Firman Ruhnya SFC
PALEMBANG, SRIPO--Sriwijaya FC sudah melakukan 17 pertandingan di putaran pertama kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, dan satu laga di awal putaran kedua.
Terakhir anak asuh Widodo Cahyono Putro ini menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu sore (3/9).
Tampil di depan pendukung sendiri, pasukan Laskar Wong Kito sukses mengamankan tiga poin dengan menghajar tim berjuluk Beruang Madu ini dengan skor 3-1.
Dalam laga ini, permainan tim besutan Widodo C Putro begitu indah. Serangan yang dilancarkan punya pola. Tak lain sosok Firman Utina yang menjadi sentral serangan itu.
Sang jenderal lapangan tengah ini tahu betul, kapan bola harus di dorong ke depan, harus ditarik, serangan harus dilancarkan dari sayap atau umpan terobosan dari lini tengah. Pengalaman dan insting Firman benar-benar berbicara dalam laga ini. Permainan SFC jauh lebih menghibur dengan sentuhan Firman.
Tapi saat melirik dua laga sebelumnya, seperti saat melawan Bali United ataupun Pusamania Borneo FC, tanpa Firman permainan tampak kebingungan.
Saat jenderal lapangan tengah Firman Utina turun, permainan Sriwijaya FC lebih hidup. Tapi tanpa sang kreator permainan kerapkali tampak kebingungan.
Aliran serangan tidak punya pola sama sekali, SFC selalu mengandalkan duet Hilton Moreira dan Alberto Goncalves. Saat kedua pemain Brasil ini terkunci, maka serangan akan tidak efektif. Tentunya hal ini terlepas dari keputusan wasit yang kontroversi dari dua laga tadi.
Tanpa sentuhan Firman, jelas terasa bila serangan kurang bervariasi, sehingga permainan terkesan kurang cantik.
"Firman memang pemain bagus, dia punya kemampuan mengatur serangan," kata Pelatih Kepala SFC Widodo Cahyono Putro, Selasa (6/9)
Dalam laga melawan Persiba, pendukung SFC bisa melihat bagaimana sentuhan Firman. Tapi dia mulai menurunkan di babak kedua dan juga ada masalah pada engkelnya.
Alhasil, pelatih memutuskan menarik Firman dan menggantikannya dengan Jufrianto.
"Kita tidak mau ambil resiko, karena Firman salah satu senjata kita di laga berikutnya," tegasnya.
Jelas terlihat bila Widodo ingin menyimpan Firman untuk laga melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu malam (10/9). Pelatih berusia 45 tahun ini tak mau memaksakan Firman saat melawan Persiba, dengan ancaman cedera atau terkena kartu sehingga membuatnya harus akumulasi di laga melawan Persib.
Meski Widodo enggan mengakui bila pemain pelapis sepadan Firman tidak ada, fakta dari lapangan berbicara demikian. Tanpa Firman, SFC seakan kehilangan otak serangan. (Cr10)
0 Response to "Firman Ruhnya SFC"
Post a Comment