Tinggalkan RTLH, Bangun Rumah Baru
PAGARALAM, SRIPO - Pemanfaatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mulai terlihat realisasinya. Penerima BSPS mulai merombak Rumah Tak Layak Huni (RTLH) miliknya, untuk membangun rumah baru yang lebih layak.
Junhar (45) warga Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Dempo Utara sudah memanfaatkan BSPS untuk membangun rumah baru. Bahkan rumah lama miliknya dibongkar habis dan dibangun baru kembali.
"Jika sekedar merombak hasilnya tidak akan bagus. Bangunan rumah saya ini sudah banyak keropos. Kalau hanya ditambal, ujung-ujungnya harus diperbaiki lagi," ujarnya.
Kondisi rumah lama milik Junhar yang berbentuk panggung memang nampak memprihatinkan. Sebagian besar dinding rumah yang terbuat dari papan sudah ditambal. Atap sengnya banyak yang bocor. Bila rumah lama terbuat dari papan, maka rumah baru ini terbuat dari dinding beton dengan luasnya sekira 6x6 meter.
"Ada dua kamar dan ruang tamu. Saat ini rumah kami bukan lagi rumah kayu namun sudah jadi rumah beton," katanya.
Ditemui terpisah, Suwanto (55) penerima BSPS di Kelurahan Bumi Agung lainnya, juga mengaku sangat senang dengan bantuan BSPS.
"Kita baru seminggu mulai bangun. Ini baru jadi tiangnya saja," ujarnya.
Rumah lama milik Suwanto ini sendiri memang sangat memperihatinkan. Luasnya hanya sekira 4x3 meter. Semua bangunan rumah, terbuat dari bambu. Kondisi yang sama terlihat dengan kondisi rumah Suryati, penerima BSPS lainnya. Rumah Suryati dulunya berbentuk panggung dengan dinding dari bambu. Kini rumah tersebut sudah dibongkar.
"Jadi, rumah Suwanto, Junhar dan Suryati, masuk kategori tidak layak huni," jelas Fajar, petugas pendamping penerima BSPS Kelurahan Bumi Agung.
Namun jumlah bantuan untuk penerima BSPS tidak akan berubah. Hal itulah disebutkan Fajar sebagai stimulan alias perangsang. Pemerintah kata dia, memberikan rangsangan berupa insentif kepada warga untuk membangun rumah yang lebih layak.
"Stimulan itu dicairkan dalam dua tahap. Via transfer bank langsung ke toko material yang ditunjuk oleh penerima," jelasnya.
Fajar menjamin, penerima BSPS di Kelurahan Bumi Agung adalah orang layak menerima bantuan. Ditegaskannya, sebelum menetapkan penerima, pihaknya sudah melaksanakan survei langsung ke lapangan.
"Sebenarnya di Kelurahan Bumi Agung ini kuota penerimanya adalah 45 orang. Tapi, setelah kita cek dan verifikasi, yang layak cuman 40 orang," sebutnya.
Sisa dari kuota tersebut diserahkan kepada warga yang lebih layak lagi di beberapa kelurahan.(one)
PAGARALAM, SRIPO - Pemanfaatan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang digagas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) mulai terlihat realisasinya. Penerima BSPS mulai merombak Rumah Tak Layak Huni (RTLH) miliknya, untuk membangun rumah baru yang lebih layak.
Junhar (45) warga Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Dempo Utara sudah memanfaatkan BSPS untuk membangun rumah baru. Bahkan rumah lama miliknya dibongkar habis dan dibangun baru kembali.
"Jika sekedar merombak hasilnya tidak akan bagus. Bangunan rumah saya ini sudah banyak keropos. Kalau hanya ditambal, ujung-ujungnya harus diperbaiki lagi," ujarnya.
Kondisi rumah lama milik Junhar yang berbentuk panggung memang nampak memprihatinkan. Sebagian besar dinding rumah yang terbuat dari papan sudah ditambal. Atap sengnya banyak yang bocor. Bila rumah lama terbuat dari papan, maka rumah baru ini terbuat dari dinding beton dengan luasnya sekira 6x6 meter.
"Ada dua kamar dan ruang tamu. Saat ini rumah kami bukan lagi rumah kayu namun sudah jadi rumah beton," katanya.
Ditemui terpisah, Suwanto (55) penerima BSPS di Kelurahan Bumi Agung lainnya, juga mengaku sangat senang dengan bantuan BSPS.
"Kita baru seminggu mulai bangun. Ini baru jadi tiangnya saja," ujarnya.
Rumah lama milik Suwanto ini sendiri memang sangat memperihatinkan. Luasnya hanya sekira 4x3 meter. Semua bangunan rumah, terbuat dari bambu. Kondisi yang sama terlihat dengan kondisi rumah Suryati, penerima BSPS lainnya. Rumah Suryati dulunya berbentuk panggung dengan dinding dari bambu. Kini rumah tersebut sudah dibongkar.
"Jadi, rumah Suwanto, Junhar dan Suryati, masuk kategori tidak layak huni," jelas Fajar, petugas pendamping penerima BSPS Kelurahan Bumi Agung.
Namun jumlah bantuan untuk penerima BSPS tidak akan berubah. Hal itulah disebutkan Fajar sebagai stimulan alias perangsang. Pemerintah kata dia, memberikan rangsangan berupa insentif kepada warga untuk membangun rumah yang lebih layak.
"Stimulan itu dicairkan dalam dua tahap. Via transfer bank langsung ke toko material yang ditunjuk oleh penerima," jelasnya.
Fajar menjamin, penerima BSPS di Kelurahan Bumi Agung adalah orang layak menerima bantuan. Ditegaskannya, sebelum menetapkan penerima, pihaknya sudah melaksanakan survei langsung ke lapangan.
"Sebenarnya di Kelurahan Bumi Agung ini kuota penerimanya adalah 45 orang. Tapi, setelah kita cek dan verifikasi, yang layak cuman 40 orang," sebutnya.
Sisa dari kuota tersebut diserahkan kepada warga yang lebih layak lagi di beberapa kelurahan.(one)
0 Response to "BERITA PAGARALAM 1"
Post a Comment