Buy and Sell text links

Tiga berita 10 foto

Bobol Rumah Guru
PALI, SRIPO---Setelah buron dua bulan, Munadi alias Mun (24) warga Talang Subur, Kelurahan Talang ubi Selatan, Kecamatan Talang ubi, Kabupaten PALI, berhasil dibekuk dirumahnya, setelah membobol rumah guru bernama Erlina (43) warga Talang ubi, Kabupaten PALI, Sabtu (8/4) sekitar pukul 18.00.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Minggu (9/4), kejadian tersebut terjadi, Senin (2/1). Pada saat kejadian, korban sedang tidur. Ketika tengah malam, korban terbangun dari tidur dan melihat jendela dapur rumah korban sudah terbuka, namun korban mengira jika anaknya lupa menutup jendela, lalu iapun korban menutup kembali jendela tersebut dan melanjutkan tidurnya. Pada paginya sekitar pukul 07.00, ketika akan hendak pergi mengajar di sekolah, korban kebingungan karena laptop yang digunakan untuk mengajar tidak ditemukan ditempat biasa diletakkan. Bahkan korban sudah mencari keseluruh sudut rumah dan menanyakan ke seisi rumahnya semuanya mengaku tidak tahu. Karena curiga, lalu korban memeriksa barang-barang miliknya yang lain dan ternyata juga hilang. Akibat aksi pelaku tersebut, korban kehilangan satu unit Laptop Merk AXIO, satu unit Note Book merk Acer,  satu unit Tab Merk Advan Serta dan satu unit HP merk Iphone, atas peristiwa yang dialaminya tersebut korban mengalami kerugian sekitar Rp 12 juta rupiah.
Menurut pelaku Munadi, bahwa ia melakukan pencurian bersama dua temannya yakni Rengki dan Yuli. Bahwa mereka berbagai tugas, dimana dirinya bersama Rengki bertugas menunggu di luar tepatnya dibawah jendela, sedangkan pelaku Yuli (DPO) karena badannya yang paling kecil bertugas masuk ke dalam rumah melalui pintu jendela yang di rusak dengan menggunakan pisau milik pelaku Yuli. Setelah pelaku Yuli berada di dalam rumah, iapun mengambil dan mengeluarkan barang-barang milik korban Erlina melalui pintu jendela yang di sambut oleh pelaku Munadi dan Rengki (keduanya sudah tertangkap). Kemudian mereka menjualkan barang hasil curian tersebut dan dari hasil penjualan masing-masing mereka mendapat bagian uang sebesar Rp 500 ribu rupiah.
Kapolres Muaraenim AKBP Leo Andi Gunawan melalui Kapolsek Talangubi Kompol Victor E Tondaes didampingi Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, pihaknya telah mengamankan tersangka Munadi, sebelumnya pihaknya sudah mengamankan dahulu tersangka Rengki, sedangkan tersangka Yuli masih dalam pengejaran.(ari)
CAPTION FOTO :
Tsk Munadi

Warga Bara Lestari Tutup Tambang Liar
MUARAENIM, SRIPO---Warga perumahan Bara Lestari, beramai-ramai tutup salah satu galian batubara milik tambang rakyat. Pasalnya warga khawatir akan terjadi longsor, karena aktifitas penambangan terutama yang berbentuk terowongan sudah mengarah ke perumahan Bara Lestari, Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, Minggu (9/4).
Menurut Kades Keban Agung Junaidi bahwa tambang tersebut milik Herman yang mempekerjakan lima orang pekerja. Mereka menambang batubara tersebut sudah cukup lama, yang dilakukan secara manual dan tradisional yakni menggali terowongan dipinggir tebing menggunakan alat blencong, cangkul serta karung plastik 50 kg sebagai tempat atau wadah batubara bekas galian yang kemudian dipindahkan dari lubang penggalian ke tempat pengepulan(pengepokan).
"Warga kita memang resah, apalagi jika mereka bekerja suaranya sampai ke perumahan terutama pada malam hari," ujarnya.
Sedangkan menurut Camat Lawang Kidul Drs Rahmat Noviar MSi, bahwa pihaknya bersama unsur tripika Kecamatan Lawang Kidul, terpaksa melakukan penutupan tambang liar milik Herman, berdasarkan surat pengaduan dari masyarakat melalui Kepala Desa Keban Agung, tentang kegiatan penambangan liar di Dusun V, Rt 31, Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, aktifitasnya sudah cukup mengkhawatirkan dan bisa membahayakan nyawa orang lain. Kemudian pihaknya melakukan pengecekan ke lapangan, dan ternyata benar, dari beberapa lobang lorong tambang, ada satu lobang yang lorongnya mengarah ke perumahan Bara Lestari. Dan setelah melalui negoisasi yang cukup alot dengan perwakilan pemilik lahan, akhirnya mereka diperbolehkan menutup terowongan tersebut.
