* Tidak Menggunakan Helm Masih Tertinggi
MUARAENIM, SRIPO---Hasil akhir pelaksanaan Operasi Simpatik Musi 2017 yang digelar secara serentak dari tanggal 1-21 Maret 2017, ternyata usia para pelanggar masih didominasi oleh anak-anak muda yakni dari usia 16-20 tahun.
Sedangkan jenis pelanggaran yang tertinggi adalah tidak menggunakan helm ketika berkendaraan, Kamis (23/7).
Menurut Kapolres Muaraenim AKBP Leo Andi Gunawan melalui Kasatlantas AKP Adik Listyono, bahwa dari hasil operasi simpatik 2017, untuk usia pelaku pelanggaran memang didominasi anak-anak muda yakni umur 16-20 tahun 514 orang, usia 21-25 tahun 141 orang, usia 0-15 tahun 105 orang, usia 26-30 tahun 103 orang, usia 36-40 tahun 52 orang, usia 31-35 tahun 32 orang, usia 41-45 tahun 17 orang, usia 51-55 tahun 17 orang, dan usia 51-55 tahun 3 orang.
Dikatakan Adik, dari 17 jenis pelanggaran sepeda motor ada 7 jenis yang sering dilanggar yakni tidak menggunakan helm 517 kasus, tidak menyalakan lampu utama siang/malam 206 kasus, Surat-surat 89 kasus, kelengkapan kendaraan 40 kasus, boncengan lebih dari satu orang 40 kasus, melawan arus 22 kasus dan lain-lain 11 kasus. Untuk kendaraan roda empat dan kendaraan khusus dari 18 jenis pelanggaran ada 7 jenis pelanggaran yang dilakukan yakni Safety belt 26, kelengkapan kendaraan tanpa plat 9, tidak menyalakan lampu pada malam hari 6, surat-surat 6, melanggar rambu-rambu berhenti dan parkir 4, syarat teknis dan layak jalan 3, dan lain-lain 3. Kendaraan yang terlibat pelanggaran sepeda motor 925 unit, mobil penumpang 33 unit, mobil bus 1 unit, mobil barang 25 unit, dengan total 984 unit.
Masih dikatakan Adik, untuk laka lantas ada enam kasus dengan korban sebanyak 13 orang terdiri dari meninggal dunia 2 orang, Luka berat 3 orang, luka ringan 8 orang, dan kerugian material Rp 97,5 juta rupiah. Pelanggaran lalu lintas sebanyak 984 kasus dan untuk tilang belum ada karena masih Operasi Simpatik. Pekerjaan pelaku pelanggaran pelajar/mahasiswa 476 perkara, karyawan/swasta 318 perkara, PNS 67 perkara, lain-lain 95 perkara dengan total 984 perkara. Untuk SIM pelaku pelanggaran yakni SIM A 27 buah, SIM A umum 5 buah, SIM B1 7 buah, SIM BI Umum 17 buah, SIM C 405 buah dan tanpa SIM 523 buah.
Sedangkan untuk pelanggaran lalu lintas Operasi Simpatik Musi 2016 dibandingkan tahun 2017, untuk pelanggaran tilang 111 kasus tahun 2016 turun 111 persen pada tahun 2017. Namun untuk pelanggaran teguran meningkat dari 368 kasus pada tahun 2016 naik menjadi 984 kasus pada tahun 2017 atau naik 167 persen. Sedangkan secara keseluruh jumlah pelanggaran mengalami kenaikan dari 479 kasus tahun 2016 naik menjadi 984 kasus tahun 2017 atau naik 105 persen. Untuk
jumlah lakalantas seluruhnya mengalami kenaikan dari sebelumnya nol atau tidak ada satu kasuspun pada tahun 2016, namun pada tahun 2017 naik seperti kasus ada 6 perkara, meninggal dunia 2 orang, luka berat 3 orang, luka ringan 8 orang, kerugian material Rp 97,5 juta rupiah.
Dalam Operasi Simpatik Musi 2017 tersebut, lanjut Adik, pihaknya melakukan beberapa kegiatan yakni
Satgas Deteksi yakni melaksanakan kegiatan intelijen berupa lidik, pengamanan dan penggalangan dengan langkah-langkah deteksi, identifikasi, penilaian dan penajaman Target Operasi terutama di daerah Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL). Satgas Preemtif melaksanakan Pembinaan dan Penyuluhan (Binluh) lalulintas kepada masyarakat umum serta para pengguna jalan di kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) wilayah Polres Muaraenim.
