta barel perhari namun Pertamina hanya mampu memenuhi 700 hingga 800 ribu barel saja, selebihnya masih mengharapkan pasokan minyak dari luar. Itu terjadi karena hampir 90 persen kilang pengolahan minyak di indonesia berusia tua sehingga belum mampu memproduksi minyak secara maksimal.
Jikapun harus mencari sumber minyak-minyak baru tentu membutuhan waktu lama dengan dana yang besar pula. Itupun belum tentu berhasil. Makanya, lanjut dia, pihaknya mengambil alternatif lain dengan mengambil sumur-sumur bor yang memang sudah menghasilkan untuk tambahan minyak baru. Sebagai contoh, pengambil alihan blok Mahakam yang saat ini sudah habis kontrak dari PT Total. "Untungnya pemerintah sudah mengembalikan pengelolaan blok Mahakam ke tangan Pertamina, makanya kita intensifkan itu. Kita juga terus menjalin kerjasama untuk mencari sumber sumur bor yang masih menghasilkan minyak," katanya.
Untuk pengilangan baru, kata dia, tahun ini ditargetkan ground breaking untuk kilang minyak di Tuban bisa dilakukan. "Sedangkan yang di Bontang kita masih menunggu penyelesaian tentang tanahnya," rinci Robby.
Pihaknya juga akan meningkatkan efisiensi seluruh kilang-kilang tua melalui program upgrading kilang, termasuk kilang di Refenery Unit III di Palembang. Harapannya dengan upgrading produksi minyak bisa lebih banyak lagi. "Bahkan kilang kita yang di Plaju itu adalah kilang paling tua di Indonesia, jadi produksinya memang sangat terbatas, mudah-mudahan dengan upgrading bisa kita naikkan kapasitas produksinya," katanya.
Lebih lanjut menurut Robby, untuk distribusi minyak dari Kilang di Plaju dilakukan melalui dua cara, yakni pipanisasi dan kapal tanker. Hanya saja, karena di sungai Musi sedang mengalami pendangkalan maka distribusi juga belum bisa maksimal dilakukan, satu kapal yang biasanya bisa mengangkut 120 ton minyak kini hanya mampu mengangkut 70 ton saja,bila melebihi muatan dikhawatirkan akan amblas lantaran pendangkalan tersebut. "Jalur pipanisasi yang memang kita optimalkan saat ini," katanya.
Robby juga menyebut sangat terbuka kepada managemen Kompas Gramedia Grup untuk melakukan kerjasama dalam berbagai hal, apalagi saat ini Pertamina memiliki empat program untuk pengembangan dana CSR, yakni dibidang pendidikan, kesehatan dan sosial kemasyarakatan. "Empat bidang ini bisa kita lakukan kerjasama bareng. Kami sangat terbuka," katanya.Bahkan dia menyebut saat masih di Jakarta, pihaknya akan menggelar kerja bareng Tribunnews Jakarta dalam hal donasi pembelian minyak di SPBU. "Program ini juga akan kita lakukan di Sumbagsel dalam waktu dekat," katanya.
Dia sangat terbuka, karena bagaimanapun peran media masih sangat dibutuhkan, apalagi Pertamina adalah perusahaan BUMN yang masih sangat membutuhkan kontrol langsung dari masyarakat. "Makanya kami sangat terbuka kepada seluruh unit KG disini," katanya.
Sementara Hadi Prayogo menyambut baik ajakan dari managemen Pertamina. Pihaknya sangat terbuka melakukan kerjasama dalam berbagai hal hingga melaksanakan event, sebagai Event Organizer (EO). "Yang jelas kalau menggunakan kami, konten promo bisa Di share multi format dan multiplatform sehingga menyebar informasinya. (why)



Dikirim dari iPad saya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Teks foto"