Buy and Sell text links

Oleh-oleh Dari Tanah Suci (3, habis)

Oleh-oleh Dari Tanah Suci (3, habis)
Kebersihan Bukti Iman Kita

KEBERSIHAN merupakan sesuatu yang dicintai Allah. Ungkapan yang baik dan islami ini dasarnya ada pada hadits riwayat Tarmizi yang memberikan arti bahwa menjaga kebersihan segala sesuatu merupakan bukti keimanan seorang muslim, karena dia telah beriman kepada Allah SWT, Dzat yang Mahabersih.
Sebagai muslimah, sejatinya menjaga kebersihan dimulai dari diri sendiri, di kehidupan sehari-hari hingga berlanjut menunaikan ibadah dalam rukun Islam.
Ketika saya menunaikan ibadah haji bulan September lalu, satu catatan soal kebersihan ini perlu menjadi perhatian bersama.
Terkadang dengan alasan sibuk atau terburu-buru, kebersihan menjadi nomor dua atau nomor ke sekian. Misalkan saja ketika wukuf di Arafah, selama satu hari satu malam dengan berihram seharusnya tetap menjaga kebersihan tubuh, meski harus antri ke kamar kecil. Pemakaian tisu, pantyliner atau pakaian dalam sekali pakai (langsung dibuang) menjadi perhatian bersama untuk menciptakan kebersihan tersebut.
Namun sangat disayangkan hal ini belum bisa menjadi kenyataan. Setiap muslimah yang meninggalkan kamar kecil, umumnya juga meninggalkan sampah berupa tisu dan teman-temannya berceceran di lantai. Sebagai muslimah, saya sendiri merasa risih dan jijik melihat hal tersebut. Apabila giliran masuk ke kamar kecil tiba, saya harus ekstra membawa kantong plastik dan gantungan pakaian yang terbuat dari kawat untuk mengait sampah-sampah yang ditinggalkan jemaah sebelumnya.
Setelah sampah terkumpul dalam kantong plastik, barulah saya bisa membersihkan tubuh dengan nyaman. Jika tidak, pasti isi perut saya akan keluar mendapati kamar kecil dalam keadaan kotor tersebut.
Ada jemaah yang berkomentar, "Maklum saja ini kan tempat umum, jadi kebersihan sulit dijaga". Namun anggapan itu saya pikir keliru. Justru di tempat umum seperti itulah, kita harus menjaga kebersihan bersama. Jika masing- masing jemaah dapat menjaga kebersihan, membuang sampah di tempat yang telah disediakan, tentunya akan tercipta kenyamanan untuk semua. Itu baru cerita sampah di kamar kecil.
Di jalanan maktap pun tak luput dari ceceran sampah. Coba bayangkan dari ribuan jemaah di maktap Indonesia, berapa banyak bisa menghasilkan sampah dalam hitungan jam. Itu pun tidak dibuang pada tempat seperti polybag yang telah diletakkan di setiap sudut maktap. Sampah berceceran di setiap tempat, meski setiap jam petugas sampah berkerja keras membersihkan sampah tersebut.
Ada jemaah yang membuang sisa mie, kulit buah, sisa susu atau kopi di jalanan maktap sehingga jalanan menjadi becek dan menimbulkan aroma tak sedap. Dari segi kesehatan lingkungan dapat dipastikan bisa memicu timbulnya penyakit.
Ketika ditegur, jawaban yang keluar, "kan ada petugas kebersihan", jawabnya. Hello.... para jemaah... Kita ke tanah suci untuk menunaikan ibadah. Mengapa ibadah yang dilakukan tidak dimulai dengan menjaga kebersihan. Itu adalah perintah Allah, karena Allah sangat suka dengan kebersihan.
Petugas kebersihan memang bertugas mengumpulkan sampah, tapi kita bisa kan ikut meringankan tugas mereka yang berkubang dengan sampah setiap hari dengan membuang sampah pada tempatnya. Pemandangan serupa juga didapati ketika di Mina, hingga saya merasa malu hati melihat ini.
Ketika sempat berkunjung ke maktab seorang teman dari negara Turki dan menggunakan kamar kecilnya, sungguh di luar dugaan. Keadaannya cukup bersih dan nyaman. Wah, jemaah Turki bisa menjaga kebersihan, mengapa jemaah kita tidak bisa.
Sedih melihat kenyataan ini. Saya juga tidak melihat-lihat ke tempat lain, karena keperluan ibadah yang harus didahulukan. Paling tidak sudah ada contoh, bahwa kebersihan itu bisa dijaga, jika ada niat.
Namun alhamdulillah kekecewaan yang saya rasakan sedikit terhibur karena ada sebagian jemaah yang sependapat dengan saya. Paling tidak, kami sudah memulai menjaga kebersihan dari diri kami.
Yuk ....para jemaah haji yang akan menunaikan ibadah haji tahun depan, mari berkomitmen untuk menjaga kebersihan lahiriah dan lingkungan menuju keberihan bathin haji yang mabrur. Dan ingat, kebersihan sebagian dari iman. Kebersihan adalah bukti iman kita. (hj harina asiana)



Dikirim dari iPad saya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Oleh-oleh Dari Tanah Suci (3, habis)"