Dikmas (Pendidikan Masyarakat) melaksanakan pendidikan lalu lintas (safety riding) terhadap masyarakat teroganisir maupun masyarakat umum lainnya seperti memasang spanduk, membagikan brosur, leafleat dan stiker yang berisikan himbauan tertib berlalu lintas. Sosialisasi terhadap UU No 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan lain-lain. Satgas Preventif dan Gakkum yakni melaksanakan kegiatan pengaturan, pengendalian dan penjagaan lalu lintas di KTL sehingga tidak terjadi kemacetan atau gangguan berlalu lintas serta penindakan berupa teguran terhadap para pelanggar.(ari)
CAPTION FOTO :
AKP Adik Listyono : Kasatlantas Muaraenim
BRI Gelar Gathering Bagi PNS
* Untuk PNS Memasuki Masa Pensiun
MUARAENIM, SRIPO---Sebanyak 110 PNS dilingkungan Pemkab Muaraenim yang akan memasuki masa purna bhakti (pensiun), mengikuti kegiatan Business Gathering yang digelar oleh BRI Kantor Cabang Muaraenim di gedung Kesenian Putri Dayang Rindu Muaraenim, Kamis (23/3).
Kegiatan dibuka oleh Wabup Muaraenim H Nurul Aman SH, dan dihadiri oleh Kepala PT Taspen Cabang Lubuk Linggau Sutrisno, Sekretaris BKD Muaraenim Harson Sunardi, Pimpinan Cabang BRI Muaraenim Totok Purwanto dan ratusan calon PNS Pemkab Muaraenim yang akan memasuki masa pensiun periode April 2017- Desember 2017.
Menurut Wabup Muaraenim H Nurul Aman SH didampingi Kepala BKD Muaraenim Hj Siti Herawati SH,
tujuan kegiatan ini, supaya PNS dapat memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban bagi PNS sebagai peserta Taspen. Selain itu juga, supaya para pejabat yang mengelola dibidang kepegawaian dapat membantu memberikan informasi kepada seluruh PNS di satuan perangkat kerja daerah masing-masing terutama bagi PNS yang sebentar lagi akan memasuki masa purna bhakti (pensiun) sehingga akan diperoleh informasi yang akurat tentang proses pencairan dana pensiun, gaji para pensiun PT Taspen dan hak-hak lain yang terkait dengan masalah Taspen.
"Ini PNS yang ikut hanya yang akan memasuki masa pensiun sebanyak 110 orang," tambah Wabup.
Kepala PT Taspen Cabang Lubuk Linggau Sutrisno, tujuan kegiatan ini adalah untuk pembekalan kepada PNS yang akan memasuki masa purna tugas tahun 2017, tentang hak-hak yang akan didapat
Seperti Jaminan Hari Tua (JHT) dan pensiun. Selain itu juga, untuk memberikan kemudahan kepada para peserta dalam menerima haknya, yang biasanya melalui PT Taspen di Palembang untuk pengurusannya namun saat ini, sudah bisa dilakukan dengan lembaga Perbankan yang telah berkerjasama dengan PT Taspen yang salah satunya adalah BRI.
"Jadi nanti PNS yang masu pensiun bisa mengurusnya di BRI di Kabupaten/Kota masing-masing, tidak harus ke PT Taspen Lubuk Linggau. Cukup serahkan syarat-syaratnya nanti petugas BRI yang akan mengurusnya," ujar Sutrisno.
Masih dikatakan Sutrisno, sejak tanggal 3 Januari 2017, PT Taspen telah membuka cabang baru yang ke 55 di Kota Lubuk Linggau yang membawahi delapan Kabupaten/kota yakni Lubuk Linggau, Mura, Muratara, Pagar Alam, Empat Lawang, Lahat, Muaraenim dan PALI. Dengan berdirinya kantor tersebut, maka para pensiunan di wilayah delapan Kabupaten/Kota tersebut sudah bisa mengurus tabungan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan kematian di kantor cabang yang baru di Lubuk Linggau.
Sementara itu Pimpinan Cabang BRI Muaraenim Totok Purwanto, bahwa tujuan sosialisasi ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada para calon PNS yang akan pensiun untuk mengambil pembayaran gaji pensiun melalui BRI. Sebab pihaknya menawarkan banyak keunggulan dan kemudahan salah satunya adalah keberadaan kantor BRI menyebar hingga ke pelosok desa dan pembayaran pensiunan bisa diambil melalui ATM sehingga bisa diambil kapan saja tanpa takut lewat tanggal pengambilannya pada setiap bulannya. Selain itu juga, ada beberapa fasilitas kredit untuk para pensiunan dan sebagainya.(ari)
CAPTION FOTO :
Gathering BRI : Sebanyak 110 PNS dilingkungan Pemkab Muaraenim yang akan memasuki masa purna bhakti (pensiun), mengikuti kegiatan Business Gathering yang digelar oleh BRI Kantor Cabang Muaraenim di gedung Kesenian Putri Dayang Rindu Muaraenim, Kamis (23/3).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Dua Berita dua foto"
Post a Comment