MUARAENIM, SRIPO---Aksi maling yang membobol Ruko pakaian cukup berani dan nekat. Pasalnya Rumah Toko (Ruko) tersebut terletak ditengah-tengah jantung kota Muaraenim, di Jalan Sudirman, Kelurahan Muaraenim, Rabu (23/11).
Menurut penjaga toko pakaian Rosita (27) kejadian baru diketahui ketika dirinya seperti biasa akan membuka toko untuk berjualan. Ketika tiba didepan toko, ia kaget sebab pintu ruko sudah terbuka sedikit dan tiga buah gembok berukuran besar sudah hilang. Kemudian ia langsung masuk ke dalam dan ternyata beberapa barang dagangannya seperti pakaian telah hilang.
"Saya belum tahu secara keseluruhan, namun yang pasti satu karung pakaian dan beberapa pakaian yang dipajang," ujar Rosita usai didatangi petugas SPK Polres Muaraenim.
Masih dikatakan Rosita, bahwa toko ini milik uwaknya dan ia hanya bertugas menjaga dan berjualan saja. Dan seperti biasa ada tukang jaga.(ari)
CAPTION FOTO :
Dibobol Maling 1,2,3 : Tampak petugas Polres Muaraenim, melakukan olah TKP di ruko Muaraenim, Rabu (23/11).
Dani Sempat Lambaikan Tangan
* Tewas Main Terjun-terjunan di Sungai
MUARAENIM, SRIPO---Tragis sekali nasib pelaja SD kelas I, Dani (7) warga Desa Kepur, Muaraenim. Ia tewas tenggelam di Sungai Lematang ketika sedang mandi terjun-terjunan dari atas jembatang gantung di Desa Kepur, Muaraenim, Rabu (23/11) sekitar pukul 11.00.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian tenggelamnya bocah SD tersebut berawal ketika korban bersama tiga temannya Radit, Dimas dan Celvin seperti biasa mandi terjun-terjunan dari atas jembatan gantung. Awalnya mereka mandi tidak terjadi apa-apa, bahkan korban sempat dua kali terjun dari atas jembatan gantung dan tidak terjadi apa-apa. Namun ketika terjun yang ketiga kalinya, korban tidak langsung timbul, ketika timbul korban terlihat melambaikan tangannya seperti meminta tolong dan langsung tenggelam dibawa arus Sungai Lematang. Kejadian tersebut sempat diketahui oleh salah seorang warga bernama Mulyati yang sedang mandi, namun karena terlalu jauh dan deras tidak sempat melakukan pertolongan. Melihat korban ternggelam, ketiga temannya langsung berlari pulang ke rumah sambil membawa pakaian korban memberitahukan ke keluarganya jika korban tenggelam. Mendengar hal tersebut sontak keluarga korban dan para tetangga beramai-ramai melakukan pencarian ke Sungai Lematang dengan menggunakan berbagai peralatan seperti jala, jaring, dan sebagainya. Dan tidak lama kemudian Tim SAR gabungan Muaraenim turun kelapangan menggunakan beberapa buah speedboat. Dan sampai saat ini, korban masih belum ditemukan.
Menurut Kalbadri (42) warga Desa Kepur, bahwa korban memang sudah biasa mandi di Sungai tersebut dan sudah bisa berenang. Bahkan sebelumnya mereka sudah beberapa terjun dan tidak terjadi apa-apa. Bahkan ketika mandi, korban bersama teman-temannya sempat diingatkan warga yang melintas untuk berhenti mandi, namun mereka tetap mandi, karena kondisi air sungai sedang dalam.
"Sekarang warga dan tim SAR dari Muaraenim sudah melakukan pencarian. Mudah-mudahan hari ini bisa dapat," ujar ayah dua anak ini.(ari)
CAPTION FOTO :
Tenggelam 1,2,3,4,5 : Tampak warga bersama tim SAR Muaraenim melakukan pencarian korban tenggelam di sungai Lematang, Desa Kepur, Muaraenim, Rabu (23/11).
Warga Dilatih Menjadi Wirausaha
* Dilatih Membuat Kerajinan Kulit
MUARAENIM, SRIPO---Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan Sumberdaya Manusia (SDM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Muaraenim, menggelar Pelatihan Teknis Kerajinan Kulit bagi Perajin dan Calon Wirausaha Baru bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya, di gedung aula Disperindag Kabupaten Muaraenim, Rabu (23/11).
Menurut Kadisperindag Muaraenim Syarpuddin SSos Msi didampingi
Kabid Perindustrian Drs Jon Masrin, mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari kecamatan Kelekar, Lubai Ulu dan Muaraenim. Sebelumnya 10 orang sudah mengikuti pelatihan penyamakan di Padang dan ini merupakan lanjutan untuk menambah kemampuan para pengrajin di Kabupaten Muaraenim.
"Pelatihnya kita sengaja datangkan ke Muaraenim, untuk melatih hingga benar-benar mahir dalam kerajinan kulit," ujar Syarpuddin.
Sementara itu Bupati Muaraenim melalui Asisten Pemerintahan Bulgani Hasan, bahwa dalam persaingan MEA, ini peluang cukup banyak namun tantangan sangat berat. Hal ini dikarenakan SDM Indonesia masih banyak yang kekurangan pengetahuan teknis, kualitas, kemampuan teknis produksi dan pengetahuan kewirausahaan yang minatnya masih kecil sehingga sulit bersaing dengan tenaga kerja dari luar. Untuk itu pihaknya sangat mendukung penyelenggarakan pelatihan tekhnis ini, dengan harapan kedepan bisa memotivasi masyarakat lain untuk berwirausaha. Sebab peluang-peluang di Indonesia cukup besar apalagi didukung dengan sumber daya alam yang melimpah, tinggal penanganannya saja.
"Sayang sekali jika kesempatan pelatihan ini tidak serius mengikutinya," ujarnya.
Pemerintah saat ini, kata Bulgani, terus mendorong pembangunan dibidang pertanian dan perkebunan, namun akhir-akhir ini nasib para petani masih sulit sebab harga komoditi seperti karet dan sawit sangat tergantung dengan harga dunia. Untuk itu Pemkab Muaraenim terus mencari terobosan dengan mencari peluang-peluang lain yang salah satunya dengan kerajinan ini. Untuk pemasaran tidak perlu repot dan sulit seperti harus ada toko dan lain-lain, karena pemasaran saat ini bisa melalui jasa online, yang penting para wirausaha jangan gaptek dan manfaatkan tekhnologi.(ari)
CAPTION FOTO :
Wirausaha 1,2,3,4 ; Tampak para pelatih memperagakan cara pembuatan berbagai produk dari kulit kepada calon wirausaha di Muaraenim, di aula Disperindag Muaraeninm, Rabu (23/11)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Tiga Berita 12 foto"
Post a Comment