// Banyak Sekolah di Muba Belum Siap
SEKAYU, SRIPO-- Terkait rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang berencana menjadikan hari Sabtu dan Minggu sebagai libur sekolah perlu dikaji ulang. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dikbud Muba, Drs Syafaruddin yang mengatakan bahwa program tersebut perlu pertimbangan dan kajian terlebih dahulu yang mendalam.
"Ya, saya kira menyikapi rencana program tersebut harus dilakukan pertimbangan dan kajian yang mendalam terlebih dahulu. Karena jika rencana tersebut diterapkan maka banyak hal yang perlu di persiapakan mulai dari infrastruktur dana dan lainya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Muba, Drs Syafaruddin.
Dijelaskannya, rencana program tersebut apabila diterapkan di Muba belum sepenuhnya siap. Karena masih banyak sekokah yang belum cukup memadai, dari segi fasilitas dan dana, sebab program sekolah 5 hari berarti adanya pemadatan jam pelajaran yang juga berarti anak didik dan para guru di sekolah kemungkinan sampai sore hari.
"Apabila rencana tersebut diterapkan maka harus ada sosialiasi terlebih dahulu ke sekolah-sekolah, serta pengaturan jumlah belajar sehingga mencukupi kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa. Bahkan masalah makan dan konsumsi harus diatur dan dipikirkan juga " ungkapnya.
Apabila jika sekolah 5 hari ini benar diterapkan tentu harus disediakan sistem metode pembelajarannya, selain itu juga sistem belajar juga harus disesuaikan terlebih dahulu. Karena merubah suatu kebiasaan yang selama ini dilakukan tidak mudah.
"Banyak yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan untuk mendudukung wacana sekolah dipadatkan menjadi 5 hari. Kami menyarankan, supaya wacana ini terlebih dahulu di lakukan sosialisasi atau di serahkan sepenuhnya dengan daerah atau sekolah yang ada , tentunya wacana ini juga agar bisa berjalan baik harus di dukung oleh orang tua komite sekolah" jelasnya. (cr13)
0 Response to " "
Post a Comment