Buy and Sell text links

Berkeliling Daerah Jual Ayunan

Berkeliling Daerah Jual Ayunan

INDERALAYA--Kondisi Jalan Raya Inderalaya-Prabumulih tepatnya di pintu keluar kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Inderalaya, kali ini nampak berbeda. Pantauan di lokasi, Selasa (25/10), deretan puluhan bahkan belasan ayunan yang terbuat dari bahan pita nampak berjejer. Setelah dihampiri, muncul seorang pria berambut gondrong penjual tali ayunan. Pria tersebut bernama Dedi (35), warga Kabupaten Muara Enim. Dirinya menjual berbagai macam warna ayunan ungu, merah, biru, hijau, pink berukuran 3 meter. Untuk harga ayunan dibanderol senilai Rp 70 ribu perunit. Harga tersebut bisa di nego sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan calon pembeli. "Kita buka harga jual ayunan Rp 70 ribu perunit-nya pak. Tapi harga itu, bisa dikurangi lagi," kata bapak dua anak ini, ketika ditemui sripo, Selasa (25/10). 

Ia menuturkan, tidak hanya berjualan di Inderalaya Ogan Ilir. Namun juga, dirinya berjualan ayunan di beberapa daerah di luar Provinsi Sumsel seperti Kabupaten Muaro Bungo Jambi serta Provinsi Lampung. Sedangkan, berjualan di kawasan Unsri baru digelar sejak dua hari ini. "Berpindah-pindah. Saya pernah berjualan di Jambi, Muara Enim dan Kabupaten kota yang ada di Sumsel. Bahkan, diluar Sumsel," ujarnya. Dirinya menambahkan, berada di satu kota dengan kota lainnya paling tidak dalam jangka waktu selama satu bulan. "Apabila dirasa mulai sepi pembeli. Ya, mau tak mau kita harus pindah mencari lokasi lain," tutur Dedi. Dia mengatakan, sejak digelarnya dagangan ayunan yang dia geluti pada Senin (24/10) lalu, setidaknya 5-7 buah ayunan perhari yang sudah laku terjual.

Dari jumlah pembeli yang meminati barang dagangannya itu, umumnya merupakan kalangan anak-anak remaja mahasiswa-mahasiswi yang memiliki hobi mendaki gunung. Dan ada juga, ibu rumah tangga yang minat membeli untuk di pekarangan rumah. Pria perawakan gondrong berkulit sawo matang ini mengaku, keuntungan bersih yang diperoleh selama menggeluti bisnis ayunan setidaknya bisa meraup Rp 2-3 juta perbulan bahkan lebih. "Itu tergantung jumlah ayunan yang laku dalam satu hari," paparnya seraya menyebut, barang-barang dagangan itu, diperoleh dari rekannya yang ada di Kabupaten Muara Enim, untuk selanjutnya dijual ke daerah-daerah. 

"Mengenai cara pemasangan ayunan, tidak begitu sulit, cukup diikatkan antar dua tiang saja yang berjarak lebih kurang tiga meter," paparnya.
Meski rindu dengan keluarga, ia tak bisa  berbuat banyak. "Kalau sudah diluar kota, cuma bisa telpon," tambah Dedi. Terlihat, sejumlah pengendara nampak menghampiri deretan ayunan dagangan milik Dedi. Ada yang sekedar melihat-lihat, dan ada juga yang minat untuk membeli.(cr7)

Teks photo : Dedi (35), penjual ayunan tali keliling daerah saat menggelar dagangannya di seputar Jalinsum Inderalaya-Kayuagung, tepatnya tak jauh dari pintu keluar kampus Unsri Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir. 





Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berkeliling Daerah Jual Ayunan"