Dua Naskah
Kedalaman Lubang Sampai 30 Cm
//Tak Hati-hati Bisa Terguling
PALEMBANG, SRIPO --- "Kalau tidak terbiasa, truk bisa terbalik atau terguling. Karena kondisi jalan banyak yang berlobang dan ditutupi genangan air hujan," ujar Adi, sopir truk yang tiba di Pelabuhan Tanjung Api-Api (TAA) Banyuasin, Selasa (15/11).
Akses jalan menuju Pelabuhan TAA, kini banyak dikeluhkan warga. Khususnya bagi pengendara mobil truk yang membawa muatan barang untuk dibawa ke Bangka.
Dari pantauan Sripo, akses jalan menuju Pelabuhan TAA banyak yang rusa parah. Terutama jarak sekitar 20 km menuju arah ke pelabuhan yang kondisi jalannya banyak yang berlubang.
Lebar lubang mayoritas hampir setengah jalan. Bahkan ada lubang jalan yang lebarnya sama dengan lebar jalan. Kedalaman lubang pun sekitar 20 cm sampai 30 cm dan ditutupi genangan air hujan.
Tampak sejumlah mobil truk yang melintas, sopir truk ekstra hati-hati. Terutama truk yang bermuatan barang bertonase besar. Sopir truk pun harus mengendarai truk semahir mungkin, agar tidak terjebak dan kemungkinan terbalik jika salah ambil posisi jalan untuk dilintasi.
"Biasanya dari simpang bandara ke pelabuhan ini tembus dua jam. Tapi kini harus ditempuh dengan waktu tiga jam bahkan lebih. Itu pun bagi sopir yang sudah terbisa melintas dan mengetahui kondisi jalan. Kalau sopir yang baru pertama kali melintas, mungkin bisa terguling jika tak hati-hati," ujar Adi, sopir truk yang rutin seminggu sekali mengantar barang muatan ke Pulang Bangka.
Bukan hanya sopir truk yang mengeluh, kendaraan pribadi yang hendak mengantar kerabat atau keluarganya ke Pelabuhan TAA pun ikut mengeluh dengan kondisi jalan.
"Waduh, jalannya banyak berlubang. Harus hati-hati mau melintas, bisa-bisa mobil kita terguling. Lubang jalannya tertututp genangan air, saya sendiri rasanya malas jika mau ke sini (Pelabuhan TAA) jika jalannya rusak," Imran, pengendara mobil Avanza yang mengantar kerabatnya untuk ke Bangka di Pelabuhan TAA.
Warga di lokasi jalan rusak pun mengeluh dengan kondisi jalan. Seperti di Desa Muara Sungsang Kecamatan Banyuasin II yang khawatir dengan setiap kali kendaraan melintas.
"Sudah hampir setahun ini kondisi jalan banyak yang berlobang, kami warga pun sudah sering menimbun jalan yang berlobang dengan tanah, tapi tetap rusak," ujar H Marzuki, Kepala Desa (Kades) Muara Sungsang.
Marzuki mengatakan, selaku perangkat desa sudah mengajukan permohonan perbaikan sampai ke pemerintah pusat, karena jalan menuju Palebuhan TAA statusnya jalan negara. "Baru hari ini (kemarin) sudah ada pihak PU (Pekerjaan Umum) dari pusat melakukan perbaikan, tapi priroritas jalan yang diperbaiki yakni kondisi jalan yang benar-benar rusak parah," ujarnya.(bew)
--- Penumpang TAA Sepi
PALEMBANG, SRIPO --- Arus penumpang di Pelabuhan TAA Banyuasin, sepi dari hilir mudik penumpang yang hendak menyeberang ke Pulau Bangka.
Dari pantauan Sripo Selasa (15/11) di Pelabuhan TAA Banyuasin, tidak tampak begitu padat penumpang. Bahkan kapal feri pun tidak dipenuhi kendaraan yang hendak menyeberang ke Pulau Bangka.
Cuaca ekstrim yang melanda wilayah Sumsel sekitar, tidak mempengaruhi operasionalnya kapal feri yang mengangkut penumpang rute Pelabuhan TAA-Pelabuhan Mentok Bangka.
"Penumpang saat ini memang sepi, kapal feri saja tidak penuh terisi penumpang dan kendaraan. Arus penumpang itu ramai biasanya jelang akhir tahun pada waktu liburan, tapi saat ini masih sepi," ujar Ngatijan, petugas Pelabuhan TAA.
Mengenai kondisi cuaca eksrim, Ngatijan mengatakan, tidak mempengaruhi operasionalnya kapal feri. Setiap harinya kapal feri berangkat dan tiba dari Bangka sesuai jadwalnya. Karena untuk gelombang laut masih normal dan belum ada ancaman pasangnya gelombang laut.
"Mungkin faktor lain mengapa penumpang sepi, bisa jadi karena kondisi jalan yang rusak. Jadi masyarakat banyak yang malas ke pelabuhan. Jadi yang ada saat ini adalah kendaraan angkutan yang membawa ke Bangka sesuai muatan yang dibawa," ujarnya.(bew)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "1511bew2.kot"
Post a Comment