Tak Kunjug Gajian, Guru Honorer Nyambi Nyadap Karet
// Tahun Depan Gaji Guru Honorer ke Provinsi
SEKAYU, SRIPO—Sejumlah guru honorer di kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kini mulai bertanya-tanya bagaimana nasib dirinya kedepan, pasalanya setelah dilakukan peralihan status pendidikan menengah ke provinsi mereka galau. Karena sebagian besar guru honorer pendidikan menengah atas di Muba ada yang belum gajian, dan kini mereka belum tau nasib mereka.
M Akmal Saputra, salah satu guru honorer pada SMA di Kecamatan Babat Toman mengakui bahwa dirinya bersama-sama teman honorer yang lain kini belum sama sekali menerima gaji, padahal kewajiban mereka dalam mendidik sudah dipenuhi. Padahal gaji yang ditunggu-tunggu tersebut sangat banyak sekali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya sudah 6 bulan tidak gajian dan tidak tahu sampai kapan, kalau guru-guru honor seperi SD masih lancar. Rata-rata seluruh guru honor yang berada di Babat Toman belum menerima gaji, banyak dari mereka mengeluhkan hal ini," kata Akmal, ketika dibincangi, Selasa (20/12).
Dirinya bercerita, bahwa untuk memnuhi kebutuhan sehari-sehari sejumlah guru harus mempunyai kaki cadangan seperti usaha. Jika tidak melakukan hal tersebut, mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi keadaa saat ini semuanya serba mahal. "Kalau saya untuk mecukupi sehari-hari menyadap karet, untuk guru yang lainnya ada juga. Kalau tidak menyadap bagaimana mau mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kami berharap kepada pemerintah kabupaten dan provinsi untuk memberikan solusi mengenai keadaan guru honorer," ujarnya.
Hal yang sama diungkapkan, Junaidi Harahap guru honorer SMA, dirinya menuturkan bahwa ia juga belum menerima gaji, apalagi peralihan status ke provinsi membuat keberadaan dirinya selaku guru honor bertanya-tanya. "Kami jadi bingung, mau kemana kami ini sedangkan saat ini belum gajian. Saya berharap pihak dinas pendidikan dapat memberikan pertanyaan atas permasalahan ini, seta gaji guru honorer agar dapat segera dibayarkan," ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muba, Drs Syafaruddin, melalui Kabid PNFI, Fitri Juwita Sari, mengatakan mulai tahun depan semua permasalahan SMA, SMK, MA sudah kembali pada Dinas Pendidikan Provinsi. Begitu juga mengenai gaji, semuanya beralih kepada provinsi. "Saat ini jumlah guru honorer SMA, SMK, dan MA semuanya berjumlah 1.439 orang guru. Mulai tahun depan satatus gaji mereka tanggung jawab provinsi," kata Fitri.
Mengenai gaji honor sendiri berbeda-beda, untuk guru kontrak sebesar Rp 1,8 juta, sedangkan untuk guru GTT sebesar Rp.1 juta. Gaji honor yang ada semuanya mulai beralih ke provinsi sejak Januari 2017. "sedangkan untu gaji-gaji yang belum terbayarkan nanti akan dirapatkan terlebih dahulu," jelasnya. (cr13)
0 Response to "Honorer"
Post a Comment