Kiri ke kanan Hadi Prayogo, Ishak Mekki, Prof Siti Zuhro, Edi Ganefo dan Achmad Hafis dalam Diskusi Mencari Pemimpin Ideal Sumsel, di Warung Daun Jakarta, pekan lalu.
Ishak Seriusi Pilgub 2018----upper
Sumsel Butuh Pemimpin Out of the Box
MESKIPUN agenda sebagai Wakil Gubernur cukup padat namun H Ishak Mekki sangat serius menghadapi Pilgub Sumsel tahun depan, terutama menyerap aspirasi berbagai kalangan tentang apa yang dibutuhkan Sumsel ke depan.
Terbukti ketika Lintas Politika menyelenggarakan diskusi tentang Mencari Pemimpin Ideal Sumsel, di Warung Daun Jakarta, pekan lalu, Ishak pun hadir di sana. Bahkan menjadi satu-satunya figur yang masuk bursa calon Gubernur dalam Pilgub 2018 yang hadir dalam acara itu.
"Kami mengundang semua figur yang mau maju dalam Pilgub 2018 tetapi hanya Pak Ishak yang hadir. Padahal acara ini saya kira penting karena diikuti masyarakat Sumsel yang berdomisili di Jakarta dan mahasiswa yang kuliah di Jakarta, " kata Kemas Khoirul Mukhlis, Direktur Lintas Politika, dalam kata sambutan.
Hadir sebagai narasumber selain Ishak Mekki adalah, peneliti senior LIPI Prof Siti Zuhro, pengusaha properti Edi Ganefo, Direktur BPJS Achmad Hafis dan Ketua FKD Kompas Gramedia Sumbagsel dan Kepala Newroom Sripo-Tribun Sumsel Hadi Prayogo.
Dalam paparannya, Ishak menyebut Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dan dirinya siap menuntaskan masa kerja hingga 2018. "Program kerja kami antara lain sekolah gratis dan bahkan dilanjutkan kuliah gratis, berobat gratis, pembangunan infrastruktur serta pengembangan kawasan ekonomi khusus Tanjung Api-api," katanya. Ishak sebelum Wagub adalah Bupati OKI dua periode.
Selain itu juga menyelenggarakan event olahraga tingkat dunia SEA Games dan Asian Games. "Penyelenggaraan event olahraga ini tidak saja untuk menggiatkan olahraga tapi yang lebih penting adalah menarik investasi tanpa menggunakan dana APBD," jelasnya sambil menyebut sejumlah pembangunan infrastruktur seperti fly over, jembatan Musi IV dan Musi VI juga LRT dilaksanakan di Palembang untuk menghadapi Asian Games 2018.
Sedangkan Edi Ganefo mengungkapkan alangkah baiknya jika visi misi calon kepala daerah juga dikaitkan dengan pengadaan rumah karena kebutuhan papan ini sangat penting bagi masyarakat dan sampai sekarang belum ada yang bisa memecahkan persoalan warga yang belum mampu memiliki rumah.
"Memiliki perumahan yang layak adalah hak mendasar bagi rakyat.
Sejauh ini, menurut pengamatannya, dari pilkada-pilkada sebelumnya, belum pernah ada calon kepala daerah, yang menjadikan perumahan sebagai program unggulan," kata pengusaha asal Palembang tapi berdomisili di Jakarta ini.
Out of the Box
Sementara, Siti Zuhro mengatakan suksesi pada Provinsi Sumsel, tidak hanya sekedar sebagai pergantian kepemimpinan. Namun lebih jauh lagi bagi calon kontestan yang akan maju, harus memiliki daya ungkit yang baru, yang bisa membawa perubahan - perubahan yang luar biasa bagi Sumsel.
Bahkan, peneliti senior LIPI ini menegaskan bahwa calon pemimpin mendatang bagi Sumsel tidak bisa secara "ujug-ujug" (tiba-tiba) duduk di kursi kekuasaan, melainkan haruslah memiliki pengalaman di lapangan secara bertahap.
"Diharapkan kelak pemimpin yang terpilih bisa memiliki pemikiran yang out of the box, tidak hanya bagi kemajuan Sumsel namun juga bagi Indonesia. Sehingga, tidak menutup kemungkinan di masa mendatang seorang presiden bisa saja berasal dari Sumsel,"katanya.
Yang dimaksudkan out of the box dalam hal ini adalah berwawasan luas tidak terkungkung birokratis. Konsep pemikiran luas sehingga mampu melakukan perubahan Sumsel ke depan. "Saya kira Sumsel bisa lebih maju dari provinsi lain asal memiliki pemimpin yang terus mau melakukan perubahan,"kata Siti Zuhro.
Dalam kesempatan itu Siti Zuhro juga memuji Ishak Mekki yang berpenampilan cool mirip orang Jawa. "Pak Ishak Mekki termasuk pemimpin yang baik karena tidak egois dan selalu menyebut nama Pak Alex sebagai Gubernur,"tuturnya. Karena kita tahu perbedaan parpol sering membuat gubenur dan wakil, bupati dan wakil atau walikota dan wakil tidak sejalan.
Sementara itu Hadi Prayogo mengungkapkan Pilkada serentak 2018 merupakan barometer pembangunan Sumsel ke depan. Pertama, Gubernur baru harus mampu melanjutkan pembangunan yang sudah ada misal LRT harus mampu dijadikan angkutan massal. Lalu Gubernur Sumsel dan Walikota Palembang harus sejalan."Karena kalau tidak program yang dicanangkan akan setengah-setengah dilaksanakan, akhirnya yang kasihan masyarakat," katanya.
Sedangkan Achmad Hafis meminta para calon kepala daerah juga memikirkan jaminan kesehatan masyarakat dengan mengikutkan program BPJS. "Saya kira program kesehatan ini harus diusung semua calon kepala daerah sehingga masyarakat tenang jika sewaktu waktu sakit,"ujarnya. (cr29)
Dikirim dari iPad saya
0 Response to "Teks foto"
Post a Comment