Buy and Sell text links

Warga Tanjung Raman Bentrok Dengan Polisi

Warga Tanjung Raman Bentrok Dengan Polisi
* Satu Warga Menderita Luka-luka
MUARAENIM, SRIPO---Tim gabungan Polres Muaraenim, bubarkan aksi warga Desa Tanjung Raman yang melakukan penghadangan truk batubara. Pasalnya dalam aksi tersebut diduga telah menjurus tindak anarkis.
Namun sayang, dalam upaya pembubaran tersebut berakhir dengan bentrok fisik, sehingga salah seorang warga Desa Tanjung Raman atas nama
Hadi Hasan (28), mengalami luka dibagian kepala, diduga terkena pukulan petugas, di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muaraenim, Jumat (9/9) sore.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, Sabtu (10/9), kejadian tersebut bermula ketika kelompok warga Desa Tanjung Raman melakukan aksi penghadangan truk batubara karena salah seorang warganya bernama Rangga (19), tewas kecelakaan diduga tertabrak truk batubara di jalan lintas Desa Kepur, Kota Muaraenim tidak jauh dari kantor Pos CPM,Rabu (6/9) sore. Kemudian keluarga besar korban bersama warga Desa Tanjung Raman lainnya, melakukan aksi penghadangan dengan tujuan ingin meminta pertanggungjawaban pelaku yang menabrak korban. Lalu, pihak perwakilan perusahaan angkutan Batubara melakukan pertemuan dengan keluarga korban dirumahnya korban yang dimediasi oleh kepolisian, Kamis (7/9), namun sampai malam belum ada kesepakatan. Karena tidak ada kesepakatan, keluarga besar korban kembali melakukan aksi penghadangan di jalan raya dan diduga terjadilah beberapa aksi penganiayaan baik terhadap sopir batubara dan pengguna jalan lainnya dengan bukti tiga buah laporan korban ke Polres Muaraenim.
Sejalan dengan aksi tersebut, lalu pada hari Jumat (9/9), sekitar pukul 15.30, kembali dilakukan pertemuan antara perusahaan dan keluarga korban yang difasilitasi kepolisian di Polsek Gunung Megang, dan berhasil menemukan kata sepakat. Namun sayangnya, kesepakatan yang telah dilakukan antara keluarga korban dan perusahaan tidak langsung disampaikan kepada warga yang lagi melakukan aksi penghadangan. Dan sekitar pukul 16.00, datang pasukan Polisi dengan kekuatan penuh ke Desa Tanjung Raman, dengan tujuan membubarkan kelompok warga melakukan penghadangan truk batubara karena diduga sudah mengarah ke tindakan anarkis. Bahkan sejumlah perwira sedang berupaya melakukan negosiasi dengan kelompok warga yang melakukan penghadangan agar bersedia membubarkan diri, namun pihak warga tetap pada pendiriannya tetap akan melakukan penghadangan. Karena tidak ada titik temu, akhirnya petugas mengambil langkah tegas dengan melakukan pembubaran karena penghadangan sudah menjurus ke tindakan kriminal. Namun ternyata warga melakukan perlawanan sehingga terjadilah bentrok fisik sehingga salah seorang warga bernama Hadi Hasan (28), terluka diduga terkena pukulan petugas. Karena korban terluka, petugas akhirnya membawanya ke RSUD dr HM Rabain Muaraenim untuk mendapatkan perawatan medis.
Namun, warga yang telah emosi, malah meneriakkan bahwa korban yang terluka ditangkap petugas dibawa ke Polres Muaraenim sehingga suasana semakin memanas. Bahkan beberapa ibu rumah tangga memukul tiang listrik berkali-kali tanda ada kejadian gawat dan untuk memanggil warga. Mendengar suara pukulan tiang listrik itu, spontan membuat warga ramai ramai keluar rumah sehingga menambah suasana semakin kacau. Namun beruntung, Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan SIK MSI, cepat tiba dilokasi kejadian untuk memenangkan emosi warga sehingga emosi warga sedikit mereda. Lalu Kapolres meminta sebagian pasukan ditarik dari lokasi tersebut. Setelah sebagian pasukan ditarik, barulah warga bersedia melakukan negosiasi dengan Kapolres Muaraenim yang dihadiri oleh tokoh masyarakat desa Tanjung Raman diantaranya, mantan kepala desa Tanjung Raman Baihaki danperangkat Desa Tanjung Raman serta keluarga korban bentrokan, pimpinan perusahaan angkutan batubara di Kantor Kepala Desa.
Menurut Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan, didalam pertemuan tersebut, mengaku sudah mengultimatum pihak perusahaan untuk segera menyelesaikan permasalahan kecelakaan itu dengan keluarga korban.
Sebab akibat aksi tersebut, setidaknya sudah ada tiga kejadian kriminal yakni satu korbannya mengalami patah tangah terkena pukulan dan terpaksa dirujuk ke Palembang dan dua lagi mengalami luka kepala terkena lemparan batu.
Dan pihaknya meminta setelah selesainya permasalahan antara keluarga korban dan perusahaan, otomatis tidak ada lagi aksi berkumpul menghentikan kendaraan di pinggir jalan. Mengenai masalah ada warga yang terkena pukulan pada saat bentrok tentu akan kita periksa sesuai aturan yang berlaku. Dan untuk kejadian bentrokan, tidak ada warga yang ditangkap, tetapi yang benar diobati, dan untuk biaya pengobatan ditanggung Polres Muaraenim.
"Masalah ini menjadi tanggung jawab saya. Penyelidikan ini kami lakukan secara transparan. Jika memang ada saksinya, dalam penyelidikan nanti kita minta keterangan," jelasnya.
Dalam penjelasannya, Kapolres mengatakan, bahwa tidak ada warga yang ditangkap.
Sementara itu, perwakilan keluarga korban yang tewas kecelakaan, Joni, mengatakan, bahwa pihak keluarga korban dan perusahaan sudah sepakat untuk berdamai tidak melanjutkan permasalahan tersebut.(ari)
CAPTION FOTO :
Tenangkan Warga : Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan, melakukan pertemuan dengan masyarakat Tanjung Raman, usai bentrok dengan petugas Kepolisian di Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas, Muaraenim, Jumat (9/9).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Warga Tanjung Raman Bentrok Dengan Polisi"