Buy and Sell text links

Dua berita dua foto

Ratusan Hektar Sawah Rusak Parah
MUARAENIM, SRIPO---Akibat diguyur hujan terus menerus, ratusan hektar sawah di wilayah Kabupaten Muaraenim, rusak dan mati akibat terendam banjir dan terkena longsor, Jumat (18/11).
Menurut Kepala BP3K Kecamatan Lawang Maman Suherman, berdasarkan data sementara untuk wilayah Kecamatan Lawang Kidul dan Tanjung Agung areal persawahan yang rusak sebanyak 93 hektar. Namun, diperkirakan sawah yang rusak bisa mencapai ratusan hektar, sebab selain belum seluruhnya terdata, juga hujan sampai saat ini, masih terus mengguyur Muaraenim.
Dikatakan Maman, untuk data sawah yang rusak dikarenakan bencana ini yakni di Desa Tanjung Baru seluas tiga hektar, Desa Lebak Budi seluas delapan Hektar, Desa Pandan Enim 45 hektar, Desa Padu Raksa 20 Hektar, Desa Embawang 12 hektar dan Desa Lesung Batu seluas lima hektar. Belum ditambah, kerusakan bronjong di Desa Pandan Enim sepanajng 100 meter tepatnya di Ataran Ulak Rengas yang menopang untuk 106 hektar sawah. Dan, Ataran Pulau Tengah yang beronjongnya rusak sekitar 50 meter yang menopang sekitar 29 hektar persawahan. Lalu, persawahan Koptan Bringin di Desa Embawang yang saluran Irigasinya rusak sepanjang 300 meter. Dan jika tidak segera diperbaiki, seluruh areal sawah tersebut tidak bisa ditanami padi karena kekurangan pasokan air.
"Data ini sudah kita laporkan ke Dinas TPH Kabupaten Muaraenim," ujar Maman.
Hal senada juga dikatakan Kailani, tokoh masyarakat Kecamatan Muara Belida, bahwa areal persawahan di wilayahnya juga dipastikan yang rusak akibat terendam banjir puluhan hektar. Akibatnya, para petani terpaksa melakukan panen lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Adapun penyebab sawah petani terendam selain curah hujan cukup tinggi, juga belum adanya saluran irigasi untuk pembuangan air sehingga ketika hujan datang air terkurung tidak bisa mengalir ataupun masuk ke areal persawahan.
Sementara itu Sekda Muaraenim Ir H Hasanudin, memebenarkan jika dibeberapa wilayah Kabupaten Muaraenim banyak persawahan yang rusak baik akibat terendam, longsor dan sebagainya. Untuk itu, pihaknya telah memerintahkan instansi terkait untuk segera melakukan pendataan sehingga ketika akan dilakukan penanggulangan bisa cepat diatasi.
"Kita sudah minta diinventarisir seakurat mungkin, sehingga lebih mudah untuk mencari solusinya," tukas Hasanudin.(ari)
CAPTION FOTO :
Sawah Terendam : Akibat tergenang banjir, ratusan hektar sawah di beberapa wilayah di Kabupaten Muaraenim, rusak dan mati, Jumat (18/11).

PDAM Muaraenim Kesulitan Air Baku
MUARAENIM, SRIPO---PDAM Lematang Enim benar-benar kewalahan dan kesulitan memproses air bersih. Sebab sumber air baku dari Sungai Enim dan Lematang berlumpur dan sangat keruh.
"Kita kewalahan memproses air baku karena berlumpur," kata Direktur PDAM Lematang Enim Puryadi ST melalui Kepala PDAM Cabang Muaraenim Haryanto SE, Jumat (18/11).
Menurut Haryanto, bahwa sumber air baku PDAM Lematang Enim adalah dari Sungai Lematang dan Sungai Enim. Namun dalam beberapa hari terakhir kondisi air baku sangat jelek berlumpur terutama setelah turun hujan sehingga sangat sulit untuk diproses menjadi air bersih. Meskipun tetap dipaksakan diolah, tentu kualitasnya kurang baik dan debit airnya menjadi sedikit sebab terlalu banyak lumpur.
"Jika banyak tawas air terasa lengket-lengket. Kaporit jika terlalu banyak bisa merusak kulit, makanya harus pas ukurannya," ujarnya.
Masih dikatakan Haryanto, pihaknya setiap hari melakukan pemeriksaan secara internal terutama untuk tingkat kekeruhan air, dan setiap bulan memeriksakannya ke Laboratorium air di Palembang. Dari hasil pemeriksaan, jika bukan musim penghujan tingkat kekeruhan air masih normal dan bagus sekitar 100 - 200 NTU (Nephelometrik Turbidity Unit), namun jika dimusim hujan seperti saat ini, tingkat kekeruhannya ada yang mencapai 2.300 NTU. Untuk batas nomal standar tingkat kekeruhan air maksimal 1500 NTU. Untuk mengatasinya terpaksa diberikan tawas untuk memisahkan air dengan lumpur, dan kaporit untuk membunuh bakteri coliform. Begitupun untuk debit air juga akan lebih sedikit yang didapat yang berimbas pengiriman air ke pelanggan akan berkurang. Untuk jumlah pelanggan PDAM Lematang Enim secara keseluruhan sekitar 32 ribu pelanggan, sedangkan untuk di kota Muaraenim sekitar sembilan ribu pelanggan.
"Jadi kita minta maaf jika dalam beberapa hari terakhir ini pengaliran kurang maksimal ke semua pelanggan. Kita tetap mengalirkan air meski kualitasnya jelek daripada masyarakat tidak sama sekali mendapatkan air minimal mereka bisa mandi dan mencuci," jelasnya.(ari)
CAPTION FOTO :
Haryanto : Kepala PDAM Lematang Enim Cabang Muaraenim.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dua berita dua foto"