Manajemen Protes Serui Lolos Verifikasi
PALEMBANG, SRIPO--Manajemen Sriwijaya FC (SFC) akhirnya memberikan komentar pedas kepada operator pertandingan PT GTS, setelah nyaris tenggelamnya speedboat yang ditumpangi Laskar Wong Kito di perairan Pulau Irian ketika pulang menuju pelabuhan Biak dari Serui.
Menurut Sekretaris Tim SFC Achmad Haris, musim depan jika Serui kembali lolos verifikasi tim yang ikut pertandingan, PSSI atau operator pertandingan harus melakukan verifikasi lebih jelas. Tak hanya melihat lapangan saja, tapi bagaimana jarak tempuh, keamanan pemain, pelatih dan biaya.
"Jadi main di Serui harus ditinjau ulang. Perseru bisa tetap ikut kompetisi, tapi kandangnya bisa di Biak atau stadion Mandala. Karena sangat melelahkan belum lagi peristiwa kemarin nyaris mengancam nyawa. Bukan saja SFC yang terombang ambing di laut, Arema kemarin juga kewalahan ke sana," tegas Haris, Selasa (22/11)
Menurut Haris, operator selayaknya dapat mencari tempat pertandingan yang lebih aman. Dan melihat dari semua aspek.
"Harusnya cari alternatif lain tempat bertanding yang masuk akal. Kemarin kita sudah tahu perjalanan ini tak masuk akal, tapi kita sudah komitmen jadi bela-belain mau ke sana," tuturnya.
Seperti diketahui, bertandang ke Perseru Serui, speedboat yang ditumpangi Laskar Wing Kito nyaris tenggelam. Mesin mati ditengah laut ditambah cuaca ekstrem membuat kepanikan melanda skuad SFC. Beruntung, speedboat masih dapat menepi di pulau tanpa penghuni.
Rombongan Laskar Wong Kito memang harus bergegas menuju pelabuhan Saubeba yang jaraknya lumayan jauh dan perjalanan memakan waktu selama hampir 2 jam.
Setelah menunggu selama 1,5 jam, kapal speed boat pertama akhirnya tiba dan membawa 11 pemain dan 2 offisial. Pemain yang ikut serta di kapal ini adalah Firman Utina, M Ridwan, Supardi, TA Mushafry, Yogi Triana, Hapit Ibrahim, Rizky Dwi Ramadhana, Wildansyah, Airlangga Sucipto, Yu Hyun Koo dan Mariando.
Ternyata musibah menimpa rombongan kedua. Speedboat ini sendiri membawa 3 pelatih, 4 offisial dan 8 pemain. Karena hanya menggunakan speedboat biasa, berbeda dengan speedboat pertama yang memakai speedboat milik Basarnas Biak, praktis goncangan ombak di kapal ini jauh lebih terasa kencang.
Beberapa pemain muda seperti Manda Cingi dan Zalnando tidak dapat menahan gugup sepanjang perjalanan, begitu juga Andes Adinata pemain muda lainnya yang baru lulus dari pendidikan dasar prajurit TNI. Saat di tengah perjalanan, bagian umum perlengkapan SFC pun mendapat tugas ekstra karena ternyata air mulai masuk ke dalam kapal. Jhon Saprol dan Patra akhirnya sibuk menyelamatkan barang-barang bawaan tim.
Karena air mulai masuk, akibatnya sistem mesin kapal pun terganggu dan kapal akhirnya tumbang sehingga kapten kapal memutuskan untuk berlabuh sebentar ke pulau tak berpenghuni yang berada di sekitar lokasi kapal. Akibat kejadian itu, rombongan kedua baru bisa menyusu ke Palembang hari ini. (cr10)
0 Response to "Manajemen Protes Serui Lolos Verifikasi"
Post a Comment