Konsultan Rencanakan Bangunan dengan Hayalan
· Jembatan Desa Talang Rimba Tak Berpungsi
KAYUAGUNG, SRIPO – Jembatan penghubung Desa Talang Rimba Kecamtan Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang membelah aliran sungai tersebut sulit dilalui kendaraan roda dua apalagi kendaraan mobil. Lantaran, jalan menuju jembatan turun sehingga warga harus membangun jembatan kayu sebagai bantuan naik ke jembatan.
Pantauan wartawan, Senin (17/10) jembatan yang dibangun sebagai jalan penghubung warga desa dari Desa Pelimbangan, Desa Kebun Jabe, dan Desa Ulak Kedondong itu, sepertinya dibangun asal jadi. Sebab, jembatan yang berdiri kokoh itu tinggi dari badan jalan. Tampaknya, konsultan perencana dari dins terkait tidak melihat kondisi di lapangan untuk merencanakan suatu bangunan. Sehingga, proyek yang menelan biaya besar tadi tidak tepat sasaran yang membuat masyarakat di rugikan.
"Memang akses jalan itu baru. Paling tidak konsultan perencana bisa menggambarkan keadaan dan kondisi bangunan yang akan dibangun," kata warga Cengal Fauzan Niaga panjang lebar. Jembatan itu, seharusnya bisa menjadi transportasi bagi warga petani untuk membawa hasil panen. Namun, dengan jembatan yang membahayakan itu, petani tidak bisa melintas di atas jembatan.
"Kalau petani membawa hasil tanamnya masih lewat sungai dengan sebuah perahu dari kebunnya. Kalau melintas di atas jembatan sangat membahayakan. Pembangunan jembatan ini tampaknya tidak adanya perencanaan yang matang," ujar Fauzan yang meminta kepada seluruh kabid perencana maupun konsultan perencana jangan membuat suatu rencana bangunan itu dengan hayalan. Seharusnya lihat ke lapangan dan baru di buat gambar dan rencana anggaran biaya (RAB)
Senada dikatakan, Hamka Sandra (27) pembangunan yang ada di Desa Talang Rimba sepertinya kurang perhatian dari pemerintah, bak di anak tirikan mengenai pembangunan. Padahal, Desa Talang Rimba terebut desa tertua di Kecamatan Cengal. "Ada bangunan, tetapi kurang pengawasan yang mengakibatkan bangunan dibangun oleh kontraktor asal jadi seperti, dua unit jembatan yang baru dibangun kini sudah rusak dan kembali dianggarkan oleh pemerintahan sekarang," ujar Hamka.
Untuk jembatan penghubung antara Desa Talang Rimba dengan 3 desa yang ada di Kecamatan Cengal yang seharusnya akses jalan sudah ramai kini tak berpungsi sama sekali. "Jalan itu, tidak ada yang berani melintasinya, terkecuali anak-anak yang hanya memanfaatkan untuk mencuci sepeda motor saja," tutur Hamka yang menyesalkan perencanaan dilakukan asal jadi yang penting meraup keuntungan dalam pembangunan.
Terpisah, Pjs Kepala Desa (Kades) Desa Talang Rimba Gotot Holden SSos menyikapi kurangnya pembangunan di desa yang dipimpinnya sekarang mengatakan, sebenarnya Desa Talang Rimba banyak pembangunannya. Tetapi keadaan alam yang membuat pembangunan di desanya cepat rusak.
"Untuk pembangunan sudah mulai, seperti rencana pembangunan jalan dan juga jembatan penghubung yang dulunya menggunakan plat dan kini sudah diganti dengan jembatan beton. Untuk jembatan plat di ujung desa saya akui jalannya turun, kaena memang awalnya jalan rawa-rawa dan perlu proses panjang," jelas Gotot yang berusaha akan membangun tanah kelahirannya melalui dana desa dan dana dari APBD maupun dari Provinsi Sumsel tentunya.
"Warga sekarang ini sangat mengharapkan akses jalan di dalam desa, seperti jalan setapak layang. Sebab, rata-rata warga Desa Talang Rimba banyak yang membangun rumah, atau pondok di atas air sungai," harap Gotot yang menyebutkan jalan setapak layang dari kayu dan papan yang dibuat warga secara swadaya sekarang ini sudah mulai rapuh dan rusak. (mbd)
SRIPO/MAT BODOK
BERMAIN -- Anak-anak Desa Talang Rimba bermain di atas jembatan untuk mandi di Sungai Rimba berlari turun dari jembatan melewati susunan papan untuk turun jembatan, karena jalan tanah turun .jpg

0 Response to "Berita OKI"
Post a Comment