Warga Protes Anak Sungai Komering Dibendung
KAYUAGUNG, SRIPO – Warga Desa Arisan Buntal Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), khwatir dengan kondisi meluapnya air sungai karena dibendung, ditutup oleh kontraktor secara sepihak. Akibat, air sungai meluap setinggi DAM dan menerpa kepekarangan rumah warga, Minggu (27/11).
Tak hanya itu, derasnya air sungai telah mengikis bagian bawah dam, terlihat kumparan, putaran air yang menerjang bendungan. Ketinggian air sudah setinggi 2 meter dari dasar tanah terukur dari meluapnya air ke dam yang tinggi 2 meter. Pemasangan bendungan itu ada dua titik, pertama di pintu masuk air sungai komering persis dibawah jembatan penyebrangan yang tak jauh dari pemukiman warga.
Kemudian, 200 meter di lokasi pembuatan pintu air yang kini tahap pekerjaan oleh kontraktor, juga dilakukan pembendungan. Sehingga air meluap di kiri dan kanan dam. Air sungai tersebut, meluas hingga ke kebun warga yang kini terendam karena bendungan air yang tersumbat karena ditutup.
Penutupan anak sungai juga terjadi di Desa Serigeni Lama. Selebar anak sungai semua dipasang kayu bulat-bulat dan karung berisikan pasir. Dan pihak kontraktor tidak menghiraukan dampak yang terjadi di lingkungan. Air mengalir memecah kebagian pinggiran dam dan masuk ke perkarangan rumah warga. Dibendungnya anak sungai komering, juga untuk kepentingan kontraktor melakukan pekerjaan pembuatan pintu air.
"Perkarangan rumah warga disekitar dam sudah terendam banjir," kata Hasan yang khwatir akan akibat meluapnya air sungai yang bisa mengkikis pondasi rumah. Disebutkan Hasan, akibat di pasangnya bendungan, dam dipinggir rumah mulai bergerak dan retak karena kikisan air terlalu deras.
Diakui Hasan, pemasangan bendungan ini hanya sementara saja, dan dirinya tidak tahu akan akibat dipasangnya bendungan. "Saya diprotes warga akibat dibendung, air masuk perkarangan rumah," kata Kadus Desa Arisan Buntal, Hasan yang juga telah didatangi warga mengenai ada penutupan anak sungai yang mengakibatkan ikan tidak bisa masuk ke sawah-sawah.
Protes keras juga dikatakan Sopa selaku pemenang dalam lelang lebak lebung, ditutupnya anak sungai tersebut merugikan dirinya selaku pemenang lelang. Apalagi, penutupan sungai tidak ada musyawarah dengan pemegang sungai.
"Yang jelas saya tidak mau tahu, bendungan di sungai harus di buka," kata Sopa karena merugikan masyarakat desa, karena ikan sungai tidak bisa masuk.
Masih kata Sopa, kontraktor harus memahami lingkungan masyarakat jangan asal membangun saja. "Kami warga desa bukan tidak senang dengan adanya bangunan pintu air ini, namun tolong diperhatikan dampak lingkungannya," harap Sopa.
Terpisah Kepala Dinas Pertanian H Syarifudin SP Msi mengatakan, dibangunnya pintu air ini dapat menguntungkan petani lebak dan petani sawah di desa setempat. Namun, seyogjanya kontraktor juga memperhatikan dampak lingkungan jangan sampai warga dirugikan.
"Ya dimana bendungan itu, nanti stafnya akan mengecek lokasi anak sungai yang dibendung sejauh mana dampak bagi masyarakat," singkatnya.
Sementara pihak kontraktor belum bisa dikonfirmasi, karena belum dapat ditemui tidak ada di lokasi penutupan anak sungai maupun di lokasi pembuatan pintu air. (mbd)
SRIPO/MAT BODOK
BENDUNG -- Anak Sungai Komering di Desa Serigeni Lamal dibendung oleh pihak kontraktor sehingga air meluap kepekarangan rumah warga dan ikan sungai tidak masuk ke lebak kecil.jpg
SRIPO/MAT BODOK
BENDUNG -- Anak Sungai Komering di Desa Arisan Buntal dibendung oleh pihak kontraktor sehingga air meluap kepekarangan rumah warga dan ikan sungai tidak masuk ke lebak kecil.jpg
0 Response to "Berita OKI"
Post a Comment