"Kata warga lorong itu cukup panjang, besar dan dalam bisa sampai ratusan meter. Bahkan motor bisa masuk untuk mengangkut batubaranya," ujar Camat.
Masih dikatakan Rahmat Noviar, dalam laporan tersebut, para penambang melakukan aktifitasnya bisa siang dan malam. Ketika pada malam hari, warga sering mendengar suara seperti orang menggali tanah yang diperkirakan penggalian sudah sangat dekat dengan pemukiman, dan jika dibiarkan warga khawatir galian bisa mencapai dibawah perumahan Bara Lestari dan sewaktu-waktu tanah bisa saja ambruk atau longsor yang bisa menelan korban jiwa.
"Tadi memang pemilik lahannya tidak terima ditutup. Namun setelah diberikan pengertian dan dampaknya, akhirnya mereka mau menerimanya," ujar Rahmat.
Sementara itu Kapolres Muaraenim AKBP Leo Andi Gunawan didampingi Kapolsek Lawang Kidul AKP Yosef Rizal, membenarkan pihaknya telah menutup satu tambang liar karena sudah meresahkan warga Perumahan Bara Lestari. Selain memberikan garis police line, pihaknya juga mengamankan barang-barang milik penmbanga liar yakni cangkul, sekop, blencong, mesin genset, mesin penyedot air besar dan lain-lain. Bahkan pihaknya juga sedang melakukan lidik beberapa tambang liar lainnya terutama yang akan menimbulkan masalah sosial lainnya.
"Kita lakukan secara bertahap. Dan kita minta kepada masyarakat untuk menghentikan kegiatan penambangan liar karena bisa merusak lingkungan dan membahayakan jiwa pekerja dna orang lain," ujar Kapolres.(ari)
CAPTION FOTO :
Tutup Tambang Liar 1,2,3 : Tampak warga Perumahan Bara Lestari, Desa Keban Agung, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim, bersama unsur tripika menutup tambang liar.

Muaraenim Lauching Serentak 35 Rumah Tahfidz
* Dihadiri Muhamad Fa'iz (hafizh) RCTI 2015
MUARAENIM, SRIPO---Untuk menciptakan generasi penghapal Al-Qur'an sejak dini, Kementrian Agama Kabupaten Muaraenim, meresmikan 35 Rumah Tahfidz Al-Qur'an di Madrasah se-Kabupaten Muaraenim di halaman MTsN Muaraenim, Sabtu (8/4).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sa'I Sohar, Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel HM Alfajri Zabidi SPd MM MPdI, Kakan Kemenag Kabupaten Muaraenim Muhammad Abdu SPdi, tokoh agama, alim ulama, dan ratusan siswa madrasah MI, MTs dan MA se-Kabupaten Muaraenim. Bahkan di antara hafiz dan hafizoh, terlihat hafiz cilik Muhamad Fa'iz yang mewakili Sumsel pada acara Hafiz Indonesia yang digagas oleh RCTI pada tahun 2015 lalu.
Menurut salah seorang hafiz cilik Muhamad Faiz (7) pelajar kelas II MIN Muaraenim, bahwa ia cukup senang. Sekarang dia sudah hafal tujuh juz, kalau sebelumnya enam juz.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Muaraenim H Muhammad Abdu, didampingi Ketua Panitia Hasanudin bahwa Rumah Tahfiz adalah program unggulan Kakanwil Sumsel, untuk itu pihaknya berupaya mendirikan rumah tahfiz di wilayah masing-masing terutama di madrasah baik, MI, Mts dan MA di Kabupaten Muaraenim. Saat ini, pihaknya telah membentuk 35 rumah tahfiz yakni Madrasah Aliyah (MA) sebanyak 14 buah, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 12 dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) sembilan buah.
Kita berharap kegiatan ini dapat berjalan lancar dan rumah tanfidz nantinya menjadi wadah bagi peserta didik dalam menghafal Alquran.
