Buy and Sell text links

Petani Beralih Jadi Nelayan


Rizal Beralih Profesi Nelayan

INDERALAYA--Intensitas curah hujan meningkat akhir-akhir ini, menyebabkan ratusan ha sawah milik petani di Desa-desa dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), terendam. Kondisi itu, sangat merugikan bagi mereka yang sebagian besar menggantungkan hidup sebagai petani sawah. Sehingga, untuk menyambung hidup, mereka pun terpaksa nyambi beralih profesi. Seperti yang dirasakan Rizal (40), petani warga Desa Pemulutan. Ia pun harus banting setir demi menafkahi isteri dan keluarganya dengan nyambi sebagai pencari ikan sungai (nelayan). Pasalnya, dua bidang sawah miliknya terancam gagal panen akibat terendam air. 

"Tahun ini, tidak dapat diharapkan lagi pak, ya begitu lah kondisinya," kata Rizal, seraya menyebut gagal panen tahun ini, untuk kali pertama terjadi setelah enam tahun terakhir. "Kalau di tahun sebelumnya, pernah terjadi. Tapi, tidak sebesar tahun ini," tambah Rizal, Senin (24/10). Ia menyatakan, tidak semua petani Pemulutan mengalami nasib demikian yang dia rasakan. Akan tetapi, hanya sebagian kecil. Karena, rata-rata petani yang terancam gagal panen, lokasi sawahnya berjarak cukup jauh dari sungai dan umumnya, sawah yang berada di daerah kisaran rawa-rawa. 

Lanjutnya, profesi nelayan hanya dilakukan dalam kondisi dadakan. "Ya, selagi tidak ada pekerjaan, sementara waktu mencari ikan dulu. Nanti, kalau hampir memasuki musim panen, ya lanjut lagi," katanya. Hanya saja, dikatakannya, ketika air besar seperti ini penghasilan sebagai nelayan tidak dapat diharapkan. "Ketika air pasang atau banjir, sulit untuk mendapatkan ikan yang besar. Biasanya, ikan besar seperti gabus, baung, patin, kita dapatkan saat musim kemarau. 

Kalau musim hujan dan air pasang seperti ini ikan yang ada malah ukurannya kecil-kecil. Memang banyak ikannya, tetapi karena ukurannya kecil-kecil, jadi tangkapan sehari-hari paling banyak 2-3 kg saja," ujarnya. Dengan hasil seperti ini kalaupun dijual, tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Cara kita manual, dengan cara menangkul. Kalau kita jaring, ikan tidak dapat. Karena biasanya ukuran lubang jaring besar-besar. Berbeda dengan tangkul, ikan kecil sekali pun bisa kita tangkap," terangnya. 

Dikatakan Rizal, khusus untuk petani tidak semua beralih profesi sebagai nelayan. Ada juga yang beralih profesi menjadi tukang ojek. Bahkan, tidak jarang mereka bekerja di kota Palembang sebagai buruh harian. "Alhamdulillah memang kota Palembang dengan kecamatan Pemulutan sangat dekat. Sehingga banyak warga kita yang bekerja di Palembang," katanya. Ketika musim hujan tiba, menurut Rizal memang sudah biasa para petani banting setir. 

"Inilah yang membuat kehidupan petani di Pemulutan semakin sulit. Tapi, kalau mau pindah kami harus pindah kemana. Sedangkan, rumah dan keluarga kami semuanya ada di Pemulutan. Biarlah hidup apa adanya pak. Yang penting kami bisa makan, dan anak kami bisa sekolah," ujarnya. Jakfar, salah satu nelayan di kecamatan Pemulutan menjelaskan dirinya setiap hari menggunakan perahu kecil untuk mencari ikan. "Ada juga ikan yang besar pak. Seperti baung, tapi memang agak sulit mendapatkannya. Biasanya yang banjir ikan ukuran kecil-kecil. Ikan ini tidak langsung kami jual, biasanya kami keringkan dahulu menjadi ikan asin. Kalau sudah banyak baru kami jual ke Palembang," papar bapak empat orang putera ini.(cr7)


Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

  • Berita BanyuasinPelayan Warung Kopi Setengah Bugil DiamankanBANYUASIN, SRIPO -- Pemilik warung Esek - esek berkedok warung kopi pinggir Jalan Lintas Timur (… Read More...
  • Jaga Hubungan Kejaksaan Dengan Pemda dan Forkopinda Secara ProfersionalSRIPOKU.COM, MUARAENIM,---Dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) dan s… Read More...
  • Berita OKU SelatanHamidi dan Anak, Cucj dan Menantu Menumpang di Rumah Saudara* Harta Benda Habis Hangus Terbakar.* Korban Baru Menjual Hasil PanenLaporan War… Read More...
  • Berita Banyuasin 1Pelayan Warung Kopi Setengah Bugil DiamankanBANYUASIN, SRIPO -- Pemilik warung Esek - esek berkedok warung kopi pinggir Jalan Lintas Timur (… Read More...
  • 586 Hektar Manjadi Kawasan Ekonomi Khusus Bukit AsamSRIPOKU.COM, MUARAENIM,---Sebanyak 586 Hektar lahan yang tersebar di Kecamatan Tanjung A… Read More...

0 Response to "Petani Beralih Jadi Nelayan"