Widodo : Sepakbola Kita Hancur
//SFC Kalah Tipis Lawan PSM
PALEMBANG--Kekalahan Sriwijaya FC kontra PSM Makasar menjadi tanya besar di pihak Laskar Wong kito. Bukan perkara gol Ferdinan yang merubah skor menjadi 2-1, melainkan proses terjadinya gol yang berawal dari kesalahan wasit yang diam saja saat pemain PSM melakukan lemparan yang selayaknya milik SFC.
Pelatih Sriwijaya FC, Widodo C Putro pun memberikan protes keras. Bahkan, ia tidak berlama-lama saat melakukan konferensi pers usai pertandingan. Dilansir dari Tribun Timur, Setelah mengucapkan salam pembuka, tiba-tiba ia beranjak dari kursinya dan mengajak kapten tim, Firman Utina meninggalkan ruang konfrensi pers. "No Comment,' singkat Widodo.
Sebelum meninggalkan ruangan, sembari berjalan dia sempat mengucapkan kata.
"Sepakbola kita hancur," katanya berlalu.
Sikap Widodo ini bisa dikatakan sebagai aksi protes atas kepemimpinan wasit Iwan Sukoco.
Setelah gol Ferdinand Sinaga tercipta di akhir babak kedua, tim SFC elakukan protes keras pada Match Commisioner dan wasit Iwan Sukoco.
Protes bukan ditujukan pada gol PSM, melainkan pada momen lemparan kedalam yang terjadi sebelum gol Ferdinand. Pihak Sriwijaya mengklaim bahwa lemparan kedalam adalah milik mereka, namun wasit tidak menunjuk sehingga tim PSM mengambil inisiatif untuk lemparan kedalam tersebut.
Berawal dari lemparan kedalam inilah momen gol PSM tercipta di menit tambahan babak kedua, dan nyaris membuat SFC mengambil keputusan untul walk out (WO). Namun, SFC dengan besar hati tetap menyelesaikan pertandingan.
"Kejadiannya sangat dekat dengan asisten wasit, yang anehnya Iwan juga berani memutuskan bola untuk PSM padahal asistennya belum memutuskan. Silahkan liat rekaman pertandingannya, semua orang di stadion juga tahu bahwa lemparan tersebut seharusnya untuk SFC," keluhnya
Bola yang hendak diamankan oleh Ngurah Nanak sebelum keluar lapangan sudah sangat jelas menyentuh pemain PSM Titus Bonai terlebih dulu. "Jarak saya pun sangat dekat dengan kejadian sehingga jelas sekali, dan kesalahan seperti ini bukan sekali dilakukannya di pertandingan ini. Terakhir sangat fatal dan mengapa saat injury time?," tutur Widodo
Menurutnya, SFC tidak layak kalah di pertandingan ini dan poin yang sudah di depan mata lenyap karena buruknya kepemimpinan wasit. "Bagi saya SFC tidak kalah dan minimal mendapatkan poin di laga ini, mereka sudah berjuang keras dan membuat pemain PSM tidak berkembang. Namun sangat disayangkan, kompetisi atau turnamen yang seharusnya muaranya untuk kepentingan timnas malah terus dirusak seperti ini," tegasnya
Sementara itu, Rene Albert pelatih PSM Makassar enggan mengomentari kepemimpina wasit dan lebih menyoroti buruknya pengaturan jadwal di kompetisi TSC 2016. "Kemarin Jumat di Malang kami harus bermain jam 10 malam, sekarang justru harus memulai laga di jam 3 sore di bawah teriknya matahari, musim depan hal ini tidak boleh terjadi. Jadwal sangat padat sekali dan pemain jadi korbannya," keluhnya.
Pelatih asal Belanda menegaskan sulit baginya menuntut pertandingan yang berkualitas bila hal ini terus terjadi. "Lapangan juga tidak memadai, bagaimana sepakbola Indonesia bisa maju? Saya harus sampaikan ini dan pihak operator harus mengurus hal mendasar seperti ini dulu karena sangatlah penting karena bila tidak dilakukan maka tidak mungkin ada perkembangan positif," pungkasnya.
Jalanya pertandingan, sejak awal kedua tim tampil terbuka. Baik Laskar Wong Kito, maupun Juku Eja bermain lepas dengan silih berganti melancarkan serangan. Tuan rumah dihadapan ribuan pendukung seperti mengincar angka lebih dulu, mengandalkan akselerasi sayap ditopang pemain gelandang jangkar Wiliem Pluim, beberapa kali pertahanan SFC ditekan.
Namun, tebalnya pertahanan SFC sulit untuk ditaklukan Ferdinan dkk. Bahkan, beberapa kali mengandalkan serangan balik SFC berhasil mencuri peluang dan membuat lawan sedikit tertekan. Tapi sayang, hingga akhir babak pertama skor tidak berubah masih 0-0 untuk kedua tim.
Dibabak kedua, pelatih PSM Makasar mengambil inisiatif lebih dulu untuk merubah ritme permainan. Ia menarik, M Rahmat digantikan Titus Bonai dimenit 46. Permainan PSM memang lebih berbahaya. Kedua sayap PSM lebih berbahaya dengan adanya Tibo yang sangat baik melakukan akselerasi dan umpan sodoran ke depan gawang. Tapi sayang, terlalu asik menyerang umpan balik dari SFC berbuah hasil ketika akselerasi Hilton yang menyisir sisi kiri lawan tak bisa dihentikan. Hilton memberikan umpan terarah dengan sigap disambar Musafry dan menjadikan gol untuk Laskar Wong Kito, skor 1-0 dimenit 72.
Permainan kembali bergulir. Kali ini giliran PSM tampil lebih agresif. Syamsul Bakhri ditarik menggantikan Ridwan. Dan petaka bagi SFC ketika akselerasi Ferdinan dikotak penalti dijatuhkan Fachrudin dianggap pelanggaran oleh wasit. Rasyid sebagai ekeskutor cukup dingin menjalankan tugasnya dan sukses menyamakan kedudukan, 1-1 dimenit 83.
Permainan kembali bergulir, tapi tuan rumah yang berhasil menyamakan kedudukan lebih beringas dan berambisi merebut poin penuh terus menekan. Widodo seperti cukup dengan poin imbang, ia mencoba lebih bertahan menarik Firman Utina digantikan Ngurah Nanak yang ternyata berbuah petaka. Dimenit 90, saat lemparan kedalam PSM mengambil kesempatan saat wasit mendiamkan lemparan kedalam. Nanak seakan bingung, hingga pertahanan SFC sedikit renggang. Umpan Ardan Aras menemui sasaran ketika Ferdinan tepat melakukan heading yang tak bisa dijangkau Teja. 2-1 untuk PSM hingga wasit meniup pluit panjang.
Dengan hasil ini, SFC tertahan di peringkat 4 dengan 4o poin. Sedangkan PSM naik keperingkat 8 dengan 35 poin. Selanjutnya, SFC akan menjamu Persija di Palembang, 23 Oktober mendatang. (cr10)
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Indosat.
0 Response to "Widodo : Sepakbola Kita Hancur //SFC Kalah Tipis Lawan PSM "
Post a Comment