Buy and Sell text links

1110bew1.kot

Foto --- KAK SYAHRUL

Jamilah Bawa Dua Mangkuk
//Ratusa Warga Berebut Bubur Asyuro

PALEMBANG, SRIPO --- Berbekal membawa mangkuk yang kosong, ratusan warga antre di depan rumah di kediaman rumah Ustadz Ahmad Taufik Hasnuri di Jalan Ki Kms H Abdullah Azhary (Ki Pedatuan) Kelurahan 12 Ulu Kecamatan SU I Palembang, Selasa (11/10).

Sudah menjadi tradisi warga 12 Ulu dan sekitarnya setiap tahunnya, bahwa setiap tanggal 10 muharram, ratusan warga menyambangi rumah ustadz Taufik untuk mendapatkan bubur asyuro yang memang disangaja dibuat untuk dibagaikan kepada warga sekitar.

Dari pantauan Sripo, meskipun cuaca panas di bawah terik matahari, warga tetap terlihat antusias untuk mendapatkan bubus asyuro. Bahkan bukan satu mangkuk, ada sejumlah warga yang membawa dua sampai tiga mangkuk untuk diisi dengan bubur asyuro.

Meskipun sedikit berdesakan dan berebutan sembari menjulurkan tangan yang memegang mangkuk untuk diisi bubur asyuro, ratusan warga yang mayoritas ibu-ibu dan anak-anak tetap bergantian mengitari gengseng (kuali besar) tempat memasak bubur asyuro. Bahkan panitia yang ditugaskan untuk membagikan bubur asyuro, sedikit kewalahan lantaran dikerumuni warga.

"Alhamdulillah dapat makan bubur gratis. Memang kami setiap tahun di bulan muharom berebut untuk ambil bubur di rumah ustadz Taufik. Buburnya enak dan mudah-mudahan dapat berkah," ujar Jamilah (50), salah seorang warga yang antre mengambil bubur dengan bekal satu mangkuk plastik ukuran sedang.

Tak butuh waktu lama, hanya dalam kurun waktu 30 menit, bubur asyuro yang dimasak dengan menggunakan tujuh gengseng ludes dibagikan warga. Bahkan bubur asyuro yang sedikit hangus di dasar gengseng pun jadi rebutan warga. Bubur asyuro dimasak dengan kurun waktu empat jam lebih.

Bahan-bahan bubur asyuro diantaranya beras, daging sapi, daging ayam, rempah-rempah, bawang dan bumbu lainnya. "Rasanya memang enak, beda dengan bubur lainnya. Biasanya kami sebut bubur arab. Saya saja antre dengan bawa tiga mangkuk untuk ibu di rumah," ujar Rizki, bocah kelas VI SD yang ikut berdesakan antre mendapatkan bubur asyuro.

Ustaz Ahmad Taufik Hasnuri selaku pembina Majelis Taklim Raudhatul Ilmi yang dikenal juga sebagai penceramah kondang ini mengatakan, membagikan bubur asyuro kepada warga sekitar tempat tinggalnya sudah menjadi tradisi keluarga sejak tahun 1990-an. Tradisi bagi bubur juga dalam memperingati 10 muharram yang dilakukan setiap tahun. Bubur asyuro dimasak dengan bahan-bahan tertentu dan dimasak sekitar empat jam kemudian dibagikan kepada warga.

Intinya sebagai umat muslim, dianjurkan untuk bersedekah di bulan muharram sesuai hadist nabi. Siapa yang bersedekah di 10 muharram, Insyah Allah akan mendapatkan hidayah. "Kalau kita sering berbagi rejeki dan membahagiakan orang lain, insya Allah kita akan mendapatkan balasan dari Allah," ujar ustadz Taufik seraya juga membagikan sejumlah uang kepada anak-anak yang antrean untuk mendapatkan bubur asyuro.(bew)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "1110bew1.kot"