Masih dikatakan Muhamad Abdu, kalau untuk peresmian rumah tahfiz secara serentak untuk di Sumsel, memang baru Kabupaten Muaraenim. Untuk di Kabupaten Muaraenim, rumah tahfiz sudah ada di 16 buah, dan akan terus ditambah sehingga minimal seluruh kecamatan mempunyai rumah tahfiz. Untuk kendala saat ini, adalah madrasah yang tersebar jaraknya jauh sehingga koordinasi memerlukan waktu. Untuk pembinan rumah tahfiz, pihaknya akan melakukan pengawasan dan meminta laporan secara periodik sehingga bisa mengetahui perkembangan rumah tahfiz tersebut termasuk jumlah siswanya. Dan jika nanti sudah ada khotam Al-quran (wisuda), pihaknya akan menggelar semacam lomba untuk para hafiz dan hafizoh sesuai jenjangnya.
"Kita sangat berterimkasih atas bantuan Bupati dan Wabup Muaraenim serta PTBA sehingga kegiatan ini sukses," ujarnya Abdu.
Sedangkan menurut Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel HM Alfajri Zabidi SPd MM MPdI, pihaknya berharap bantuan dan perhatian dari Pemkab Muaraenim untuk menggiatkan syiar Islam untuk terus berlanjut. Tanpa membedakan sekolah negeri, swasta, madrasah dan ponpes semuanya diperhatikan sama. Karena, kita ingin agama menjadi pemersatu umat, apalagi agama Isalm adalah agama rahmatan lilalamin bukan sebaliknya yang terjadi seperti di Alepo saat ini, akibat peperangan yang memakan ribuan korban jiwa.
Kedepan, kata Alfajri, ia mempunyai obsesi bagi generasi muda terutama di Samsel, seperti setiap alumni MI minimal hafiz Al-quran 1 juz, alumni MTs hafiz 2 juz, dan alumni MA hafiz 3 juz. Dan ini bukanlah hal yang tidak mungkin, sebab sudah melalui observasi selama enam tahun. Dengan ketika kegiatan ini sudah jalan, beberapa tahun kedepan akan timbul generasi hafiz dan hafizoh diberbagai instansi yang bisa membendung kultur dan budaya asing yang tidak sesuai dengan adat istiadat dan budaya Indonesia.
"Saya punya obsesi, alumni MIN wajib hapal 1 juz, alumni MTs dua juz dan alumni MA sebanyak tiga juz. Dan ini memungkinkan sebab saya sudah observasi bertahun-tahun. Kita ingin 5-6 tahun kedepan akan banyak polisi, TNI, Jaksa, Hakim dan seluruh profesi yang hafiz Al-quran dan berahlakkulkarimah," tukasnya.
Sementara itu Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sai Sohar, bahwa peresmian rumah tahfiz Al-quran ini bukan hanya seremonial belaka tetapi sebagai bukti jika syiar Islam di madrasah terus digalakkan dan ditingkatkan. Alquran sebagai pedoman dan petunjuk serta pembimbing kehidupan baik secara pribadi, berkeluarga dan bermasyarakat, terdapat pesan-pesan moral yang agung baik sesama manusia maupun dengan mahluk di muka bumi. Disisi lain didalam Al-quran banyak teguran dan peringatan kapada manusia untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi karena akan merugikan manusia itu sendiri. Jika nilai-nilai didalam Al-quran di pedomani maka manusia bisa hidup damai dan tentram baik pergaulan dengan antar umat beragama dan umat seagama.
Dikakatakan Muzakir, rumah tahfiz quran adalah tempat siswa untuk mempelajari Al-quran dengan sistematis. Bisa melahirkan generasi muda yang islami dan berahlakulkarimah serta bisa membawa nama harum daerah, ketika berada diajang STQ atau MTQ mulai tingkat regional, nasional hingga internasional. Dengan memahami dan mengamalkan isi Al-quran, akan bisa membentengi para generasi muda dari pengaruh budaya pergaulan bebas, perzinahan, narkoba, miras, perjudian dan lain-lain.
"Saya minta rumah tahfiz, untuk terus dilestarikan, sebab sejalan dengan misi dan visi Kabupaten Muaraenim SMAS (Sehat Mandiri Agamis dan Sejahtera).(ari)
CAPTION FOTO :
Launching 1,2 : Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sa'I Sohar dan Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel HM Alfajri Zabidi SPd MM MPdI, meresmikan launching rumah tahfiz se-Kabupaten Muaraenim di halaman MTsN Muaraenim, Sabtu (8/4).
Launching 3 : dari kiri ke kanan , Kakanwil Kemenag Provinsi Sumsel HM Alfajri Zabidi SPd MM MPdI, Bupati Muaraenim Ir H Muzakir Sai Sohar dan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Muaraenim H Muhammad Abdu SPdI, menekan tombol bersama-sama tanda dilaunching secara serentak 35 rumah tahfiz di Kabupaten Muaraenim.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Tiga berita 10 foto"